1. Transmigrasi

113K 15.1K 5.2K
                                    


Gimana prolognya?, kurang menarik yah, yaudah coba baca yang ini, moga aja menarik.

Happy reading✨
.
.
.
.

Raya membuka matanya, "eugghh," lenguhnya sambil memegangi kepalanya yang terasa nyeri.

"Gue dimana," Gumam gadis itu pelan.

Raya meneliti seluruh ruangan yang serba putih, lalu ia mulai menyadari bahwa dirinya berada dirumah sakit.

Raya sedikit terkejut saat melihat tubuhnya menjadi lebih putih. Dan satu lagi!, Badannya tak ada lecet dan tak terasa sakit sama sekali. Padahal seingatnya, saat dirinya ditabrak truk. Badannya terasa remuk, ditambah lagi darah yang keluar membasahi tubuhnya.

Ceklek

"Yaampun sayang!, akhirnya kamu sadar!" Ucap seorang wanita paruh baya kearah Raya.

'Sayang?, Ni tante-tante kagak lesbi 'kan?' Batin Raya.

Raya langsung menggelengkan kepalanya, mencoba menghilangkan pikiran aneh yang selalu bergentayangan dikepalanya.

"Maaf tante siapa ya?" Tanya Raya.

Mendengar pertanyaan Raya, membuat wanita itu terkejut sambil menutup mulutnya.

Plak

"Aduhh!" Raya memegangi kepalanya yang habis ditabok oleh wanita itu.

"Tega-teganya kamu lupa sama mami, mau jadi anak durhaka kamu!" Ucap wanita paruh baya itu.

"Mami?" Ucap Raya bingung.

Didetik berikutnya, mata Raya sudah membulat sempurna. "Tante pasti salah satu penculik 'kan!" Tuduh gadis itu, dan itu berhasil membuat wanita paruh baya itu kaget.

"Mentang-mentang saya kecelakaan, tante seenaknya ngaku-ngaku jadi orang tua saya. Trus, Tante pasti mau bawa saya pergi biar Tante bisa jual organ tubuh saya, iyakan!" Tuduh gadis itu lagi.

"Wah wah wah, parah!, Dosa tante, ingat tuhan!!"

Mata wanita itu melotot. Lalu ia langsung menjewer telinga Raya. "Ngawur kamu ya!, kecelakaan dari mana, orang kamu cuman jatoh dari tangga, trus apa tadi?, penculik!!, Kamu kira penculik ada yang secantik mami, apa!"

"Aduhh!, ampun tante, ampun!!, telinga Raya berasa mau lepas!"

"Raya itu siapa lagi?!" Tanya wanita paruh baya itu sambil melepaskan jewerannya.

"Ya saya lah!"

Tanpa aba-aba, wanita itu langsung menyentuh kening Raya, "gak panas," gumamnya.

"Okeh, kamu ingat nama kamu siapa?" Tanya Wanita itu.

Raya mengangguk mantap, "Nama saya Raya Anastasia, tante!"

"Wahh gak bener nih," ucap wanita paruh baya itu sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"PAPI!!!" Teriak membahana dari wanita paruh baya itu.

Raya menutup telinganya saat mendengar wanita itu berteriak.

Tiba-tiba pintu ruangan itu terbuka, dan muncul lah sosok lelaki paruh baya dari balik pintu.

"Kenapa Mi, kenapa, ada maling?, mana malingnya," Ucap laki-laki paruh baya itu sambil memasang kuda-kudanya.

Sekuat tenaga, Raya menahan tawanya.

"Gak ada maling, Papi!"

"Lah, trus ngapain mami teriak-teriak manggil Papi!" Tanya lelaki paruh baya itu.

Me And Bestie Transmigrasi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang