Jam delapan pagi Mas David udah menjemputku walaupun berangkatnya masih jam sembilan nanti, sebenernya aku udah siap-siap tapi aku kaget melihat penampilan Mas David yang gak sesuai ekspetasiku
Karena acara keluarga jadi aku kira dresscodenya formal batik atau sejenisnya tapi Mas David malah berpakaian kasual walaupun masih cocok juga sih untuk acara formal tapi pakaianku formal banget jadinya aku minta ganti baju dulu walaupun kata Mas David gak perlu tapi aku tetep pengen ganti
Sebelum aku masuk ke kamar untuk ganti baju sepertinya Bunda mau ngobrol serius ke Mas David, pasti yang diomongin gak jauh-jauh dari yang semalem pikirku. Setelah ganti baju dengan yang lebih kasual akhirnya kita berangkat
Keluarga Mas David sudah menunggu dan langsung berangkat setelah kami sampai, semuanya berpakaian rapi. Karena yang ikut banyak jadinya kita pake mobil Bapak yang jenisnya mini bus jadi muat orang banyak kalo Si Yayang (nama mobil Mas David) maksimal cuma cukup lima orang
Aku duduk di jok belakang ditengah-tengah antara Dodo wulan dan Dendi, Mas David menyetir ditemani Bapak didepan dan sisanya ditengan. Diperjalanan suasananya menyenangkan dan saling lempar candaan sampe aku sadar ini perjalanan menuju kemana
Sepertinya dulu aku pernah lewat sini tapi aku masih ragu dengan tujuannya, dan benar saja begitu memasuki gapura sebuah Desa aku yakin ini jalan menuju rumah Wanda. Aku mulai panik, mau apa mereka ke rumah Wanda
"Dek, kayaknya Mbak pernah kesini deh" bisikku ke Dendi
"ya pernah lah, kan dulu Mbak kondangan ke rumahe Wanda" kata Dendi santai
"ini mau ke rumah Wanda?" tanyaku, Dendi cuma mengangguk
"mau ngapain?"
"mau ngomongin nikahane Mas David" kata Dendi tanpa dosa
"nikahan? Mas David mau ngelamar Wanda lagi?" tanyaku sudah panik
Bukannya menjawab Dendi malah memainkan alisnya sambil senyum-senyum. Aku menoleh ke Dodo yang tiba-tiba menatapku serius
"ini sebabnya kamu diajak" kata Dodo serius, jantungku langsung berdegup kencang dan ini gak nyaman
"kita mau ngasih tau kamu tapi gak tega mangkanya langsung diajak aja biar kamu liat sendiri" kata Dodo lagi. Udara disekitarku mulai terasa panas, mereka gak tega bilang tapi malah nunjukin langsung. Itu sadis namanya
"Mbak yang sabar, siapin mental yang kuat aja" tambah Dendi dengan serius
"k kalo mau ngelamar Wanda lagi kenapa aku diajak?" tanyaku dengan suara mulai bergetar
"ya kan kalian udah pacaran, biar gak ada yang disembunyiin lagi" kata Dendi santai
Sumpah. Dadaku berasa ngilu, Mas David bilang udah putus tapi Wanda kemaren juga bilang kalo mereka masih tunangan, dan sekarang mereka sekeluarga datang ke rumah Wanda mau ngomongin masalah nikahan yang tertunda.
Kalo mereka masih ada hubungan kenapa Mas David malah ngajak aku pacaran? Maksudnya apa coba? Apa cuma mau bikin Wanda sakit hati aja? Aku ngerasa jadi selingkuhane Mas David sekarang
Setelah mobil berhenti didepan rumah Wanda aku sempat mengintip keluar dan melihat orang tua Wanda menyambut kedatangan kami, terlihat kalo ini memang sudah direncanakan. Badanku langsung membeku ketika melihat Wanda tersenyum manis sambil mencium tangan Mas David dan wajah Mas David terlihat berbinar
"Mbak Dira gak turun?" tanya Dendi menyadarkanku. Dia menunggu giliran turun, Dodo Wulan sudah turun duluan
"ha? Eh, em gak usah aja kayaknya, kamu aja yang turun, Mbak nunggu disini" kataku berusaha tersenyum
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta (Masih) Kembali
Romance13+ Ini murni cerita fiksi yes harap maklum kalo ceritanya aneh bin ajaib, kalo ada kesamaan nama, alamat, tempat & cerita itu sengaja biar baper dan ini ceritanya panjang buangeeettt... Jadi bagi yang gabut atau mau buang-buang waktu bisa baca ini...