Part 2

1.3K 55 0
                                    

Aku hanya memandanginya sambil tersenyum, matanya yang dalam dengan alis tebal dan bibir bawah tebal pink kecoklatan tersenyum seakan menghipnotisku

"panjang umur le, baru aja diomongin" kata Bu Yuli yang membuyarkan lamunanku

Dulu waktu masih disekolah Mas David bertubuh tinggi kurus, hidung mancung, dahi lebar dan berkulit putih bersih tak heran banyak wanita yang mengejarnya, termasuk aku walaupun diam-diam. Sekarang badannya terlihat berisi dan kulitnya lebih coklat tapi membuatnya terlihat lebih maskulin, dan brewok tipis yang beratantakan didagu serta kumisnya yang tak kalah tipis.

"hm? Lagi ngomongin aku? Ngomongin apa?" tanya Mas David menghampiri Bu Yuli kemudian mencium tangan Bu Yuli dan duduk di kursi depan Bu Yuli

"kamu kenal dia gak?" tanya Bu Yuli kepada Mas David sambil menunjukku

"kayak pernah lihat bu, agak familiar tapi siapa ya?" kata Mas David dengan sopan sambil mengerutkan keningnya

"Mas David mana kenal sama saya Bu" kataku tersenyum

"eh iya aku tau... tapi lupa e hehe?" kata Mas David tertawa

"tuh kan wis tak bethek (udah ketebak), hahaha" kataku sambil tertawa

"dia murid Ibu yang sering tak ceritain dulu itu Lho Le" kata Bu Yuli tersenyum

"kalo murid Ibu berarti satu sekolah dong kita" kata Mas David

"iya, dulu aku kelas satu Mas David kelas tiga"

"tapi kok masih inget aku?" tanya Mas David

"ya Masih lah, ketua OSIS paling ganteng mana bisa dilupain sih hihihi" kataku sedikit tertawa, seketika muka Mas David terlihat merah

"Mosok toh paling ganteng?" tanya Bu Yuli

"iya bu, kan dulu Mas David banyak banget penggemarnya, pada ngefans sama Mas David"

"dih segitunya" kata Mas David masih dengan muka yang bersemu

"hampir satu sekolahan malahan yang suka hahaha" tambahku

"seng nggomong yo melu gak? (termasuk yang ngomong nggak?)" tanya Bu Yuli menggodaku, sekarang gantian mukaku yang merona

"eh" kataku menoleh ke Bu Yuli "dulu sih pernah bu tapi cuma sebentar hehehe"

"kok cuma sebentar nok?"

"abis saingane banyak banget bu, bikin minder hahaha"

"kenapa minder nok?, kalo tau dulu kamu naksir David Ibu restui malah hahaha" kata Bu Yuli sambil tertawa

"aduh ini malah pada ngomongin apa sih?" kata Mas David

"eh lupa orangnya ada disini hahaha" kata Bu Yuli tertawa, aku juga ikut tertawa

Ponselku berbunyi ternyata panggilan masuk dari pelanggan yang pesan kue, aduh!! Saking asiknya ngobrol dengan Bu Yuli Aku sampai lupa

"maaf bu saya angkat telpon sebentar" kataku meminta ijin

"iya nok"

"Dendi uda pulang bu?" samar aku mendengar Mas David berbicara ke Bu Yuli
"udah, itu lagi dikamar"

"halo, Assalamualaikum Mbak Dewi"

"waalaikumsalam Mbak Indi, wis sampe mana Mbak? Kok kuenya belum dateng-dateng?"

"eh iya Mbak, anu, ini saya baru sampai Macanan Mbak kejebak ujan, jadinya ngiyup (neduh) dulu"

"waduh piye iki (gimana ni Mbak), arisane sebentar lagi mau mulai lo, Mbak gak bawa mantol (jas ujan) apa?"

Cinta (Masih) KembaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang