Chapter 1 Perjalanan

11 1 0
                                    


Ken mengecek semua perlengkapannya, dia juga sudah mempelajari peta perjalanan dari North Kingdom menuju Dartania. Setelah merasa semuanya sudah beres, Ken pergi menuju ruang pelatihan karena Luna sedang berlatih dengan Mike dan Narong. Dia memang menyadari saat Luna berlatih dengannya terlalu sulit untuk gadis itu mengerti, prinsip cara bertarung Ken adalah langsung membunuh atau dibunuh sebab itu pergerakan cepat adalah kuncinya. Sesampainya disana, Ken melihat Luna yang sedang fokus menembak target dengan pistol laser, dia lalu mendekati Mike dan Narong yang sedang memantau Luna.

"Bagaimana perkembangannya?" tanya Ken.

"Tamatan Wessenscraft, tentu saja dia langsung cepat tanggap, akurasinya juga sudah bagus," jawab Mike yang memang spesialis persenjataan.

"Saat menuju North Kingdom, dia telah membunuh satu orang pemburu saat aku bertarung di sungai Ishayama."

"Benarkah? Pantas saja waktu itu dia sempat gugup memakai pistol."

"Mungkin Luna sedang mengalami trauma saat itu, dia yang awalnya mengalami trauma pada kecelakaan lalu harus berlari dari teror para pemburu dan sekarang dia harus menanggung beban dari 2 kerajaan besar."

"Kau mengkhawatirkannya?" tanya Narong tiba-tiba saja membuat Ken tersentak. Narong menyadari ekspresi Ken saat pertama kali bersama Luna, adik tanpa hubungan darah dari para anggota Messenger yang tak lain adalah Ken, dulunya anak yang cukup kaku saat itu, para anggota lain memang memakluminya karena Ken melihat di depan matanya sendiri bencana mengerikan 'itu'. Indonesia yang saat itu merupakan negara yang belum menjalin hubungan dengan kerajaan besar tak mendapatkan bantuan sedikit pun, organisasi Messenger yang didirikan oleh orang Rusia kemudian datang ke negara itu untuk membantu orang-orang disana sekaligus ada juga beberapa orang Rusia yang berencana membawa mereka pergi karena memang saat itu sudah benar-benar tidak ada harapan lagi negara itu akan bisa berdiri kembali. Efek dari perang dunia ke-3 saat itu sangatlah mengerikan, ekonomi benar-benar hancur termasuk dengan Indonesia. Setelah tinggal cukup lama di organisasi Messenger, Ken akhirnya kembali tersenyum, dia mendapatkan kebahagiaannya. Sayangnya, tak lama setelah itu Messenger menyatakan pembubaran karena pemilik organisasi itu, Nikita Gagarin, sudah akan tutup usia. Ken adalah orang pertama yang pergi dari organisasi menuju ke Ishayama yang dikatakan adalah proyek besar dari kerajaan East Land dan Westernia. Belum sampai situ saja, Ken juga kembali menjadi korban ledakan nuklir di Ishayama membuatnya harus bertahan hidup menjadi Hunter disana. Menyadari penderitaan Ken, Narong sadar kalau adik satu organisasi dengannya itu tentu memiliki luka yang cukup dalam, tetapi sekarang sudah ada seseorang yang Narong pikir bisa mengobati luka di hatinya.

"Iya, aku mengkhawatirkannya, kalau aku gagal menyelamatkannya aku bisa diteror oleh kerajaan—"

"Bukan itu Malchik," potong Narong dengan cepat. "Aku ingin tahu jawabanmu bukan dengan tatapan kepada dia sebagai putri kerajaan tetapi sebagai seorang perempuan biasa," jelasnya.

Menyadari maksud pertanyaan Narong, Ken sadar kalau Narong dan Mike menyadari kedekatannya dengan Luna. Ken juga sadar kalau langkah yang dibuat bisa menjadi sebuah kesalahan besar di masa depan. "Aku tak begitu tahu apa yang saat ini benar atau mana yang salah, tapi saat ini dan untuk kedepannya aku harus melindunginya sebagai perempuan yang harus ku lindungi bukan sebagai putri kerajaan." Mike dan Narong tersenyum mendengar ucapan Ken, untuk sekarang mereka hanya bisa mendukung dan mendoakan Ken dan Luna, sisanya mereka berdua yang harus berjuang bersama. "Temui dia Malchik, kami akan memberi kalian ruang," ucap Narong.

"Semuanya, silakan keluar! Kita akan berlari 10 putaran dulu!" teriak Mike. Semua prajurit yang sedang latihan kemudian pergi keluar bersama Mike dan Narong juga. Luna yang menyadari pergerakan orang-orang segera membuka pelindung telinganya, dia terkejut menyadari Ken yang sudah berdiri di depannya. "Kau punya kebiasaan mengejutkan orang ya."

Distopia [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang