37. Impas

31.2K 5.7K 314
                                    




Happy reading ✨
.
.
.

"Sher!, Kamu jangan berfikir macam-macam, Saya bisa jelasin ini!"

"I-Iya Sher!. Tadi itu ada kecowa lewat, makanya aku refleks meluk kak Andra." Ucap Ana.

"Tunggu-tunggu!!. Kak!?, Jelasin?!. Lo manggil Pak Andra dengan sebutan kak, trus apa tadi!, Jelasin?!. Emang apa hubungannya sama gue?" Sherly menatap Ana dan Andra secara bergantian.

Lalu tatapan Sherly tertuju kearah Ana. "Lagian Lo ngapain ditoilet cowok!. Mau open BO, lo!"

"E-enggak gitu. Aku tadi abis dari toilet cewek, trus gak sengaja ketemu sama kak Andra. Kata kak Andra, dia lagi nungguin kamu ngambilin bajunya, tapi kamu gak dateng-dateng. Jadi aku berniat buat bantuin dia," jelas Ana. "Dan buat masalah aku manggil dia kakak, itu karena Ayahnya kak Andra sama Ibu aku bentar lagi mau nikah." Sambung gadis itu.

"Trus, kalo lo niat buat bantuin dia, kenapa gak langsung ngambil bajunya aja?"

Pertanyaan yang Sherly lontarkan, berhasil membuat Ana diam.

Sherly mendekat kearah Ana, berniat membisikan sesuatu. "Anak sama ibu sama aja!. Sama-sama busuk!" Setelah mengatakan itu, Sherly mundur beberapa langkah, menjauh dari Ana.

Sedangkan Ana, gadis itu sudah mengepalkan tangannya kuat sambil menunduk.

Sherly tersenyum puas saat melihat itu.

"Gue udah ambilin baju buat Pak Andra. Jadi lo bisa balik kekelas," ucap Sherly. "Sayang kan nama baik lo sebagai murid teladan tiba-tiba ancur pas tiba-tiba ada yang liat lo berada ditoilet cowok pas masih jam pelajaran!" Sambung Sherly.

"Iya Na, lo balik aja kekelas. Sherly juga udah datang kok!" Ucap Andra. Ana mengangguk kecil.

Gadis itu melangkah keluar. Namun sebelum ia menghilang dari balik pintu, Ana sempat melirik Sherly, lalu menatap gadis itu dengan tajam. Sedangkan yang ditatap hanya menampilkan senyum manis penuh artinya.

'Kita liat nanti sayang!, Kali ini gue gak bakal ngampunin lo, dan gue gak bakal biarin hidup lo tenang!' Batin Sherly sambil mengingat-ingat perbuatan apa saja yang sudah gadis itu perbuat.

"Sher!, Kamu melihat apa?" Tanya Andra.

Sherly sedikit tersentak lalu gadis itu tersadar dari pikirannya.

"Eee--, Emm, t-tadi saya lagi liat debu pak!" Ucap gadis itu asal.

"Debu?, Emang bisa?" Tanya Andra.

"Bi-bisa kok, bisa!!, Malahan tadi debunya lagi kayang!" Ucap Sherly lalu tertawa kecil.

Andra menggeleng-gelengkan kepalanya sambil mengatur nafas. Sepertinya kali ini, ia harus ekstra sabar menghadapi kelakuan murid barunya ini. Batin Andra.

"Saya ingin ganti baju, dan kamu cuciin baju saya sampai bersih!" Ucap Andra.

"Saya murid loh Pak, bukan babu bapak!, Enak aja main nyuruh saya nyuci!" Ucap Sherly dengan nada tak terima.

"Jadi kamu gak mau?"

"Ya enggak lah, ogah banget. Pasti baju bapak bau asem jawa gara-gara keringatan." Ucap Sherly.

"Ya itu terserah kamu kalo kamu gak mau, tapi kamu harus kasih tau teman-teman kamu untuk bersiap-siap mendapat nilai buruk!" Ucap Andra diserati senyuman.

Me And Bestie Transmigrasi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang