keadaan kota menggambarkan sifat penduduknya, seperti keadaan kota ini yang terlihat ramai namun suram, banyak orang lalulalang di jalanan kota, untuk warga yang memakai pakaian biasa raut wajah mereka satu persatu menunjukan wajah cemas atau taku, ada juga warga yang mengenakan pakaian jas hitam berlarian dengan wajah dingin di wajah mereka, atau orang dengan tampang garang dengan senjata diikat di pinggang mereka, suara tembakan bisa di dengar dimana saja di kota ini, jeritan jeritan orang terbiasa terdengar di sudut sudut gelap gang kota ini.
ini adalah kota maintown sebuah kota yang menjadi basis kekuatan mafia di laut timur, perjudian, penjualan senjata, obat obatan, toko lelang, tentara bayaran dan bahkan perompak menjadiakn kota ini menjadi surganya kekerasan.
Di sebuah jalan di distrik timur kota maintown terjadi keributan di sebuah toko sembako di mana pemilik toko itu memliki ekspresi ketakutan di wajahnya, bagaimana tidak merasa takut, karena saat ini dia sedang berada dalam situasi putus asa, dihadapannya banyak sekali orang dengan pakaian hitam menyerupai mafia.
''cepat serahkan uangnya!! kalau tidak kami akan hancurkan toko mu ini!!'' ucap salah satu mafia, ini adalah waktunya mengumpulkan pajak ilegal atau setoran setiap pemilik toko setiap minggu, dan ternyata pemilik toko ini tidak bisa menyerahkan setorannya yang mengakibatkan para mafia ini marah.
' mo.. mohon maaf tuan saya tidak bisa membayar pajak perlindungan minggu ini, karena kemarin lusa toko saya di bonkar oleh sekelompok perompak'' pemilik toko ini berbicara tergagap ketakutan.
ya walaupun itu setoran ini disebut biaya perlindungan namun itu hanya omongkosong belaka, untuk kejadian ini para mafia menutup satu mata pura pura tidak tahu, karena bagi mereka bertempur melawan perompak karena sebuah toko tidak ada artinya mereka, apa lagi jika karakter perompak itu terbilang kuat, jadi mereka acuh tak acuh.
karean bagi para mafia musuh nyata mereka adalah kelompok family mafia lain di kota ini, selain memperebutkan kekuasaan wilayah mereka juga memperjuangkan prestisme wajah mereka.
''agrhh kami tidak mau tau! dan salah siapa pada kamu tidak melapor tepat waktu pada kami, jadi itu adalah tanggung jawabmu sendiri''
''ta..tapii tuan''
''cepat lah kami tidak banyak waktu sekarang!!''
"ciihh!!'' tiba tiba datang suara meludah dari belakang kerumunan, para mafia yang mengelilingi pemilik toko seakan memberi jalan untuk suara tersebut.
dari belakang berjalan sesosok mafia dengan tibuh keker dengan cerutu di mulutnya terlihat dingin dengan kacamata hitam di hidungnya, dia berjalan menghampiri pemilik toko dan tanpa banyak bicara dia mencekik pemilik toko dengan satu tangan dan mengangkatnya.
"cih buang buang waktu ku saja, habisi saja ikan teri ini ambil barang barang ini semua untuk markas, lalu jual toko ini pada pemilik baru, biar inijadi pembelajaran untuk pemilik toko lain''
banyak penonton yang mendengar pria ini berbicara tidak ada yang berani berbicara dalam keadaan ini, ketakutan atau sifat pengecut sudah menjadi akar di hati mereka, namun saat ini tiba tiba seorang anak di kerumunan berbisik " andai saja sekarang ada hantu putih''.
suara itu kecil sekali seperti suara nyamuk yang mungkin akan menghilang terbawa udara, namun saat ini untuk bos yang memiliki kekuatan di atas rata rata manusia dan memliki pendengaran yang sedikit lebih baik dengan bawahannya mendengar bisikan itu tiba tiba marah seperti telah di injak ekornya.
''siapa itu??! apa hantu putih ?! mana dia biarkan paman ini memberinya pukulan kematian!!''
warga sekitar memiliki sedikit penyesalan atau senyum pahit diwajah mereka, karena hantu putih ini adalah desas desus yang sedang tren di kota ini, dikatakan dia adalah sesosok pembunuh kejahatan, berandalan, mafia, dan bahkan perompak tidak luput jadi incaran hantu putih, namun tidak ada bukti kongkrit yang menjadi bukti, tetapi dikatakan para mafiasaat ini sedang memburu keberadaannya.
''haahh! katakan lagi sekali lagi pada paman ini diaman hantu putih!!'' bos mafia semakin sombong karena melihat ketakutan warga sekitar. senyum sinis muncul di sudut bibirnya.
melihat tidak ada yang berbicara bos mafia mulai memberikan kekuatan pada cekikan di leher pemilik toko ''baiklah biarkan paman ini menyelesaikan ikan ter..''
cleebbbb
namun suara itu terhenti dan di gantikan suara tusukan benda tajam, warga dan mafia sekitar memiliki raut wajah kaget dan heran, karena saat ini bos mafia yang memiliki tubuh kekar terdapat panah yang menembus teap di jantung dari belakang punggungnya.
''ii inii pasti hantu putih'!'' salah satu warga bangun dari keheranannya dan mulai berteriak
"Boossss!!!"hampir serentak para mafia memanggil bos mereka
namun bos yang terkena panah itu memuntahkan setegug darah dengan wajah enggan di matanya ''sial bajingan licik''
itu adalah kata terakhir dari bos yang tiba tiba mati, menyadari bahwa bos mereka mati para mafia mulai menunjukan keganasannya dan mencari kesekeliling mencari keberadaan hantu putih.
''semua nya berpencar cari sekarang di sudut atau tempat tempat tinggi di kota dapatkan dia segera, dan kamu bawa pesan pada ayah bahwa bos tealh mati.''
salah satu mafia yang mungkin memiliki pangkat yang lebih tinggi mulai memerintah.
''baik Bos!!!"
para mafia berpencar melakukan tugas darurat masing masing dan hanya mesisa kan pemlik toko dan warga sekitar yang masih belumpercaya pada perubahan mendadak ini.
''ini pasti hantu putih yang menyelamatkan kita!"
''ya ini mungkin''
''bisa jadi''
diskusi terjadi diantara para warga sekitar karna baru kali ini mereka melihat langsung aksi pembunuhan dari hantu putih. tiba tiba salah satu warga mempunyai menyuarakan harapannya ''mungkinkah hantu putih bisa membebaskan kita dari para mafia ini?''
ketika warga sekitar mendengar argumen itu terdapat harapan pada hati masing masing warga, penderitaan yang mereka alami telah membuat mereka terlalu lelah, penindasan dari mafia dan kekerasan para perompkak telah membuat mereka putus asa.
''kalian jangan terlalu berharap yang tidak realistis, menurutmu berapa banyak mafia dan perompak yang ada di pulau ini? banyak sekali, dan apalagi kekuatan mereka masing masing tidak dapat di remehkan, bahkan marinir pun sudah tidak bisa menangani nya dan menyerah, jadi berhenti berharap'' tiba tiba seorang lelaki tua berbicara yang menyebabkan harapan di setiap warga pupus, lalu warga mulai membubarkan diri.
di tempat itu hanya menyisakan anak laki laki yangberbisik tadi namun di matanya ada sedikit cahaya harapan yang tidak lenyap
KAMU SEDANG MEMBACA
One piece extraction (New Story)
FantasySam seorang yatim piatu memulai perjalanan nya di dunia one piece setelah di pindahkan ke dalam tubuh baru yang sama sama tidak memiliki orangtua. lalu apa yang akan dilakukan Sam dalam bertahan hidup di dunia yang berbahaya seperti one piece? untun...