Hutan

19 2 0
                                    


Luna berlari sekencang mungkin untuk keluar dari hutan ini, sedangkan Ken dari belakang menembaki geng pemburu hadiah yang tiba-tiba menyerang mereka.

Luna berlari sekencang mungkin untuk keluar dari hutan ini, sedangkan Ken dari belakang menembaki geng pemburu hadiah yang tiba-tiba menyerang mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mendengar dari suara tembakannya Ken bisa yakin jumlah mereka ada 5 dan salah satunya menggunakan senapan jarak jauh. Untungnya hutan ini punya pohon yang cukup besar sehingga memudahkan Ken untuk bersembunyi. Dengan segera dia mengambil magazine tabung dari musuh yang dia bunuh saat di apartemen, jenis magazine ini jika ditembak akan menghasilkan ledakan meski tidak sekuat granat.

DUARRR!!!

Setelah melempar dan menembak magazine tersebut Ken segera berlari menyusul Luna.

"Luna!"

"Ken, dibawah ada jurang."

Ken memeriksa tingkat kedalaman jurang itu, menurutnya selagi tidak terlalu terjal tidak akan menimbulkan  luka yang serius.

"Kita turun perlahan ayo!"

"Tapi—"

"Percaya samaku," potong Ken dengan ucapan serius.

Dor

Dor

Mendengar suara tembakan tanpa basa-basi lagi Ken memeluk Luna yang terkejut dan langsung menerjunkan tubuh mereka berdua. Luna seketika teriak keras merasakan tubuh mereka terbentur sesuatu namun teriakannya berhenti setelah merasa suara rintihan dari Ken.

"Ken," ucap Luna pelan setelah mereka sampai ke dasar jurang, Luna hanya merasakan sedikit pegal berbeda dengan Ken yang mendapat luka-luka akibat terkena batang-batang ranting.

"Padahal kita bisa turun perlahan."

"Gak bisa, bakalan keburu ditembak dari belakang," ucap Ken memaksa untuk berdiri.

"Kau benar-benar gak apa-apa?" tanya Luna khawatir.

Ken yang melihat ekspresi Luna justru malah tertawa membuat Luna keheranan. "Wajahmu astaga, aku ini seorang Bounty Hunter, luka kayak gini sudah biasa."

"Sekarang ayo kita lanjutkan perjalan kita, mereka mungkin belum menyerah." Luna mengangguk paham, dia mengikuti Ken dari belakang, perjalanan mereka sepertinya semakin sulit apalagi saat ini mereka di teror oleh geng pemburu hadiah.

"Kita akan ke daerah perkotaan lagi agar kau bisa menghubungi keluargamu."

"Iya, kau benar."

Distopia [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang