36. Rencana

33.7K 5.8K 910
                                    

Happy reading ✨
.
.
.

"

Mampus dia lagi!"

Sherly membalikan tubuhnya membelakangi Andra, berniat untuk kabur dari laki-laki itu. Namun sepertinya keberuntungan tidak berpihak kepadanya.

Andra dengan cepat, meraih kerah baju seragam milik Sherly dari belakang.

"Mau kemana, hm?"

Susah payah Sherly meneguk salivanya saat mendengar suara dingin itu seolah-olah menusuk telinganya.

Sebenernya Sherly sedikit merasa takut karena ia tahu betul bagaimana sikap laki-laki dibelakangnya itu kalau marah, namun ia harus terlihat kuat didepan Andra. Ia tak boleh terlihat lemah didepan mantannya itu.

Dengan nyali yang seadanya, ia membalikan tubuhnya menghadap laki-laki itu.

"Ada apa ya pak?" Tanya Sherly.

"Ada apa?!, Kamu tidak lihat baju saya basah karena ketumpahan air?" Tanya Andra balik.

Laki-laki itu tadi berniat untuk minum, namun tiba-tiba Sherly datang dan menumpahkan minumannya kebajunya.

Sherly melirik sekilas baju Andra, lalu gadis itu menyengir sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Ya bapak sendiri enggak minggir pas saya lewat!" Ucap gadis itu.

Andra menyeringitkan keningnya. "Kamu menyalahkan saya?" Ucap Andra dengan nada yang terdengar tidak santai. "Jelas-jelas kamu yang lari lalu menabrak saya, kenapa saya yang disalahkan!"

"Ya karena wanita itu kodratnya tidak pernah salah, pak!"

Andra mengangkat sebelah alisnya. "Akui kesalahan kamu!" Sherly menggeleng dengan tegas.

"Gak mau?" Tanya Andra dan diangguki oleh gadis itu.

"Kalau saya ancam kamu, apa kamu bakal takut?" Tanya Andra.

"Gak bakal!" Ucap Sherly. "Yakali gue takut sama lo!" Gumam gadis itu pelan.

"Kalau begitu, nilai olahraga kamu, dan teman-teman sekelas kamu akan saya potong 75%," Bisik laki-laki itu didekat telinga Sherly.

Mendengar itu, Sherly menatap tajam kearah Andra. "Kok bawa-bawa temen saya sih Pak!"

"Terserah saya." Sahut Andra.

Sherly mengepalkan tangannya dengan kuat. Andai saja laki-laki didepannya ini bukan gurunya, mungkin tangan Sherly sudah melayang kewajah laki-laki itu.

"Sekarang mau bapak apa!" Ucap Sherly berusaha tenang.

Andra terdiam, lalu mata laki-laki itu tertuju kearah botol minuman yang ada ditangan Sherly.

Menyadari arah pandang Andra, Sherly langsung menyodorkan air itu kepada Andra. "Nih!" Ucap Sherly.

Andra masih terdiam, lalu tak lama, laki-laki itu mengambil alih botol yang ada ditangan Sherly.

'Untung tadi gue sempet bawa air!' Batin Sherly. 'T-tapikan, hiks!!. itu minuman gue!' sambung gadis itu.

Sherly memandang sendu minumannya yang sudah habis setengah.

"Kenapa?, Gak ikhlas?" Tanya Andra.

Sherly refleks mengangguk. Lalu ia tersadar, dan langsung menggeleng. "Ikhlas kok pak!, Ikhlas banget," ucap Sherly sambil menampilkan senyum manisnya.

Me And Bestie Transmigrasi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang