Part 86

383 24 16
                                    

Aku dan Mbok Diah baru selesai masak ketika Mbak Diana datang dengan Mas Gilang dan juga bayi mereka yang bernama Galih. Ini pertama kalinya aku bertemu langsung dengan Galih yang menggemaskan karena biasanya cuma lihat fotonya dari Mas David, tapi sayangnya Galih sedang tidur jadi gak boleh diganggu. Bulu matanya lentik kayak Mbak Diana.

"Dek Galih imut banget Mbak" kataku ke Mbak Diana, kami sudah duduk di ruang keluarga

"Iya doong.... Siapa dulu Ibunya" kata Mbak Diana tersenyum

"Tapi lebih mirip ke Mas Gilang Mbak, idung sama bibirnya"

"Ck, kenapa sih pada bilang mirip Mas Gilang, yang hamil sama ngelahirin kan aku" gerutu Mbak Diana yang membuatku mengerjap

"Dia masih babyblues Dek" kata Mas Gilang yang baru kembali dari meletakkan barang di kamarnya, aku menoleh bingung.

"Babyblues?" Tanyaku

"Iya, biasanya kalo Ibu baru melahirkan tu kena babyblues, yang Mbak Diana ini babyblues-nya gak suka kalo ada yang bilang Galih mirip Bapaknya" terang Mas Gilang

"Ooo ada yang kayak gitu juga toh? Setauku babyblues itu yang takut megang bayi nya" kataku

"Babyblues itu macem-macem loh, gak cuma itu. Bisa aja nanti kalo kamu abis ngelahirin jadi over protektif sama baby-mu trus gak ngijinin orang lain megang atau malah kayak Mbak Diana yang gak suka anaknya dibilang mirip Bapaknya, bisa juga kamu cemburu sama baby mu pas lagi dibawa David trus jadi manja banget ke David atau malah jadi benci banget sama David" kata Mas Gilang menjelaskan

"Ha? Kok malah ke Mas David sih Mas?" Tanyaku bingung

"Ya kan kalo kalian nikah nanti, David juga yang jadi korbannya hahaha" kata Mas Gilang tertawa

"Ih gak mesti yo Mas, iya kalo nikahnya sama Mas David" kataku berusaha menutupi rasa tersipu.

"Lho, emang kamu gak mau nikah sama David Dek?" Tanya Mbak Diana

"Ha? Eh bukan gak mau Mbak tapi belum siap aja kalo nikahnya deket-deket ini" kataku tambah merona.

"Gak apa-apa, pelan-pelan, sesiapnya kamu aja. Tapi jangan kabur loh kalo udah bilang siap" kata Mbak Diana

"Ya enggak lah Mbak, nanti kalo bener-bener udah siap baru bilang ke Mas David" kataku

"Iya, jangan setengah-setengah ya siapnya. Kasian David kalo ditinggal kabur lagi" kata Mas Gilang halus.

Aku mengangguk tersenyum kemudian mengalihkan perhatianku ke Galih yang sedikit bergerak dan memainkan mulutnya dalam pangkuan Mbak Diana.

"Uuuh pules banget boboknya" kataku gemas sambil mengusap-usap pipi Galih

"Mau cium?" Tawar Mbak Diana

"Boleh?" Tanyaku antusias

"Ya boleh dong, tapi pelan-pelan ya jangan sampe diremes gara-gara gemes" kata Mbak Diana lagi

"Iya Mbak" kataku kemudian mencium pipi Galih yang gembil

"Iihhh gemes banget siiiihh" kataku lagi

"Mau coba gendong gak?" Tanya Mbak Diana lagi

"Ha? Ngg ngak deh Mbak" kataku menolak halus

"Kenapa?"

"Takut, belum berani hehe"

"Gak apa-apa Dek, itung-itung latian hehe"

"Em... Enggak ah Mbak, nanti aja kalo Dek Gilang udah agak gede biar bisa tak usel-usel sekalian hehe" kataku cengengesan

Cinta (Masih) KembaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang