"Mash... boleh mintha sesuatu sayang?" Tanyanya agak mendesah dengan nafas berat dan tatapan yang agak mengerikan. Aku cuma terdiam berkedip beberapa kali.
"Mas pengen...." katanya menggantung kalimat dengan nafas yang masih berat, tubuh bagian bawahnya mulai menaiki dan menimpaku.
Entah kenapa energiku serasa menghilang kesedot semua sama dia, aku merasa lemes gak bisa ngapa-ngapain apalagi dia mulai bergerak gak beraturan dibawah sana.
Sesekali Dia mendesah berat dan urat-urat di lehernya mulai muncul bikin aku jadi tambah takut liatnya apalagi wajahnya merah dan matanya tajam. Keringatnya mulai netes di wajahku.
Ya Allah Aku takut, pengen nangis rasanya tapi aku lemes gak bisa ngapa-ngapain. Jangan-jangan Mas David ketempelan makhluk halus dijalan tadi trus sekarang otw kesurupan, Ya Allah kalo dia ngamuk gimana nanti, aku takut di apa-apain. Beling aja bisa dimakan kalo orang lagi kesurupan kan.
"I istigfar Mas" kataku pelan ketakutan, dia masih terus menggoyangkan badannya dan menggeram sambil sesekali menciumiku. Aku memberanikan diri menarik wajahnya dan menatapnya.
"Mas kesurupan? Istigfar Mas, Astahfirullah..." kataku sekuat mungkin walaupun kedengarannya masih agak pelan
Aku terus menuntunnya untuk Istigfar walaupun aku juga takut dan kayaknya mulai berhasil. Dia berhenti bergerak tatapannya berubah sayu dan bikin aku agak lega, setannya mulai keluar kayaknya.
Tapi ternyata itu cuma sebentar karena dia tiba-tiba menggeram lagi lebih keras dan memelukku lebih erat kemudian dia bangkit dari tubuhku dan langsung lari masuk ke kamar mandi dengan pintu yang agak dibanting diikuti suara keran air yang menyala.
Aku yang masih syok cuma terdiam terlentang dikasur, fikiranku masih kebayang wajah Mas David yang kesurupan tadi. Alhamdulillah aku masih selamat dan gak diapa-apain tapi aku masih khawtir sama dia.
Kurang lebih Lima menit aku mengumpulkan nyawaku yang bertaburan tadi, aku bangun dan menatap ke kamar mandi, airnya masih nyala dan Mas David masih didalam. Dia kira-kira ngapain ya?masa iya ada setan yang kebelet?
Aku pengen mendekat tapi masih takut.
"Dek, ini...." "Aaaa!!" Aku teriak kaget karena Bunda tiba-tiba masuk
"Adek kenapa?" Tanya Bunda jadi panik
"Kaget Bun, Bunda ngagetin Adek" kataku
"Bunda kira apaan tadi, David mana?" Tanya Bunda sambil meletakkan segelas minuman di atas meja.
"Lagi dikamar mandi Bun" kataku berusaha menormalkan diri.
"Kok Bunda lama banget bikin minumnya?" Tanyaku
"Madunya abis Dek, tadi Bunda minta tolong Mbak Dinar beliin dulu diwarung tapi udah pada tutup jadi Mbak Dinar harus ke minimarket depan dulu" kata Bunda sambil duduk di sebelahku. Jarak rumahku dan Minimarket memang agak jauh sih karena di kecamatanku baru ada dua minimarket identik biru dan satu merah, itu pun jaraknya berjauhan.
"Ooh" gumamku
"David udah baikan?"
"Gak tau, tadi wajahnya tambah merah sama keringetnya tambah banyak Bun"
"David kira-kira sakit apa ya Dek? Apa dia alergi?" aku menggeleng
"Adek tanyain gak dijawab tadi, em.... apa Mas David ketempelan ya Bun?"
"Ha? Ketempelan gimana?" Tanya Bunda kaget
"Tadi tuh dia kayak orang kesurupan Bun, wajahnya merah, badannya kaku terus ngeluarin suara kayak harimau Bun" ceritaku
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta (Masih) Kembali
Lãng mạn13+ Ini murni cerita fiksi yes harap maklum kalo ceritanya aneh bin ajaib, kalo ada kesamaan nama, alamat, tempat & cerita itu sengaja biar baper dan ini ceritanya panjang buangeeettt... Jadi bagi yang gabut atau mau buang-buang waktu bisa baca ini...