19. War dikantin

56.4K 8K 281
                                    

Happy Reading✨
.
.
.

"Lets play the game!" Sherly menunjukan simrk kearah orang yang tadi menyiramnya itu.

Ia mengenali orang itu, tiga orang gadis yang pernah ia siram ditoilet menggunakan air bekas pel lantai.

Namun ia tak mengenali satu orang perempuan yang berdiri bersama mereka.

"Dy, lo kenal?" Tanya Sherly.

Maudy mengangguk, "Tiga cewek yang pernah lo siram, trus yang paling ujung itu, musuh bebuyutan gue!"

"Haa?"

"Dia itu adalah orang yang paling sering bully gue, tapi selama 3 bulan ini, dia pergi keluar negeri, makanya gak keliatan." Jelas Maudy.

"Oooo."

"Udah mulai songong ya lo, pas gak ada gue!"

Maudy terkekeh, sedangkan Sherly sudah terbahak. "Apaan suara kek gorila kejepit gitu!"

Memang benar, suara perempuan itu sangat cempreng. Makanya Sherly mengatakan hal itu.

"gak usah sok berani, kalo mau ngelabrak temen gue aja, lo harus ditemenin sama tiga curut onoh!" Ucap Sherly yang sudah meredakan tawanya.

Maudy memilih duduk disamping Lily, ia sengaja membiarkan Sherly beradu mulut dengan perempuan itu, karena kalau soal adu mulut, Sherly itu ahlinya.

"Ck, Lo belain si udik?, Sadar Sher, kasta Lo beda sama dia!, Seharusnya lo manfaatin nama lo buat nyari temen yang setara."

"Yeee--, nama, ya nama gue! Kok situ yang ngatur-ngatur!"

Sherly mendekat kearah orang itu, lalu membaca nametag diseragamnya.

"Alistiya Aqila," gumam gadis itu. "Wow!" Ucap Sherly sambil bertepuk tangan.

"Gue tebak, panggilan Lo Alis, sodaranya bulu mata, Nama Lo keren, dan lebih keren lagi kalau tertulis dibatu nisan."

Perempuan bernama Alis itu sudah menggeram marah, ia tak bisa melawan karena ia tau posisi gadis didepannya ini.

"Ck, Gak asik Lo!, Masa ngajak berantem pake kasta, pake otot sama otak dong!" Ucap Sherly.

"Mana nih, kehebatan Lo, pas Lo bully Maudy, keluarin gue mau liat!"

"Kalau bullynya cuman main siram-siraman doang, gak ada gunanya, gak bakal berasa!"

"Seharusnya lo belain gue, karena orang kayak dia itu emang pantes buat disingkirkan dari sekolahan ini!" Ucap Alis.

"Dan Lo!" Alis menunjuk kearah Maudy. "Habis ngejalang dimana Lo, jadi bisa beli mobil mewah kayak gitu." Tanya Alis, karena perempuan itu belum tahu identitas Maudy yang sebenarnya, hanya teman sekelas Maudy saja yang tahu.

Sherly hanya tersenyum, ingin sekali ia memotong lidah orang yang berani menghina sahabatnya itu. Tapi ia tak ingin mengambil bagian Maudy.

"Kenapa diam aja?, Bener ya, Lo ngejalang!" Ucap Alis.

Bisik-bisik mulai terdengar dari para Siswa dan Siswi. Semuanya membenarkan perkataan Alis kecuali teman sekelas Sherly.

"Jalang teriak jalang," ucap Maudy. Kali ini Maudy berdiri menghampiri Sherly dan merangkul gadis itu.

"Lo ngatain Maudy jalang?, Tanpa ngejalang aja, bacotan Lo udah bisa dibeli sama dia. Dan satu lagi, kalo mau ngatain orang, ngaca dulu braderr!"

"Gak usah ikut campur deh, Sher!" Ucap salah satu siswi yang pernah Sherly siram.

Me And Bestie Transmigrasi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang