the day

1K 122 1
                                    

Keesokan harinya di sore hari awan mendung menyelimuti diatas pulau maintown, namun ini tidak membuat keramaian di maintown kedinginan, namun sebaliknya suasana panas terjadi di pulau maintown, dengan distrik utama sebagai pusatnya.

Di jalanan banyak sekali pasukan berkelompok saling mengawasi satu sama lain, berbagai pasukan menunjukan perbedaan nya masing masing, ada yang memakai setelan jas hitam, putih, abu abu, dll menunjukan cirinya tersendiri, dan ada pula pasukan yang terlihat berantakan garang itu adalah kelompok bajak laut, setiap pasukan memegan bendera nya masing masing.

Mereka saling mengawasi dengan tatapan garang atau dingin, namun tidak ada satu pun dari pasukan ini yang berani melalukan gerakan tiba tiba, karena mereka hanya pasukan yang tanpa kepala.

Karena setiap kapten atau pemimpin pasukan beserta wakil kapten atau kepercayaannya mereka semu memasuki rumah lelang.

Pada dasarnya tidak ada yang berani bertindak gegabah pada saat ini, satu gerakan tiba tiba mungkin mereka akan masuk kedalam kekacauan yang berujung kemusnahan atau terlukanya pasukan.

Jadi mereka hanya patuh menunggu kapten mereka kembali dari rumah lelang.

Saat ini di dalam rumah lelang tidak kalah tagang dan panasnya dengan di luar.

Para pemimpin mafia dan kapten bajak laut telah menempati tempat duduk yang telah di persiapkan.

Aula ini berisik sakali yang berasal dari mukut para kapten bajak laut yang saling ejek atau saling menyapa satu sama lain.

Sementara itu di kelompok mafia pada dasarnya mereka saling diam, dan melakukan perang dingin melalui kontak mata.

Para mafia terbagi dengan 5 distrik, selatan utara, timur, barat, dan pusat. Tentunya distrik pusat menjadi wilayah terkuat, mereka sering melakukan perang karena memperebutkan wilayah.

Saat ini tiba tiba kepala mafia distrik selatan berbicara sinis pada pemimpin mafia utara,

"Hahaha aku dengar salah satu kader mu mati di tangan hantu putih dihadapan para warga, selemah itukah pasukan utara"

Pemimpin utara berkedut di alisnya mendengar sindiran pemimpin selatan
"Huhh bukan kah kamu sama saja, banyak kadermu telah mati tangan hantu putih, bahkan tanpa perlawanan sedikit pun, selain itu kami sudah hampir menangkapnya dan sial dia bisa kabur tidak seperti mu yang bahkan tidak meliha wajah atau bayangan hantu putih"

"Hahh berani sekali lagi kamuberbicara seprti itu lagi?!"

"Apaa?? Memang itu kenyataannya!"

Setiap pengawal yang notabene adalah wakil atau kader penting setia pasukan mafia mulai merogoh saku mereka untuk mengambil senjata

Batuk batuk..

"Cukup jangan bertengkar disini, ini rumah lelang bukan jalanan, kalau tidak kalian akan menyesal" salah satu dari tiga pemimpin berbicara yaitu pemimpin barat.

"Ya rumah lelang ini memiliki latarbelakang yang menakutkan, di katakan mereka adalah pasukan dari new world, benarkan itu pemimpin distrik pusat?" kata pemimpin timur sambil melirik kearah pemimpin distrik pusat

Pemimpin distrik pusat hanya tersenyum kecut sambil mengelengkan kelapa dan berbicara "ya itu benar, untuk kami distrik pusat sebenarnya tidak mempunyai masalah jika menghadapi empat pasukan sekaligus, tapi kami tidak berdaya dengan rumah lelang ini, ada saat ketika markas kami di datangi utusan dari rumah lelang, tebak apa yang terjadi, kami tidak berkutik sama sekali, satu orang telah menumbangkan kami semua, senjata api sepertinya tidak terpengaruh pada tubuh mereka, dan sekian lama aku mencari info ternyata rumah lelang ini punya bos tersembunyi yaitu joker"

Ketika nama joker di ucapkan oleh pemimpin pusat, perubahan ekspresi terjadi di ke empat wajah pemimpin.

"Jo Joker? Joker yang itu?" Tanya pemimpin distrik utara dengan sedikit meneguk ludahnya

"Ya joker itu, joker raja dunia bawah"

Hiiissss ke empat pemimpin menarik nafas masing masing.

Bagi para mafia dunia bawah sudah tidak asing lagi ditelinga mereka, dan eksistansi nama joker ini menakutkan di dunia bawah, selain menguasai sebagian penjualan senjata ilegal, budak, terntara bayaran, dan bahkan jula beli buah iblis.

"Baiklah berhenti membicarakan nama itu, yang lebih menggangu bagaimana kalian ke empat pemimpin distrik akan menangani duri yang mengganggu kita, hantu putih" tiba tiba pemimpin pusat mengalihkan pembicaraan

"Huuh, pengecut itu hanya berani menikam di belakang kita atau secara sembunyi sembunyi, jika aku menemukan hantu putih itu akan ku remukan langsung tengkoraknya" distrik utara mengedus dingin dengan amarah.

"Ya benar orang ini benar seprti hantu datang dan menghilang tiba tiba, sulit menemukan jejaknya"

"Ya benar"

"Huh"

"Baiklah sepertinya setiap pemimpin distrik memiliki keluhan pada hantu putih ini, jadi bagaimana jika setelah lelang ini berakhir, kta berlima akan mendiskusikan cara mengatasi hantu putih ini" pemimpin pusat menguslkan

"Sepertinya itu layak"

"Ya benar"

"Huuhh distrik kami tidak membutuhkan aliansi untuk mengatasi hantu putih, dengan keluatan kami pun cukup untuk membunuh hantu putih itu"

Perbedaan pendapat pasti ada di setiap pemimpin distrik.

"Ya itu terserah dengan mu, namun mungkin pasukan mu yang pertama mati satu persatu" tiba tiba mata pemimpin pusat dingin.

Pemimpin yang menolak tadi sedikit kaget
"Ughh aku akan mempertimbangkan usulan mu"

"Ya itu lebih baik, lebih cepat kita menghilangkan duri ini itu akan lebih baik" pemimpin distrik pusat memanggu bijaksana.

Tiba tiba suara pembawa acar melakukan pembukaan

"Baiklah lelang akan segera di mulai, tahun ini aku akan mendapatkan senjata yang bagus atau bahkan buah iblis"

"Huhh mimpi! Itu akan menjadi miliku"

"Cih"

"Huh"

Kelima pemimpin distrik ini tidak tau bahwa duri yang menggangu kaki mereka sebentar lagi akan menemui mereka sendirinya.

One piece extraction (New Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang