Cinta (Masih) Kembali

Part 52

Aku semakin nyaman dengan kedekatanku dan Mas David walaupun gak ada deklarasi kalo kita pacaran tapi kami selalu menghabiskan waktu bersama, tapi kayaknya status pacaran gak perlu deh karena kami udah sama-sama nyaman tapi kalau ditanya kami menjawab hanya berteman hehe

Kami juga jadi sering pergi dan main bareng dengan Vivian dan Mas Tomi, walaupun kebanyakannya cuma nonton dan nongkrong aja

Malam itu aku dan Mas David sedang makan diwarung pinggir jalan, ternyata Mas David suka kalo di ngajakin makan di warung pinggir jalan, malahan dia agak kaget pas aku sering minta jajan di pinggir jalan

"Kayaknya kita harus sering-sering wisata kuliner deh, banyak banget jajanan yang menggoda" kata Mas David

"Disini emang mulai banyak yang jual makanan kayak gini Mas, udah lumayan lama sih, macem-macem lagi makanane" kataku

"Kamu mau kan kalo sering-sering nemenin Mas jajan kayak gini?"

"Ya mau banget lah, apalagi masih banyak yang belum tak cobain disini hehe"

"Beneran kamu mau? Kamu gak malu kan?" Tanyaa nya memastikan

"Ya enggak lah, biasane juga aku kesini sama Mbak Dinar atau sama Ayah sama Bunda tapi gak bisa bebas milih kalo sama mereka"

"Ooh... Mas takute kamu malu kalo Mas ajakin kesini, emang kenapa gak bisa milih?"

"Ayah udah punya langganan disini, tuh yang itu (sambil menunjuk warung bebek goreng yang paling ramai) Ayah agak susah sama makanan luar"

"ya jelas lah, Bundamu kan pinter masak hehe"

"Eh, emang Mas belum pernah kesini?"

"Pernah sih tapi gak ada kesempatan buat wisata kuliner kayak gini"

"Kenapa?"

"Gak ada temene"

"Lah, kan bisa ngajak Dendi atau ngajak pacar pas masih punya dulu" kataku sedikit menggodanya

"Dendi sibuk terus sama temen-temene, kalo Wanda dia gak suka diajak makan kayak gini, kotor katane kena debu, mangkanya Mas gak ada temen, sendirian males hehe"

"Ooh..." Kataku sambil manggut-manggut

Tak lama pesanan kami datang, kami asik makan sambil ngobrol dan bercanda, eh iya kami lagi makan di warung lamongan jadi biasanya makannya langsung pake tangan dan lesehan. Lagi asik-asiknya makan tiba-tiba seorang wanita datang menghampiri kami

"David" sapa wanita itu sambil menepuk pundak Mas David

Mas David terlihat kaget melihat wanita yang menyapanya, kemudian dia tersenyum lebar

"Laaa..ras" kata Mas David dengan ekspresinya terlihat senang

"Eh, masih inget aku ternyata" kata wanita yang di panggil Laras tadi

"Ya masih lah, gak mungkin aku bisa lupa sama kamu" kata Mas David tersenyum lebar

"Piye kabare Vid? (Gimana kabarnya Vid)"

"Alhamdulillah baik, kamu sendiri gimana? sehat kan?" Kata Mas David

"Aku juga baik kok, nih masih hidup hehe. Eh denger-denger kemaren kamu nikah ya, kok gak ngundang aku sih, jahat men" kata Laras

Ekspresi wajah Mas David seketika berubah tapi dengan cepat dia bisa mengatasinya

"La aku meh ngundang piye, wong awakmu menghilang tanpa jejak hahaha"

"Eh ini istrimu ya, Laras" sapa Laras kepadaku dan menjulurkan tangannya

"Indira" kataku tersenyum sambil memberi isyarat tanganku kotor kena sambel