Mas David mengambil dari dalam laci nakas sebuah kotak kecil persegi yang diatasnya ada pita cantik kemudian memberikannya padaku. Dengan tak sabar aku membuka kotak itu, Aku menatap Mas David setelah melihat isinya. Mas David tersenyum lembut.
"Suka?" Tanyanya tersenyum
"Bangeettt!!" Kataku hampir berteriak senang
Isinya kartu pos dari berbagai negara yang kemaren dikunjungi Mas David. Aku memeriksa kartu pos itu satu persatu, dari Masing-masing negara ada lima kartu yang berbeda.
"Mas Tau dari mana aku suka kartu pos?" Tanyaku antusias
"Mas tanya ke Mbak Diar, katanya kamu suka ngumpulin kartu pos dari Budhe-budhemu dan seneng banget tiap kali dapet kiriman kartu dari Budhemu"
"Iyaa, aku suka banget Mas. Dulu waktu SMP Budhe tiap bulan ngirim satu pak tapi sekarang udah jarang katanya nyari kartu pos udah susah"
"Iya, emang susah banget nyarinya. Ini aja Mas harus keliling dulu baru dapet. Tadinya Mas pengen beliin yang lain aja yang gampang dicari tapi bingung mau beliin kamu apa, ya udah jadine Mas bela-belain deh nyari ini demi kamu"
"Uluh uluh co cwitt banget, Makasih sayangkuuu...." kataku tersenyum semanis mungkin
"Begitu udah dikasihin eh malah Mas gak dapet cium" katanya cemberut
"Iya, nanti tak cium sepuasnya"
"Kok nanti sih, sekarang aja kenapa"
"Ogah, Mas bewokan. Cukur dulu kalo mau tak cium"
"Ih alesan aja kamu tuh, bewok Mas kan gak ganggu"
"Aku gak suka Mas ada bewoknya, geli, hii..."
"Heh, orang-orang tuh malah suka kalo cowoknya bewokan loh. Sensasinya beda katanya" kata Mas David dengan nada menggoda
"Hiiii enggak, nyium orang bewokan itu gak enak yo, gilone tekan mbun-mbunan (gelinya sampe keubun-ubun)"
"Emang kamu pernah nyium bewoknya siapa kok tau gelinya sampe mbun-mbunan"
"Ya bewoknya Ayah lah"
"Kayaknya Ayah gak bewokan deh"
"Iya sekarang, kalo dulu ya pernah bewokan sampe aku gak mau deket-deket apalagi nyium Ayah kalo masih bewokan"
"Ck, jadi Mas gak dapet cium nih?"
"Cukuran dulu" kataku cuek asik dengan kartu pos baruku
"Sedikitpun gak dapet?"
"Gak"
"Kamu gak sayang sama Mas ya"
"Enggak" kataku masih fokus menjejerkan kartu posku
"Ck" Mas David langsung mengambil semua kartu pos yang ku susun, masukkan asal ke kotaknya lalu melemparnya ke tengah tempat tidur. Aku menatapnya kesal.
"Maaas. Nanti rusak" protesku ingin mengambil kembali kartu posku tapi Mas David dengan cepat menahan dan memelukku, aku sedikit meronta.
"Nanti Mas beliin lagi kalo rusak" katanya tak kalah kesal
"Kamu tuh nyebelin banget sih. Ini Mas baru pulang malah dicuekin. Nanti Mas minta ke perusahaan biar bulan depan di berangkatin lagi baru tau rasa" gerutunya"Aaaa jangaaan...." Kataku langsung berbalik memeluknya
"Nanti Mas minta dipulangin dua taun sekalian kalo kamu nyuekin Mas terus" ancamnya
"Gak boleh. Jangan berangkat dulu Aku masih kangeeennn" rengekku
"Kalo masih kangen kenapa Mas dicuekin"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta (Masih) Kembali
عاطفية13+ Ini murni cerita fiksi yes harap maklum kalo ceritanya aneh bin ajaib, kalo ada kesamaan nama, alamat, tempat & cerita itu sengaja biar baper dan ini ceritanya panjang buangeeettt... Jadi bagi yang gabut atau mau buang-buang waktu bisa baca ini...