59. Anak siapa??

20.6K 1.1K 46
                                    

Yukk hargaii cerita aku, biar gak jadu sider!!🤗

HAPPY READING....

*****

Decakan sendari tadi keluar dari mulut Gavriel. Lelaki itu mencoba menghubungi Clara, Namun wanita itu tidak menganggatnya.

Gavriel ingin ikut mencari Clara namun, kondisi yang seperti ini membuatnya merasa payah menjadi seorang suami, yang tidak mampu menjaga istrinya. Teman temannya semua sedang mencari Clara.

Tak kehabisan Akal Gavriel menghubungi Arzan. Ingin menanyakan apakah Clara sudah ditemukan ataukah belum. Dengan satu tangan Gavriel mencari nomor Arzan dan memencet tombol telepon.

"Hallo kenapa Gav?...hah hah.."

Sapaan dari sebrang sana dengan nafas yang tak beraturan. Membuat Gavriel mengeryit.

"Clara gimana??" Tanya Gavriel tak sabaran.

"Masih dicari, yang lain juga masih pada nyari disekitar rumah sakit, tapi gak ada"

"Ck,lapor polisi aja biar cepet ketemu, gue khawatir"

"Sabar dulu! Jangan maen lapor aja, bodoh! Kalo Clara belum ketemu sampe 24 jam baru kita lapor"

"Gue pengen ikut nyari!. Gak guna banget gue rasanya"kesal Gavriel.

"Tolol dipelihara! Yang ada malah makin ruwet nantinya. Lo diem aja dah, gue tau lo khawatir. Tapi tenang kita disini lagi nyari!"

"Cari sampe ketemu atau lo semua gue jadiin samsak!!"

"Lo teg-"

Tutt!

Gavriel mematikan teleponnya dengan kasar. Cowok berbaju rumah sakit itu menghelakan nafasnya gusar, ia sangat khawatir dengan Clara. Takut ada orang jahat yang bisa mencelakai istrinya.

Gavriel menggeleng. Menghapus pikiran negatif yang bersarang dipikiranya.

"Clara kamu dimana??"

🌻🌻🌻

Dilain tempat teman Gavriel mau pun Clara sibuk mencari Clara diarea rumah sakit. Mereka sudah mengintari sudut rumah sakit namun nihil.

"Cek kamar mayat aja, siapa tau ada!"

Nah! Kecuali tempat satu itu yang mereka tak kunjungi. Usulan Adnan membuat yang lain menoleh sambil mendengus. Yang benar saja?

"Clara gak mungkin kesana dia masih waras"jawab Arzan mengantongi ponselnya kedalam saku celana.

Ucapan Gavriel tadi membuatnya sedikit kesal. Gavriel adalah tipakal orang yang tak pernah main main dengan ucapannya. Jika Gavriel beneran menjadikan mereka samsak auto habis muka mereka bonyok. Tapi senyum sinis tercetak dari bibir Arzan mengingat kondisi Gavriel yang tak memungkin kan akan menjadikan mereka samsak.

"Oh gue ngerti, Clara emang gak stress, tapi lo yang stres"ujar Kevin menoyor kepala Arzan.

"Kita belum aja ke kamar mayat. Lo udah kerasukan duluan Zan" timpal Adnan.

Arzan mendengus. Menyugar rambutnya yang berantakan karna toyoran Kevin. "Diem lo pada, kayak gak pernah aja"

"Kita emang gak pernah. Sorry"ujar Adnan dan Kevin kompak meledek Arzan.

Kedua perempuan yang baru saja datang menghampiri mereka mendengus.

"Kita cari Clara kemana lagi?"tanya Nesha memelas duduk di sembarang tempat sambil mengelap sedikit keringatnya.

BADBOY IS MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang