- e n a m b e l a s -

1K 41 2
                                    

Stalker itu, bakat terpendam cewe yang luar biasa. Cuma butuh nama lengkap, asal usul 7 turunan sudah ditangan.

___________________________________________

Hallo gaes, sorry banget kalo jadwal up aku gak tentu, lagi labil nih😁
Cewe gitu yah, labil haha. Usahain aku rutin up deh, kalo bisa tiap hari.
Btw, kalian masih pada nunggu cerita MPT, kan?
Share sama temen kalian juga dong ceritanya xixixi.

Oh ya, jangan lupa VOTE dan KOMEN yah gaessssss🔥🔥

Oke udah,

Happy reading🔥

***

"Abis berantem lo?" Pertanyaan yang membuat Khazera bingung sekaligus melongo tidak percaya. Gara yang daritadi sibuk membucin, akhirnya tahu keadaan sekitar. Padahal, sudah 2 hari tangan kanan Khazera di perban akibat ulahnya waktu itu. Dan tadi saja mereka bermain basket bersama. Emang dasarnya orang gak pekaan, jadi gak tau keadaan disekitarnya.

Khazera memutar bola matanya malas mendengar pertanyaan Gara. "Udah insaf kali gue." Ujarnya malas. Khazea memang sering berantem, dan katanya sudah pensiun akhir kelas 10. Dan alasan yang mendasari ke insafan nya itu karena terpaksa juga atas ancaman kedua orang tuanya. Saat kelas 10, Khazera pernah berantem dengan kaka kelas perempuannya sampai masuk rumah sakit, dan Khazera pun sampai di berikan skors sampai satu minggu dan sudah mendapatkan SP. Darisanalah, Khazera terpaksa harus berhenti untuk berantem-berantem di sekolah ataupun diluar sekolah. Kecuali, jika ada suatu hal yang mendesaknya, mau tidak mau Khazera harus berulah lagi.

Dibalik pribadinya yang hyperaktif, periang dan cheerful, ternyata Khazera juga termasuk orang yang jago dalam hal adu jotos. Semua itu gak lepas dari ajaran Kakak nya dan juga Zian yang atlet taekwondo.

"Terus kenapa tangan lo?" Tanya nya lagi karena belum mendapatkan jawaban. Gara ini kalau sudah kepo harus mendapatkan jawabannya sampai kapanpun. Katanya, kepo itu bahasa lain dari peduli, caranya aja yang berbeda.

"Kesiram air," jawabnya sekenanya.

"Hah? Kesiram air sampe diperban? Tangan gue aja tiap hari disiram air anjir!" Khazera menggeleng tidak percaya dengan apa yang dikatakan Raka, sahabatnya Gara.

Setelah perbincangan Gara tadi di telpon, tidak lama dari itu sahabatnya Raka dan Rio si pemilik coffee pun datang dan bergabung bersama mereka. Khazera tidak kaget kalau sahabatnya Gara ternyata sudah lebih dewasa darinya dkk. Khazera cukup mengenal dengan Raka dan Rio yang memang sering ikut berkumpul seperti ini. Kalau kalian lupa, Gara dan Revi itu sudah pacaran 2 tahun, jadi kurang lebih sudah 2 tahun juga Khazera dan para sahabatnya mengenal para sahabat Gara.

"Ya, beda anjir Kak!" Khazera menjawabnya dengan ngegas.

"Terus? Lo bilang kesiram air, kan? Salahnya dimana?"

"Kesiram air panas, bukan air biasa," terangnya lagi dengan malas.

Raka menganggukkan kepalanya paham, "Oh, kirain gue air keras," jawabnya santai.

Pletak

"Gobl*k."

Khazera melemparkan kentang yang ada di piring Shovi tepat ke arah wajah Raka. Dan Rio, laki-laki itu mengumpat bersamaan dengan Zian. Kalau berkata kasar, kadang mereka itu jagonya dan gak bisa di rem. Rio yang terkenal kalem dan dewasa itu bisa lebih bahaya ucapannya daripada yang lain.

MY POSSESSIVE TEACHER (On-going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang