50. Terbongkar

32.1K 5.2K 577
                                    

Assalamualaikum

Hai

Sekian lama aku Hiatus, akhirnya aku bisa up lagi.

Kalian dah kangen gak Ama Sherly?

Udah siap buat end?

Jangan lupa tandai typo ✔️

Happy reading ✨
.
.
.

Sherly menatap dirinya sendiri dipantulan cermin.

"Cantik banget gue!" Ucap gadis itu bangga.

"SHERLY AYOK!" Teriak Rania dari bawah.

"IYA MI, BENTAR!" Sahut Sherly tak kalah nyaring.

"JANGAN TERIAK-TERIAK," SAHUT RADIT.

"LO JUGA TERIAK YA!" UCAP SHERLY. "SADAR DIRI KEK!"

"UDAH, UDAH!, CEPETAN KALIAN BERDUA TURUN!" SAHUT RANIA.

Adrian yang sedari tadi duduk diruang tamu, mengelus dadanya sabar.
"Gini amat keluarga gue!"

Tap
Tap
Tap

Suara langkah kaki Sherly saat berjalan menuruni tangga.

"Mi, aku perginya bareng sama temen ya. Jadi mami sama papi duluan aja!" Ucap Sherly.

"Kek berasa diusir gue sama anak sendiri, dari rumah!" Ucap Rania.

Mendengar itu Sherly menyengir.

"Kamu bareng Abang?" Tanya Adrian.

"Enggak Pi!, Aku mau pergi sekarang!, Temen-temen Aku udah pada nungguin!" Ucap Radit. "Radit pergi duluan!, Assalamualaikum!" Teriak laki-lak itu sambil berlari.

"Walaikumsalam."

Rania menggeleng-gelengkan kepalanya menatap tingkah putranya itu. Lalu wanita itu mengehela nafas panjang. "Yaudah, Mami pergi duluan sama Papi. Kamu jaga diri baik-baik!" Ucap Rania. Entah kenapa saat mengetahui kalau anak kandungnya Sherly sudah tiada, membuat Rania menjadi takut kehilangan lagi.

"Iya Mami. Mami jangan khawatir Oky. Anak mu yang cantik dan gemoy ini akan baik-baik saja!" Ucap Sherly penuh tekad.

Rania tersenyum mendengar itu.

"Ayok mi, temen-temen bisnis Papi kayaknya udah pada dateng!" Ucap Adrian.

Rania mengangguk. Sebelum pergi, Rania sempat mengecup singkat dahi Sherly. Lalu berpamitan kepada putrinya itu.

Setelah punggung Rania hilang dibalik pintu, wajah cerah Sherly langsung berubah jadi murung.

"Maafin Raya Mi!"

.
.
.

Brum
Brum
Brum

Tin
Tin
Tin

Suara deru mobil dan klakson, terdengar nyaring ditelinga Sherly.

Sherly yang nampak sibuk menulis sesuatu, dibuku diarynya, terpaksa menghentikan tulisannya.

Karena bergegas turun, gadis itu sampai lupa menyembunyikan buku itu.

Sherly bergegas keluar dari kamarnya, menuju pintu, lalu membuka pintu itu.

"Busset, udah datang aja lo berdua." Ucap Sherly.

"Ya, kan kamu sendiri yang nyuruh aku sama Maudy, buat datang kesini cepet-cepet!" Ucap Lily.

Me And Bestie Transmigrasi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang