Ingatlah, jika kamu kehilangannya sesuatu yang berharga maka Alloh pasti akan gantikan sesuatu itu dengan hal yang lebih istimewa
Aku masih bingung kain mana yang akan aku pilih. Yang cerah kah? Padahal waktu itu akan membuat suram hatiku nantinya. Atau yang gelap? Setidaknya apa yang aku pakai akan mewakili suasana hatiku.Hanya sebuah kain, tidak melambangkan apapun nantinya. Tapi, aku tetap saja kebingungan memilihnya. Selama ini terbiasa tidak memiliki pilihan. Apapun yang aku inginkan sudah ada di depan mata tanpa harus aku kebingungan menimangnya. Misalkan, harus makan apa? Aku tidak pernah di tanya mau makan apa? Mau di masakin apa? Semua tersedia begitu saja. Itu pun sesuai seleraku.
Ayah dan Ibu sangat mengerti keinginan putrinya. Tanpa bertanya beliau tahu apa yang aku suka. Aku pun terbiasa menerima tanpa perlu memberikan alasan untuk menolak atau pun merasa kurang cocok.
"Bagaimana, Nimas? Sudah ketemu kain yang cocok?" tanya Mbak Nadia.
Aku menggeleng. Kemudian meneruskan memilih kain-kain di depanku.
Mereka sudah memesan lagi kain untuk di berikan pada masing-masing orang tua mereka. Warna yang hampir senada dengan pilihan couple mereka.
"Gimana kalau ini?" Mbak Nadia mengarahkannya aku untuk melihat kain yang ia jembreng sebagian.
Tile motif salur dengan bunga-bunga di tengahnya. Warna maron menyala. Cantik, lebih indah jika itu di buat dress mengembang.
Namun lagi-lagi mataku melihat ke arah Mas Alshad yang ada di belakang Mbak Nadia. Dia melakukan hal yang sama. Menggeleng kepala, sambil mengerucutkan wajahnya. Tanda dia tidak setuju.
Aku menghela nafas.
"Lainya ada?" tanyaku tanda aku menolak pilihan dari Mbak Nadia.
Dia pun meletakkan kain tersebut ke tempatnya semula. Aku kembali memilih kain lagi.
Bagus-bagus, cantik semua. Toko ini menjadi toko textile paling besar di toko. Semua kain tersedia di sini. Bagusnya lagi toko ini bersaing juga dengan pedagang online. Jasa tahu minta costemer apa saja. Trend apa yang sedang banyak di sukai, toko ini menyediakan.
Kain maxmara Lux dengan motif abstrak yang saat ini sedang viralnya tersedia dengan banyak macam warna dan motif berbeda-beda.
Sedang untuk acara resmi seperti tunangan ataupun pernikahan. Di toko ini menyediakan pula seorang desainer yang siap jika di minta pertimbangannya.
Seperti tadi, saat satu pasangan yang aku temani itu bingung memilih warna untuk seragam. Seorang desainer wanita ikut menyarankan agar memilih motif yang sama namun warna yang berbeda. Lebih ke lebih muda atau tua. Mendengar saran itu, mereka menerimanya. Akhirnya memilih warna tosca yang lebih muda.
"Jika belum ada pilihan. Besok saja, kita kembali." Ujar Mas Alshad
Aku melepas nafas berat. Sudah setengah jam, aku juga belum menemukan pilihan. Berkali-kali aku merasa cocok, di mentahan kan saja sama Mas Alshad.
"Besok aku ada urusan dengan Mama, yang," kata Mbak Nadia.
"Ya, aku pergi sama Nimas saja, berdua."
Dia bukan meminta izin. Tapi memberitahukan tujuannya. Tapi lihatlah, mbak Nimas sama sekali tidak keberatan.
"Gak apa-apa, Nimas? Sayang sekali. Maaf, ya!'' Mbak Nadia meminta maaf padahal dia sama sekali tidak salah apa-apa.
"Tidak-tidak. Aku akan memilih sekarang. Lagipula besok aku juga ada banyak urusan," sahutku.
Aku menolak. Pasti. Sebab aku harus menjaga hati sahabat yang telah menganggap ku sebagai adik perempuannya juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Undesirable (On Going)
RomanceNimas Khirun Nisa, gadis yang telah menyimpan perasa terhadap kakak sepupunya_Alshad selama bertahun-tahun. Dia tidak memberitahukan perasaannya itu kepada siapapun. Diam itu membuat dia mengalami patah hati yang cukup dalam. Sebab dia harus menerim...