29.Backstreet

1.3K 83 4
                                    

-Andai dulu kau tak pergi dari hidupku. Tak kan mungkin ku temui cinta yang saat ini ku miliki. Cinta yang menerima kekurangan dan merubah caraku memandang dunia-

Virgoun feat Audy- Selamat (Selamat Tinggal)

*****

Setelah dari kampus, Agha mengajak Acha ke suatu tempat. Di mana tempat itu menjadi tempat pertama dan terakhir Agha melihat wajah gadis itu.

"Kita ngapain ke kuburan?" tanya Acha bingung.

Semenjak turun dari mobil Agha tidak melepas genggamannya dari tangan Acha. Pria itu terus menggenggam dan tidak memperbolehkan Acha melepasnya meskipun hanya sedetik.

"Nanti kamu akan tau."

Langkah mereka berhenti pada satu makam yang di dekat nisannya di tanamkan bunga mawar. Makam itu terlihat berbeda dari makam yang ada di sana. Makam itu terlihat sangat indah dan terawat.

"Ini makam siapa, pak?" tanya Acha penasaran. Acha melihat nama Tiana Larisa di batu nisan itu. Sepertinya Acha tidak asing dengan nama itu.

"Ini adalah makam tunangan saya. Tiana," jawab Agha.

Agha membawa Acha untuk duduk di depan makam itu.

"Tiana, hari ini aku kembali ke rumah baru mu. Bagaimana kabar mu di sana?" ucap Agha mengelus batu nisan itu.

"Aku kesini ingin memperkenalkan kamu pada seseorang. Ini Acha mahasiswi gila ku," ujar Agha melirik Acha. Sedangkan gadis itu menatap jengah dosennya itu.

"Kamu tau kan aku sangat mencintai mu? Dan selama ini aku tidak pernah mengganti cinta mu pada gadis lain." Agha menghela nafasnya sebentar sebelum melanjutkan ucapannya.

"Sekarang aku sudah melanjutkan hidupku, Ti. Apa kamu tidak keberatan jika seseorang mengisi hati ku? Aku sudah berusaha untuk menutup pintu hati ini untuk kamu Ti tapi mahasiswi gila ku ini menerobos masuk dan menghancurkan pertahanan ku," ucap Agha mengadu.

Di samping Agha, Acha hanya menatap sendu dosennya itu. Untuk pertama kalinya Acha mendengar Agha berbicara panjang lebar dengan nada lembut seperti ini.

"Dia sudah membuatku jatuh cinta, Ti apa kamu marah? Jangan salahkan aku tapi salahkan saja gadis ini. Dia terus mengejar diriku sampai aku jatuh cinta kepadanya. Dan lihat sekarang. Dia justru menghindari ku dan tidak mau untuk tanggung jawab." Agha berbicara pada makam itu seperti seorang anak kecil yang mengadu pada Ibunya.

Mata Acha berkaca-kaca akibat ulah Agha. Acha tidak pernah melihat cinta setulus Agha mencintai Tiana. Dosennya itu memilih untuk gay hanya demi menjaga cintanya untuk almarhum tunangannya.

"Mbak Tiana, bukan gitu maksud aku. Tapi Pak Agha yang gak mau sama aku," ujar Acha membela diri.

"Hei, kata siapa saya gak mau sama kamu. Kamunya aja yang php in saya."

"Siapa yang php in Bapak, ih. Orang saya beneran suka sama Bapak."

"Serius?"

"Serius!"

"Lagi gak nipu saya kan?"

"Nggak!"

MY LOVE SADNESS [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang