"Kamu tadi liat Mas sama Wanda?" tanya Mas David
"Iya, dan aku gak mungkin salah orang karena aku hafal plat nomornya si yayang" kataku, dia manggut-manggut
"Berarti kamu emang gak salah orang, tadi Mas emang ketemu sama Wanda sih" katanya dengan nada berfikir, aku mengerjap
"Jadi itu yang bikin kamu ngambek? Hehe maafin Mas ya gak bilang ke kamu dulu mau ketemu Wanda" katanya tersenyum kecil
"Jadi Mas ngaku kalo udah selingkuh sama Wanda?!" bentakku. Dia kaget
"Ha? Mas gak bilang git...."
"Ya udah! Balikan aja sama mantanmu sana. Kita putus!!" kataku memotongnya kemudian berbalik ingin pergi, tapi gerakanku kalah cepat sama kaki Mas David yang dengan sigap langsung mengunci kakiku kemudian menarik ku kepelukamnya.
"Lepasin!!" kataku meronta mencoba melepaskan diri
"Sayang dengerin Mas dulu"
"Dengerin apa? Dengerin kalo ternyata kalian emang udah balikan?" kataku masih meronta
"Kamu tenang dulu sayang....." katanya berusaha memeluk dan menenangkanku tapi aku tetap meronta dan mendorongnya.
"Lepasin!!"
"Sayaang dengerin Mas du....."
"Kita udah putus!! Lepasin aku!"
"Sayang!!" katanya tegas sambil mencengkeram lenganku agak kuat supaya aku berhenti Meronta.
Aku terdiam kaget. Tatapan Mas David berubah tajam dan tegas, kayaknya dia jadi ikutan marah, Aku jadi agak takut.
"Dengerin Mas dulu bisa gak? Mas mau jelasin kenapa Mas ketemuan sama dia" katanya masih tegas. Aku menelan ludah agak susah karena merasa terintimidasi sama dia.
"A a.. Ya k karena kalian selingkuh kan. Kamu tadi udah ngaku sendiri" kataku berusaha melawan walaupun terbata-bata dan jantungku berdegub kencang karena takut campur marah.
"Kapan Mas bilang gitu?!!" kali ini agak membentak dan cengkeramannya di lenganku semakin kencang, aku mengerjap. Sekarang gantian nyaliku yang mulai ciut.
"T t tadi Mas bilang sendiri kan kalo ketemu sama Wanda"
"Ya emang Mas ketemuan sama dia, tapi gak berarti Mas selingkuh sama dia!"
"Trus apa kalo bukan selingkuh? Diem-diem ketemuan sama mantan kayak gitu" aku masih marah tapi mataku malah berkaca-kaca.
Mas David membuang nafas kasar dan memejamkan mata beberapa saat, cengkeramannya di lenganku melonggar membuatku agak lega tapi ada rasa nyeri. Pasti nanti di lenganku ada bekas nya deh.
"Mas minta maaf, Mas yang salah gak ngasih tau kamu dulu. Harusnya Mas bilang biar kamu gak salah paham gini" katanya pelan, tatapannya berubah lembut lagi.
"Trus kenapa gak bilang?" tanyaku pelan
"Mas takut kamu marah trus gak ngijinin Mas ketemu dia"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta (Masih) Kembali
Romance13+ Ini murni cerita fiksi yes harap maklum kalo ceritanya aneh bin ajaib, kalo ada kesamaan nama, alamat, tempat & cerita itu sengaja biar baper dan ini ceritanya panjang buangeeettt... Jadi bagi yang gabut atau mau buang-buang waktu bisa baca ini...