6.Cinta atau Obsesi?

1.3K 111 2
                                    

"Apapun sebutannya, cinta tetaplah cinta." -Acha.

*****

"Lo mau kemana pagi-pagi gini udah rapi?"

Hari ini Febri datang kerumah Acha untuk mengajaknya jalan-jalan. Tapi ia melihat Acha sudah rapi dan memasukan kotak makan kedalam paper bag.

"Lo juga mau kemana pagi-pagi udah di rumah gue?"

Bukannya menjawab Acha malah bertanya kembali kepada sahabatnya itu.

"Ngajak lo jalan lah. Lo mau kemana?" tanya Febri.

"Kampus."

"Ngapain? Kita kan nggak ada kelas," bingung Febri.

Perasaan hari ini mereka tidak ada kelas, lalu untuk apa Acha pergi ke kampus?

"Ketemu calon suami gue lah. Gue mau nganterin sarapan buat dia," ujar Acha.

Febri menghela nafasnya pelan.

"Cha..." lirih Febri lelah menasihati sahabatnya yang keras kepala itu.

"Iya Feb?" sahut Acha dengan senyum manisnya.

"Stop ya ngarepin Pak Agha nya? Dia nggak suka sama lo," ujar Febri masih sabar.

"Sebenarnya Pak Agha itu suka sama gue, tapi jual mahal aja."

"Pak Agha bukan sok jual mahal Cha, emang kemahalan buat lo."

"Semahal apasih Pak Agha? Entar gue minta duit deh sama bokap gue buat beli Pak Agha," ucap Acha sangat enteng.

"Tuh dosen nggak bisa lo duitin Acha! Jangan mentang-mentang lo kaya semua mau lo beli termasuk Pak Agha. Nggak bisa tolol!" geram Febri sudah habis kesabaran.

Acha menghela nafasnya pelan, ada apa dengan sahabatnya ini. Bukan kah dia yang dari awal memperkenalkan Agha kepada dirinya. Sekarang Acha sudah suka kepada dosen kutub itu jadi nggak ada alasan untuk Acha mundur.

"Apapun bakal gue lakuin demi cinta Feb. Lo cukup doain gue biar berhasil menjalankan misi mendapatkan Pak Agha. Oke?"

"Cinta atau Obsesi?" tanya Febri.

"Cinta."

"Kalau cinta harusnya lo bisa sadar diri Cha. Udah tahu dia gak cinta sama lo masih aja di kejar," tajam Febri.

Acha mendengus."Terserah apapun sebutannya, cinta tetap cinta."

"Gue ke kampus dulu ya cantik. Udah marah-marahnya entar cantiknya hilang lagi," goda Acha.

Acha langsung pergi membawa paper bag yang ia siapkan untuk Agha. Jika ia tidak cepat pergi maka Febri akan terus mengomelinya.

*****

"Selamat pagi pak dosen."

Acha masuk ke dalam ruangan Agha tanpa izin. Agha yang tengah sibuk dengan laptopnya terkejut dengan kedatangan gadis gila itu.

MY LOVE SADNESS [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang