#17 Konyol

41 16 10
                                    

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّ حْمٰنِ الرَّ حِيْمِ

“Jika kamu sedang bahagia dan teringat seseorang, artinya kamu mencintai orang itu. Jika kamu bersedih teringat seseorang artinya orang itu mencintaimu ”

-Ali bin Abi Thalib-

••••

Setelah selesai sholat Jumat aku dan 2 temanku duduk di tepi tebing dekat taman untuk melepaskan rindu.

Kami bercanda tawa menceritakan hal-hal yang telah kami lalui di sekolah masing-masing.

“Gimana banyak cogan gak?” ledek Asiyah terkekeh kecil.

“L-lumayan tapi justru karena itu jadi kurang nyaman.”

“Ada gak yang seganteng Rayyan?”

"Rayyan siapa?"

"RAYYAN KAKAKMU LAH! SIAPA LAGI HAHAHA!"

"Bagaimana bisa lupa kakak sendiri?" tanya Nisa ikut terkekeh.

Sebenarnya bukan gitu maksud pertanyaanku. Di dunia ini kan banyak orang bernama Rayyan, dan lagi pertanyaan mereka aneh. Memangnya Kak Rayyan ganteng?

Di mataku biasa aja, nyebelin malahan. Menghadapinya perlu mental setebal baja dan kesabaran setinggi gunung.

"Memangnya Kak Rayyan terkenal?"

“Beh Rayyan jadi idola santriwati, katanya dia bahkan mendapatkan belasan surat cinta per hari.”

“Wah!” Aku membuka mulut lebar tidak menyangka banyak orang menyukainya.

Aku sedikit terkekeh membayangkan bagaimana reaksi kakak ketika menerima surat cinta para santriwati.

"Kayaknya Rayyan sedang naksir seseorang loh Rai, habisnya dia suka lewat asrama putri saat mau ke mesjid."

"Benarkah? Aku tidak tahu soal itu, dia tidak pernah cerita apa-apa."

"Biasanya kalau Rayyan lewat, banyak santriwati yang keluar asrama hahaha!"

Aku lagi-lagi terkekeh mendengar kata-kata mereka, membayangkannya membuatku teringat Nazril yang juga selalu diincar gadis sekolahku.

Pelan-pelan aku menepuk lutut Asiyah lembut lalu berkata. “Kalian ingat cowok yang dulu ingin dinikahkan denganku?”

Asiyah dan Nisa mengangguk mengingat aku pernah bercerita seperti itu pada mereka beberapa tahun lalu.

“Kami sekarang sekelas."

"Serius!?" Tanya mereka langsung membelalakkan mata kaget.

“Dia sekarang sangat tinggi, dewasa, populer, ramah dan juga pintar bergaul," pujiku penuh perasaan bangga.

“Kamu menyukainya?” tanya mereka menatapku dengan senyum jahil dan langsung ku jawab dengan isyarat mengangkat bahu.

Jika kamu sedang bahagia dan teringat seseorang, artinya kamu mencintai orang itu. Jika kamu bersedih teringat seseorang artinya orang itu mencintaimu."

"Apa kamu pernah mengingatnya di waktu senang atau sedih?”

Aku terdiam sejenak untuk mengira-ngira jawaban dari pertanyaan itu lalu berkata dengan sedikit ragu kalau aku bisa mengingat Nazril disaat susah maupun senang.

Mendengar jawabanku keduanya langsung kaget dan bertatapan satu sama lain sambil terkekeh dan mengatakan bahwa aku dan Nazril mungkin saling mencintai.

Bersemi Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang