Bagaimana rasanya menjadi satu-satunya putri di keluarga besar kalian? Enak? Karena banyak laki-laki yang menjaganya? Enak, karena bisa menjadi tuan putri yang segalanya dituruti? Yaps, itu bener banget. Rasanya dikelilingi banyak laki-laki yang sayang sama kita itu bahagianya tak terkira. Tapi, bukan laki-laki sebagai pacar apalagi selingkuhan. Itu bukannya mendapatkan kebahagian, tapi cari permasalahan. Hidup itu udah berat, banyak masalahnya, jangan pernah mancing-mancing masalah baru.
Tapi, apakah pernah berpikir bagaimana rasanya tidak memiliki teman, kerabat, saudara, yang tidak sefrekuensi, dan selalu sendiri? Menyenangkan? Atau malah sebaliknya menyedihkan?
Yaps, opsi kedua yang lebih tepat.
Seperti seorang Khazera saat ini. Senang bukan main, menjadi seorang putri di keluarga besarnya yang rata-rata cowo semua, mulai dari kakanya, sepupunya, bahkan saudara dekat dan jauhnya pun semua laki-laki. Ada satu perempuan, dan itu sepupunya yang masih balita, mana mungkin bisa Khazera ajak hangout. Dan, itulah yang membuat Khazera merasa tidak memiliki teman, dalam artian teman untuk diajak bermain ketika ia bosan dirumah, teman yang bisa diajak bercanda dan bertukar cerita dirumah.
Meskipun Khazera memiliki sahabat yang selalu ada untuknya, tapi jika dengan saudara ataupun keluarga itu ada rasa yang berbedanya. Bukannya tidak bersyukur dikelilingi oleh laki-laki yang selalu menjaganya. Tapi, ya pengen aja seperti orang lain bisa bertukar cerita dengan saudara perempuannya, jalan bareng, melakukan hal-hal yang selalu dilakukan perempuan pada umumnya. Sedangkan jika bersama Kakaknya atau saudaranya yang lain dan itu laki-laki, Khazera tidak bisa melakukan hal itu.
"Woy, lo kenapa sih ngelamun mulu," panggilan dari sebrang telpon membuyarkan lamunan Khazera. Ia lupa, jika sedaritadi tengah melakukan panggilan video dengan Kak Titan. Yah, terkadang Khazera ataupun Kakaknya selalu tiba-tiba video call tanpa di duga, entah apa maksudnya. Tapi tetap diangkat juga meskipun tidak ada hal yang penting.
"Ish, ngagetin deh lo,"
"Ya abisnya, gue ngomong daritadi, eh lo-nya malah bengong. Sakit anjir dikacangin," omelnya pada Khazera.
Disana terlihat wajah Titan yang tengah tiduran di apartemennya. Khazera bisa lihat ruangan kamarnya, yang kebetulan Khazera sudah beberapa kali kesana. "Tumben lo gak kelayapan, Kak," ujar Khazera mengalihkan pembicaraan.
"Mau kali hahaha, tar maleman, baru jam 8 juga," jawabnya sambil tertawa. Karena biasanya Titan selalu keluar malam sekedar hangout sama teman-temannya. Bahkan Khazera pun tak habis pikir, Kakaknya ini selalu hangout ditengah kesibukan kuliah S2 dan bisnisnya.
"Hangout terosss sampe dompet tepos," ledeknya yang malah ditanggapi tawa ngakak dari Kakaknya.
"Hangout mah udah kewajiban kali haha," jawabnya sambil tertawa. Titan itu tipe orang yang senang travelling dan jelajah kuliner juga coffee shop. "Tumben lo di rumah?" Tanya nya menyelidik.
Tok tok tok
Ketukan pintu kamar Khazera menghentikan acara telponan nya dengan Kakanya.
"Gue matiin yah, bye! Lo hangout aja sampe duit abis!" Ujarnya cepat dan mematikan panggilan video sepihak.
"Bentar!" Teriaknya karena kebetukan pintu kamar Khazera dikunci.
Khazera beranjak untuk membuka pintu kamarnya.
"Tumben dikunci," ujar Mamanya setelah Khazera membuka pintunya, lalu mencium kening anaknya lembut.
"Gak sengaja hehe. Mama kapan pulang?" Tanyanya sembari mengajak Mamanya masuk kedalam kamarnya. Tidak enak dan tidak sopan juga mengobrol di depan pintu kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY POSSESSIVE TEACHER (On-going)
Teen Fiction"Bapak guru b.inggris, pasti jago bahasa inggris dong?" Ujar Khazera, seorang siswi kelas 12 yang terkenal karena ketidakpintarannya dalam mapel b.inggris. "Cocok dong kalo gitu, bapak jago b.inggris, Zera---" "BODOH B.Inggris!" Ujar Pak Dean, guru...