Part 20

883 50 0
                                    

--------
"Pak ada tamu" kata Nek Nah kepada Ayah

"siapa Nek?" tanya Ayah

"em, gak tau pak tapi cewek..." kata Nek Nah ragu untuk meneruskan

"sama orang tuanya, lagi hamil" terus Nek Nah

Ayah, Bunda, aku dan Mbak Dinar terkejut mendengarnya, ada wanita hamil datang kesini? Mau ngapain? Banyak pertanyaan negatif dikepalaku. Ayah dan Bunda keluar menghadapi tamu, aku dan Mbak Dinar mencoba mengintip

"sore om, tante" kata perempuan tersebut

"sore" kata Ayah tenang sambil tersenyum dan Bunda juga memberi senyum

"em.., anu, sebelumnya saya minta maaf om, tante, dateng kesini mendadak gak ngasih kabar" kata perempuan itu ragu-ragu

"Gak apa-apa, ada yang bisa kami bantu?" jawab Bunda masih lembut, wanita itu terlihat tegang dan menoleh ke orang tuanya.

"cepetan nduk" kata ibu si perempuan

"kamu apa Bapak yang ngomong" kata Bapak itu sedikit menahan emosi

"ini sebenarnya ada apa?" tanya Bunda masih dengan suara lembut, tapi perempuan itu Masih diam dan menunduk

"ah kelamaan" kata Bapak si perempuan itu

"gini ya pak, bu, tujuan kami sekeluarga dateng kesini mau minta pertanggung jawaban dari anak Bapak yang sudah menghamili anak saya" kata Bapak itu dengan tegas

Aku kaget mendengar ucapan Bapak tersebut, maksudnya Mas Kinnaird yang menghamili perempuan itu? Gak mungkin!! Aku menoleh ke Mbak Dinar yang tak kalah terkejutnya denganku, Ayah dan Bunda juga kaget tapi tetap berusaha menjaga sikap tenang.

"maaf pak, buk, bukannya saya menolak atau gimana, memangnya anak ibu kenal dengan anak kami?" Tanya Ayah berusaha tenang

Ayah dan Bunda tau kalo hampir dua taun ini Mas Kin gak punya pacar atau dekat dengan seseorang dan kalau ada pun Mas Kin pasti cerita ke Bunda, teman perempuan Mas Kin cuma dikit dan mereka semua sudah kenal dengan Ayah dan Bunda jadi wajar kalo Ayah bertanya gitu. Terakhir Mas Kin dekat dengan Mbak Susi, teman SMA nya itu pun hubungan mereka gak jelas masih lanjut apa enggak sekarang.

"loh, ya jelas dia kenal lah, kalo gak kenal gak mungkin kita kesini" kata Bapak itu mulai emosi

Bunda tersenyum dan pindah duduk disebelah perempuan itu, Bunda memegang tangannya kemudian bertanya.

"siapa nama orang yang menghamili kamu?" tanya Bunda lembut, perempuan itu menoleh ke buda takut dan menunduk lagi.

"ki-Kinnaird tante" kata perempuan itu ragu-ragu

"kamu yakin?" tanya Bunda sambil menilik wajah perempuan itu

"maksud ibu apa nanya gitu?" kata Bapak itu marah

"memangnya anak saya perempuan macam apa?" kata Bapak itu lagi dengan nada tinggi

Bunda tersenyum lembut dan Masih berusaha bersikap tenang, sedangkan Ayah terlihat sekali sudah menahan emosinya.

"pak, bu, baiknya kita juga denger penjelasan dari anak saya" kata Bunda  lembut

"ngapain ditanya? Dia pasti nolak lah" kata Bapak itu

"tapi kami mengajarkan tanggung jawab sejak kecil pak" kata Ayah dengan suara berat dan nada agak tinggi yang mampu membungkam Bapak itu.

"kami selalu mengajarkan anak kami kedisiplinan dan kejujuran" kata Ayah lagi, Bunda coba meredakan Ayah

"Dan kami percaya dengan anak-anak kami, saya telpon anak saya dulu supaya pulang" kata Bunda kemudian mengeluarkan ponselnya lalu membuat panggilan

Cinta (Masih) KembaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang