Hal yang tidak disukai sebagian besar orang dalam dunia komunikasi melalui pesan chat yaitu :
1. Chat nya yang hanya di read saja.
2. Chat yang dibalas berhari-hari, sehingga pembahasan sudah basi.
3. Chat yang dibalas tapi mengalihkan topik.
Kali ini, Khazera sedang berada di tipe orang nomor 2. Setelah hari minggu kemarin ia mengirimkan pesan pada gurunya dan langsung membalasnya, Khazera bukannua fast respon, tetapi malah slowrespon. Takutnya, ketika ia fast respon, dikira memiliki something special pada gurunya berpikiran yang tidak-tidak. Padahal, di lain tempat hal itu berlalu sebaliknya.
Ketika seseorang sedang menunggu balasan dengan cepat, sedangkan orang yang diharapkan malah memberinya slowrespon yang sangat lama. Itulah, kekecewaan yang selalu diabaikan oleh orang-orang.
2 hari mengabaikan chat tersebut, dan 2 hari juga Khazera berhasil menyelamatkan diri dari guru galak yang bernama Pak Dean Arsanova itu. Hal ini terjadi karena Pak Dean yang tidak masuk pada hari senin di jam pelajarannya. Namun, tugas tetaplah berjalan dengan sangat lancar tanpa ada hambatan sama sekali.
Mungkin aneh kali yah, ketika guru tidak bisa masuk kelas dan tidak memberikan tugas. Rasanya seperti ada yang hilang saja sehari tidak membebani murid. Padahal, dengan tidak memberikan beban tugas pada murid juga merupakan suatu pahala sodaqoh karena tidak menyulitkan yang lainnya.
Istirahat kedua kali ini Khazera gunakan untuk berada di lapangan basket, tidak seperti hari biasanya yang lebih memilih menghabiskan waktu istirahat di kantin untuk makan dan bergosip ria.
Bukan tanpa alasan mereka berada di lapang basket outdoor. Ini semua terjadi karena Khazera dkk di paksa ikut latihan bermain basket oleh Garasialan, pacaranya Revi. Dengan alasan, supaya mereka tidak menghabiskan waktu istirahatnya cuma-cuma. Padahal, dengan makan di kantin itu bukan cuma-cuma. Tapi, ya mau gimana lagi atas paksaan seorang Gara dengan iming-iming akan di traktir nongkrong di coffee sepulang sekolah, mereka langsung meluncur saja. Apalagi seorang Shovi si pecinta gratisan.
Katanya, kalau ada yang gratis kenapa harus nyari yang bayar?
Meskipun uang banyak, kalau dikasih gratisan tetap akan pilih gratisan. Bodo amat sama uang yang dipunya, bodo amat sama gengsi. Pokoknya, gratisan anti ditolak.
Yang gratisan itu biasanya lebih enak dan nikmat. Beda sama yang dibayar pakai uang sendiri. Rasanya ada penyesalan-penyesalan di akhir.
"Dah ah, gue berenti main, udah basah anjir baju gue, bauuu!" Ujar Shovi nyerah di tengah permainan.
Bagaimana mau tidak cape dan ingin menyerah? Khazera dan para sahabatnya melawan Gara dengan beberapa temannya di team cadangannya. Mau bagaimanapun, kekuatan fisik perempuan itu akan kalah oleh fisik laki-laki. Apalagi ini, tanding basket perempuan melawan laki-laki.
"Lo yang semangat ngajakin kita tanding, eh, lo yang semangat nyerah juga anjir!" Gerutu Khazera pada Shovi, karena team perempuan tersisa 4 orang yang otomatis sudah kalah fisik, kalah jumlah dan kalah skill juga. Meskipun skill basket mereka cukup mahir diantara para anggota perempuan. Tapi, dengab pengalaman bertanding yang tidak sebanyak Gara dkk, juga kemampuan yang jarang di asah, mereka menjadi kewalahan sendiri ketika bertanding kembali.
Shoot demi shoot diberikan oleh Gara ke arah lawan. Dan team Khazera hanya bisa memperkuat pertahanan dan sesekali menyerang dengan cara licik perempuan. Ada yang sesekali malah menarik kaos basketnya, malahan khazera sempat menjatuhkan lawan dengan selaan kakinya yang ia julurkan sehingga membuat lawan terjatuh. Dan berhasil, hal itu membuahkan poin untuk team Khazera.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY POSSESSIVE TEACHER (On-going)
Teen Fiction"Bapak guru b.inggris, pasti jago bahasa inggris dong?" Ujar Khazera, seorang siswi kelas 12 yang terkenal karena ketidakpintarannya dalam mapel b.inggris. "Cocok dong kalo gitu, bapak jago b.inggris, Zera---" "BODOH B.Inggris!" Ujar Pak Dean, guru...