66. Mengantar Arzan & Tamu

13.8K 1K 50
                                    


Clara dengan telaten memakaikan dasi pada Gavriel, pagi ini Gavriel akan berangkat ke kantornya, karna ada meeting pagi hari ini.

"Kamu siang mau ikut anter Arzan ke bandara?"tanya Gavriel memegangi pinggang Clara.

Clara mengangguk, menatap Gavriel sekilas lalu kembali kepekerjaannya, "mau, emang kenapa?"

"Nanti aku jemput kamu buat anter Arzan,"sahut Gavriel.

"Emang gak papa, kamu gak sibuk?"tanya Clara, menepuk dasi yang sudah terpasang. Lalu mengalungkan tangannya dileher Gavriel.

"Enggak, nanti sekalian makan siang,"ujar Gavriel, menjawil hidung Clara.

"Yaudah lepas, kasian Althaf udah nunggu dibawah ,sarapan,"ujar Clara melepas tangan kekar Gavriel yang terkait dipinggangnya.

Gavriel mengangguk, membuntuti Clara yang berjalan nurun ke dapur, "kamu gak papa kalau aku tinggal sendiri?"tanya Gavriel khawatir.

"Kenapa emangnya?, lagian aku gak sendiri ada Althaf,"

"Yaa tapi aku takut kamu kenapa napa, kalau gak ada aku,"ujar Gavriel mendudukan dirinya dikursi saat sudah sampai di ruang makan.

Mengingat kelakuan Clara yang selalu diluar dugaan membuat Gavriel sedikit ragu meninggalkan wanita itu.

"Aku gak papa,"ujar Clara memberi dua lembar roti berselai coklat pada Gavriel.

"Ck, besok aku minta mami buat cari pembantu aja gimana?"tanya Gavriel menatap Clara yang sekarang duduk disamping Althaf.

"Gak usah! Aku masih bisa kerjain semuanya,"sahut Clara.

"Kamu lupa? Kamu lagi berbadan dua Ra, aku gak mau ya kamu nolak ucapan aku,"

"Hmm, yaudah terserah,"putus Clara mengalah.

"Oke nanti aku minta mami, buat cari,"ujar Gavriel.

"Iyaa, tapi minta mami buat jangan cari membantu yang masih muda,"ketus Clara.

Mulut Gavriel tengah mengunyah terhenti, menatap Clara dengan menaikkan satu alisnya, "emang kenapa bukannya yang muda lebih kuat ya?"tanya Gavriel berniat mengerjai Clara.

"Apaansi, jadi kamu mauu cari pembantu yang masih muda, masih cantik biar bisa selingkuh sama kamu, iyaaa?"

"Iyaaa,"ujar Gavriel sengaja.

"Ohh gitu, yaudah gakpapa,"ujar Clara santai.

"Lah?"gumam Gavriel tak menyangka dengan respon Clara. "Kok jawaban kamu gitu?"

"Halah, aku udah kamu cuma mau ngerjain aku biar aku marah marah terus nangis, iya kan?"ketus Clara, Gavriel cengengesan ditempat.

"Udah cepet abisin sarapannya, nanti kamu telat lagi,"ujar Clara menengahi.

🌻🌻🌻

"Kosongkan jadwal saya nanti siang,"ujar Gavriel tanpa menoleh dari berkas berkasnya.

Sekertaris Gavriel yang bernama Daniel itu mengangguk ngangguk. Gavriel memang sengaja mencari sekertaris laki laki karna takut Clara berpikir macam macam.

"Tapi pak nanti siang ada meeting dengan Zeen's Company,"ujar Daniel.

"Batalkan,"ujar Gavriel menatap datar Vero.

"Tapi pak ini proyek besar, sangat disayang jika dibatalkan begitu saja,"jelas Daniel.

Gavriel mengangguk ngangguk kan kepalanya. "Rubah saja jadwalnya menjadi sore,"

"Baik pak."ujar Daniel membungkukkan sedikit tubuhhya,"kalau gitu saya permisi,"Gavriel mengangguk.

Gavriel memijat pelipisnya yang terasa pening, menyandarkan tubuhnya disandaran kursi, punggungnya terasa pegal karna sendari pagi ia dengan posisi duduk. Gavriel melonggarkan dasinya yang terasa mencekik lehernya.

BADBOY IS MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang