11. Keluarga Setan

67.3K 10K 1.5K
                                    


Udah puas tadi malam nangsi-nangis?🤣

Maap ya, author sengaja😭

Suka bener dah gue, liat lo pada kejer, jahat emng!.

Tapi tenang kahwan, gue dah kena karma kok🙂, jidat gue benjol gegara kejedug pintu. Mana tadi malem hp gue dipake adek buat nonton kartun, ampe kuotanya abis. mampos dah😭.

Oh iya, aku mau ngucapin makasih buat 5k pembacanya😭, padahal chapter kemaren baru 11 part, itupun sama prolog. Aku kira bakal lama buat nyampe segitu, sekitar 20 chapter, eh ternyata lebih cepet. Huhu makasih😭❤.

Btw sebelum baca, harap vote dulu, kalo bisa,sekalian follow

Oky langsung baca aja!.
.
.

Happy Reading✨
.
.
.

"Abang!"

"Abang!"

"ABANG!!!"

Sherly terbangun dari tidurnya. Menatap sekelilingnya, ada Maudy dan Lily yang nampak khawatir sambil memanggil namanya.

"Sher!, kenapa teriak-teriak!" Ucap Maudy.

Sherly tak menjawab pertanyaan Maudy, ia sibuk mengatur nafasnya yang masih memburu, sesekali ia menghapus keringat yang membasahi wajah.

Sherly kembali meneliti sekelilingnya. Ia menghembuskan nafas kasar sambil mengusap-usap dadanya, "cuman mimpi" gumamnya.

"Sher!" Maudy kembali memanggil Sherly.

Sherly memandang sendu kedua sahabatnya.

*Grep

Tanpa aba-aba, ia langsung memeluk Maudy dan Lily. "Hiks, gue takut!, tadi bang Radit pergi ninggalin gue!, gue coba gapai dia, tapi gak bisa, gue udah manggil-manggil dia, tapi dianya tuli, gak denger, mungkin kotoran telinganya udah numpuk kali ya kayak utang gue diwarungnya mba i'is, makanya pas dipanggil, gak nyaut-nyaut!"

Maudy tersenyum, pasti tadi sahabatnya sedang bermimpi, batinnya.

"Hiks!, btw siapa yang bakal bayarin utang kamu, Sher!, kita kan udah meninggoy," Ucap Lily.

"Iya juga ya," Sherly terdiam sejenak memikirkan itu. "Tapi ngapain gue mikirin itu!" Ucap Sherly nyolot, seharusnya ia mengkhawatirkan abangnya, bukan memikirkan hutangnya diwarung mba i'is 'kan?

Ehh tunggu, apa tadi? Abangnya!!. Mata Sherly langsung membulat. "Bang Radit mana!, abang gue mana!" Tanya Sherly dengan wajah panik. "Abang gue gak kenapa-napa kan!"

Maudy dan Lily terdiam, lalu mereka berdua kompak mengangguk. "Abang lo sekarang udah baik-baik aja, walaupun tadi sempat keritis, tapi dia bisa ngelewatin masa keritisnya," jelas Maudy.

Sherly menghembuskan nafas kasar, dadanya tadi sempat terasa sesak saat mendengar abangnya keritis, ia jadi teringat mimpinya tadi, "Gue mau ketemu Bang Radit, Dy!" Ucap Sherly.

"Kita anter yah!" Ucap Lily. Sherly mengangguk, mereka berdua membentu Sherly bangun dan berjalan keruangan Radit.

Saat diperjalanan menuju ruangan Radit, ia dapat melihat segerombolang Anggota geng Cobra disitu.

Me And Bestie Transmigrasi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang