"gak boleh, makan dulu" kata Mas Dimas lagi
"udah, nurut aja" kata Mbak Diana.
Akhirnya aku menurut dan ikut ke ruang makan. Aku duduk di tengah-tangah antara Bu Yuli dan Mas David. Didepanku ada Mbak Diana, Dendi dan Mas Dimas. Mas Gilang masih tidur katanya
"Mbak nanti pulange aku anterin ya" kata Dendi setelah semua sudah berkumpul di meja makan
"Mbak sendiri aja, kan bawa motor" kataku ke Dendi
"kamu nginep disini aja nok, nanti kamu tidur di kamar David, biar David tidur sama Dendi" kata Bu Yuli
"em saya pulang aja bu" kataku dengan hati-hati
"uda malem lo Dek, nginep sini aja ya" kata Mbak Diana
"eh enggak Mbak, nanti orang tua nyariin Mbak, tadi pamitnya sore udah pulang" kataku dengan hati-hati
"ya udah kalo gitu, pulangnya dianter David atau Dimas aja, ibu gak ngijinin kamu pulang sendirian naik motor" kata Bu Yuli.
"sama aku aja Mbak" sahut Dendi
"emang kamu udah bisa nyetir?" tanya Mbak Diana ke Dendi
"udah to ya" kata Dendi
"kamu belum punya SIM" kata Mas David datar
"ya gak apa-apa toh, malem-malem ini, gak ada polisi" sahut Dendi
"tetep aja bahaya anak kecil nyetir malem-malem" kata Mas David
"enak aja, aku udah gede tau" kata Dendi tak terima
"massaaa" kata Mas David dengan nada dibikin terkejut.
"ya udah, biar anak Ibu yang paling gede ini aja yang nganterin Dira " kata Mas Dimas sambil memeluk dan mengacak-acak rambut Dendi yang kemudian ditepis oleh Dendi.
"apa sih Mas, ikut-ikutan gangguin" kata Dendi jutek
"loh Mas belain kamu lo, kok malah dijutekin" kata Mas Dimas sambil tertawa
"udah, biar David aja yang nganterin nanti" kata Bu Yuli akhirnya
Suasana menjadi sedikit hening, cuma ada suara dentingan sendok dan bisik-bisik antara Mbak Diana dan Dendi, mereka sesekali melirik Mas David dan tersenyum
"Mbak Dira, udah punya pacar belum?" tanya Dendi tiba-tiba, aku sedikit terkejut kemudian menggeleng dengan senyum.
"tenane? (Yang bener)" Tanya dendi lagi, aku mengangguk
"wah berarti malem minggu nanti aku boleh ngapel kerumahnya Mbak Dira dong" kata Dendi nyengir
Bu Yuli, Mas david dan Bapaknya sedikit tersedak, yang lain hanya tersenyum.
"kamu ngapain sih?" kata Mas David kesal
"kenapa?" kata Dendi tanpa dosa
"jangan macem-macem le" kata Bu Yuli
"gak apa-apa toh Buk, kan udah gede, wajar kalo udah suka sama cewek" kata Bapaknya
"masih kecil dia, sekolah dulu yang bener" kata Mas David kesal
"jangan gangguin Dira" kata Bu Yuli
"kamu belum bilang ke Ibu?" bisik Mbak Diana ke Dendi
"aduh, aku lupa Mbak" kata Dendi sambil menepuk jidat
"pantesan Ibu marah" kata Mbak Diana
"bilang apa?" tanya Bu Yuli curiga
"Buk, sini" Dendi Mendekat ke Bu Yuli dan membisikkan sesuatu, Bu Yuli tersenyum dan mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta (Masih) Kembali
Romance13+ Ini murni cerita fiksi yes harap maklum kalo ceritanya aneh bin ajaib, kalo ada kesamaan nama, alamat, tempat & cerita itu sengaja biar baper dan ini ceritanya panjang buangeeettt... Jadi bagi yang gabut atau mau buang-buang waktu bisa baca ini...