Part 28

757 43 0
                                    

"kamu pengen bikin mas camburu?"

"enggak sih, tapi nek mas ngerasa cemburu yaaa... terserah, bukan urusanku ini"

"kamu kok nyebelin sih" Mas David mendekat dan menggelitik ku membuatku menjerit kegelian, aku meronta mencoba menghindar tapi Mas David dengan sigap menangkapku hingga berada dipelukannya

"heh iki do lapo sih? (ini pada ngapain sih?)" tiba-tiba Dendi datang dan menghentikan Mas David, aku langsung mendorong tubuh Mas David menjauh

"Mas David ki lho...." kataku mengadu

"nek pacaran jangan disini, ganggu sing meh nonton tv, nek kamar kono loo (dikamar sono)" kata Dendi yang duduk ditengah-tengahku dan Mas David

"yeee kamu tuh sing ganggu" kata Mas David sambil mengalungkan tangannya ke leher Dendi dan menjitaknya pelan

Dendi mengaduh dan mencoba meloloskan diri dari Mas David, Dendi terlihat segar dan aromanya seperti sabun, mungkin dia baru mandi

"mbak main PS yuk" ajak Dendi

"yuk" kataku antusias, Dendi mengambil dua stik PS dan menyerahkan satu kepadaku

"mau main apa?" tanya Dendi

"eh kok malah main berdua sih, sini mas dulu sing main" kata Mas David mencoba merebut stik Dendi

"Emoh, aku sek yang main" kata Dendi sambil menjauhkan stik nya dari jangkauan Mas David

"mas mandi sik kono" kata Dendi lagi

"kamu ae sing mandi duluan" kata Mas David

"sory ya aku udah mandi, mas tuh bau" kata Dendi mencibir

"Mas David belum mandi toh? Pantesan ket mau mambu (pantesan dari tadi bau)" aku ikut mencibir, Mas David mencium kedua lengannya

"mas belum bau kok" kata Mas David membela diri

"sana mas mandi dulu, aku gak betah ambune" kataku sambil menutup hidung

"eehh.... kamu kok melu-melu" kata Mas David

Aku menjulurkan lidah, Mas David berdiri dan menyentuh ketiaknya dengan kedua telapak tangannya lalu naik kesofa dan menempelkan telapak tangannya bekas ketiak ke hidungku dan Dendi

"nih rasaknoo" kata Mas David, aku dan Dendi berteriak menangkis tangan Mas David kemudian memukulnya dengan bantal hingga meringkuk di sofa, Mas David tertawa puas

"uwis, ndang adus kono loo, ono pacare barang kok gak isin (udah sana buruan mandi, ada pacarnya juga kok gak malu)" kata Dendi lagi, Mas David masih tertawa kemudian berdiri dan berjalan naik ke lantai dua

"hih nyebeli" gumamku

"Mas David ya ngono mbak, usil banget" kata Dendi

"kamu mesti sering jadi korban ya"

"wis dudu korban meneh (bukan korban lagi mbak), tiap ketemu ya kaya ngono, belum lagi nek pada kumpul kayak kemaren, abis aku" keluh Dendi

"hahaha sama, mbak dulu juga jadi korban usil mas'e mbak"

"mbak anak terakhir?"

"iya"

"kita senasib no"

"haha iya, sa'ake men dewe (kasian banget kita)"

"haha iya, pengenne sih kabur nek ada mereka tapi kangen juga sayang kalo gak ikut kumpul" kata Dendi dengan senyum kecil

Cinta (Masih) KembaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang