15. Club

59.1K 8.7K 304
                                    


Happy Reading.
.
.
.

Sebuah mobil sport hitam tengah terparkir dikediaman Mahendra. Siapa lagi pemiliknya kalau bulan Maudya Mahendra.

"Assalamualaikum!"

"Walaikumsalam," jawab seseorang dari dapur.

Terlihat seorang wanita paruh baya sedang berjalan menghampiri Maudy.

"Mama belum pulang, Bi?" Tanya Maudy.

"Ohh, Nyonya belum pulang, Non!, tapi kayaknya bentar lagi," Ucap Wanita paruh baya itu.

Nama wanita itu adalah Minah, Dan semua orang terbiasa memanggilnya dengan panggilan Bi Inah.

*tin tin tin

Anggap suara klakson mobil.

"Nah itu nyonya, pulang!" Ucap Bi Inah.

Maudy menoleh kearah pintu, tak lama muncul seorang wanita dari balik pintu.

"Mama!!" Maudy berlari kearah Zena, dan langsung memeluk gadis itu.

Mungkin setahu kalian, Maudy itu adalah orang yang cool, tapi ia akan bertingkah seperti anak kecil bila bersama Zena. Kalau kalian tanya kenapa?, Karena dari Zena lah ia bisa merasakan kasih sayang orang tua.

Saat dikehidupannya dulu sebagai Nadya, ia tak pernah merasakan yang namanya kasih sayang orang tua. Kedua orang tuanya hanya sibuk dengan pekerjaan mereka.

Dan saat dikehidupan keduanya sebagai Maudy, ia akhirnya bisa merasakan yang namanya kasih sayang seorang ibu, walaupun ayahnya yang sekarang sudah tiada. Ia tetap bersyukur karena masih memiliki orang tua.

"Kamu ganti baju dulu gih!" Titah Zena.

"Nanti!, Maudy mau peluk mama dulu!" Ucap Maudy yang masih memeluk Zena.

Zena terkekeh melihat kemanjaan anaknya itu. "Nanti lagi pelukannya, kamu ganti baju dulu, baru makan, mama juga mau ganti baju, ini!!"

Maudy melepaskan pelukannya, menatap Zena dengan bibir yang melengkung kebawah.

"Udah sana, kekamar dulu!" Titah Zena.

Walau tidak ikhlas pelukannya berakhir, Maudy tetap menuruti perintah mamanya itu.

Ia berjalan dengan wajah cemberut, sesekali ia menghentakkan kakinya kesal.

Zena terkikik saat melihat tingkah putrinya itu.

"Non Maudy, sekarang jadi manja banget ya, Nya!, Padahal dulu pendiam banget!" Ucap Bi Inah.

"Iya, semenjak dia balik dari rumah sakit waktu itu, dia jadi nempel terus sama saya," Sahut Zena.

"Saya jadi seneng kalo Non Maudy, jadi lebih terbuka lagi sama Nyonya, " Ucap Bi Inah.

Zena tersenyum tulus kearah Bi Inah. "Yaudah, kalo gitu saya mau kekamar dulu ya Bi, bibi tolong siapin makanannya dimeja," Bi Inah mengangguk patuh, mendengar titah majikannya itu.

Zena berjalan menuju kamarnya untuk berganti baju.

.
.
.
.

Sekarang, Maudy dan Zena telah selesai makan.

"Maa," panggil Maudy.

"Hm?"

"Maudy izin ke club ya, malam ini," pinta gadis itu terdengar santai.

Me And Bestie Transmigrasi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang