Setelah makan malam kami berkumpul diruang keluarga, Mas David dan Dendi sedang rebutan main PS melawan Mas Gilang, karena Dendi yang paling kecil jadilah dia yang harus rela mengalah dan dicurangi sama yang lebih tua. Yang tidak ikut main hanya melihat saja sambil tertawa, aku mengerti apa yang dirasakan Dendi karena dulu aku sering berada di posisi itu
"Mas David gentenan siih... (gantian dong)" rengek Dendi
"sik (sebentar), lagi nanggung" kata Mas David tanpa menoleh
"Mas Gilang, gentenan aku sing main (sini gantian aku yang main)" kata Dendi
"David ae (aja), Mas kan arang-arang dolan kene (jarang-jarang main disini)" kata Mas Gilang yang fokus ke layar.
"ah wis do tuwek-tuwek gak kelingan umur (uda pada bangkotan gak inget sama umur)" Dendi berdecak kesal,Yang lain tertawa melihat Dendi yang sedang kesal.
"gak apa-apa toh le, biarin Mas-Masmu main, kasian kan jarang-jarang bisa main beginian" kata Bu Yuli halus
"ah Ibuk nek Mas David mulih wae dibelani terus (kalo Mas David pulang dibelain terus)" Dendi cemberut
"jarno Dek, sa'ake do gak iso nemu ngene'an nek laut (biarin aja dek, kasian mereka gak bisa main beginian dilaut" kata Mbak Diana tertawa
"rungokno... (tuh dengerin), kamu kan bisa main tiap hari" sahut Mas David
"tapi kan jarang-jarang ono lawanne (ada lawannya)"
"gak apa-apa Den, kapan-kapan tak temenin main" kataku menahan tawa
"emange Mbak bisa main?" tanya Dendi menyangsikan
"eh jangan salah, gini-gini juga Mbak juga sering main dulu" kataku dengan bergaya
"Mbak Dira cah rental thoo?" tanya Dendi terkejut
Rental disini maksudnya rental PS, di daerahku tempat bermain PS disebut Rental PS
"enggak juga sih, Mbak cuma main dirumah bareng Mas'e Mbak, mangkane bisa nek dikit-dikit hehe" kataku nyengir, Mas David sedikit melirik kebelakang
"wah asik no nek ono kancane (asik dong kalo ada temennya), kapan-kapan tak (aku) main bareng kerumahmu boleh mbak?" kata Dendi antusias
"boleh dong, tapi Mbak adane game jadul"
"gak apa-apa sing penting ada lawan mainne" kata Dendi tersenyum
"jare mau gak iso main (tadi katanya gak bisa main)" kata Mas David tanpa menoleh
"sopo sing gak iso Mas? (Siapa yang gak bisa Mas?)" tanya Dendi
"tuh Dira , tak jak main jare gak seneng (tadi Mas ajakin main katanya gak suka)"
"lagi males" jawabku sambil menjulurkan lidah
"nanti main bareng ya Mbak" kata Dendi
"siip" kataku
"nok tadi Bundamu bilang mau nungguin papanya Mas Bowo operasi dulu baru pulang, kamu disini dulu selama Bundamu belum pulang" kata Bu Yuli
Aku mengangguk tapi memutar otak gimana caranya biar aku bisa pulang. Bukannya aku tidak mau menerima kebaikan Bu Yuli tapi aku gak enak kalo ngrepotin keluarga Bu Yuli karena bisa dibilang aku baru kenal dengan anggota keluarga yang lain walaupun mereka sangat ramah kepadaku tapi tetep aja aku gak enak apalagi nanti aku tidurnya dikamar Mas David, kan aku jadi deg-degan.
"em saya gak bawa baju ganti bu" kataku hati-hati
"ya besok kamu dianter David ngambil ganti dirumahmu" kata Bu Yuli
"tapi buat sekarang juga gak bawa ganti bu"
"kalo buat sekarang Ibu ada nok, tadi abis nganterin Mbak Diana sekalian belanja"
Duh aku memang selalu kalah kalau melawan Ibu-Ibu
"eh, iya bu" kataku dengan senyum yang dipaksa
Karena lama menunggu Mas David dan Mas Gilang main, jadi aku dan Dendi memutuskan untuk main monopoli, Mbak Diana juga ikut. Kami sedang asik bermain ketika Mas Dimas, Mbak Sinta dan Bapak pulang membawa empat kardus oleh-oleh, karena kelelahan mereka langsung pamit tidur, Bu Yuli juga sudah tidur.
Mungkin karena terganggu dengan berisiknya kami bermain, Mas David dan Mas Gilang menghentikan permainannya dan ikut bergabung, eh enggak deng, ikut gangguin sebenernya
"ih iki nopo sih do melu-melu, dolanan dewe kono loo... (ini pada ngapain sih ganggu kesini, main sendiri sana)" gerutu Dendi
"kita kan mau ikutan juga" kata Mas David terkekeh karena sukses membuat Dendi kesal
"wis gak iso (uda gak bisa), kita uda setengah jalan" sewot Dendi
"iki kudune rene ben mlebu penjara (ini harusnya kesini biar Masuk penjara)" kata Mas Gilang sambil menggerakkan pion Dendi. Tak terima diganggu Dendi memukul tangan Mas Gilang
"iki yo lapo melok-melok ngrecoki (ini juga ngapain sih ikut-ikutan ganggu)" kata Dendi kesal
"ngewangi Mbak Diana (bantuin Mbak Diana)" kata Mas Gilang tertawa
"gak oleh ngakali (gak boleh curang)" kata Dendi. Aku dan Mbak Diana hanya tertawa.
"uwis ah (udah ah) Mbak ngantuk, mau tidur dulu" kata Mbak Diana yang beranjak dari sofa
"melu ah... (ikutan ah)" kata Mas Gilang yang membantu Mbak Diana
"loh, terus punyane Mbak Diana seng (yang) jalanin sopo?" tanya Dendi
"David aja ben (biar) gak gangguin meneh (lagi)" kata Mbak Diana tanpa menoleh
"asikk" kata Mas David yang langsung melompat ke tempat Mbak Diana tadi
"dek Dira kalau mau ambil baju ganti dikamar Mbak ya" kata Mbak Diana kepadaku
"iya Mbak" kataku kemudian berdiri mengikuti Mbak Diana
Selesai ganti baju aku bergabung lagi dengan Dendi dan Mas David.
"Mbak Dira cepetan, uda giliran jalan" kata Dendi
"iya" kataku yang kembali duduk dan ikut main
Permainan berjalan menyenangkan dan tentu saja berisik. Mas David selalu menggangguku dan Dendi hingga kami kesal dan tertawa. Setelah puas bermain kami pergi tidur, sebenarnya aku ingin tidur dikamar Dendi yang bertema spongebob pasti lebih menyenangkan dan nyaman, kalau dikamar Mas David yang ada aku malah baper nanti
Eh.... 😋--------
24-06-19
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta (Masih) Kembali
Romance13+ Ini murni cerita fiksi yes harap maklum kalo ceritanya aneh bin ajaib, kalo ada kesamaan nama, alamat, tempat & cerita itu sengaja biar baper dan ini ceritanya panjang buangeeettt... Jadi bagi yang gabut atau mau buang-buang waktu bisa baca ini...