Rasa nyaman datang sebab terbiasa ada. Sedang rasa sungkan datang sebab hanya bisa menerima.
.
.
.
.Setelah usai makan. Kami masih menunggu Mbak Nadira datang. Sudah lebih satu jam kami menghabiskan waktu bersama, namun ternyata belum cukup untuk menuntaskan perawatan yang di lakukan oleh kakak perempuan Reyhan tersebut.
Aku tidak tahu, apa saja perawatan yang dilakukan oleh dia. Meskipun aku perempuan juga, aku hampir tidak pernah masuk ke salon dan mengerti apa saja yang mesti dirawat hingga memerlukan jasa.
Kadang ingin seperti perempuan lainya yang juga bisa memanjangkan dirinya. Menikmati harinya dan tentunya mencari sesuatu yang ia suka. Namun, kadang aku harus memikirkan hal lainya. Waktu dan tentunya uang tidak bisa aku buang sia-sia. Walaupun ayah tidak melarang, aku yang harus pengertian.
"Dulu, mbak Nadira tidak pernah ke salon seperti ini. Dia termasuk perempuan cuek dengan penampilan. Akan tetapi setelah menikah, dia rutin ke salon. Setidaknya satu bulan sekali," kata Reyhan. Dia seakan tahu apa yang aku pikirkan. Ah! Aku harap dia bukan cenayang.
"Wajar kan. Dia melakukannya untuk suaminya juga. Apalagi kalau suami memberikan kebebasan untuk istri agar bisa merawat diri," balasku.
"Iya. Kakak ipar memang sangat memanjakan mbak Nadira. Apapun yang mbak nadira inginkan pasti dia usahakan. Karena itulah, mbak Nadira juga berusaha membuat suaminya betah dirumah."
"Hehehe... Pasangan yang saling melengkapi."
"Tapi, perempuan kalau di turutin terus kadang ngelunjak juga. Kayak ini, nunggu nyalon aja sampai berjam-jam."
"Sabar ... Namanya juga perempuan."
"Berarti kamu juga seperti itu. Kalau ditiru bakal ngelunjak juga?"
"Tergantung,"
Ayah dan Ibu pamit mengajak Husain berkeliling mall. Katanya tadi pingin mengajak Husain main game di area permainan.
Jiwa orang tua mereka bangkit kembali. Mereka seakan-akan muda dan melihat Husain bak putra mereka. Wajar saja, sebab mereka hanya diberikan satu kali saja untuk merawat anak kecil, yaitu aku sendiri.
Apalagi Husain dengan manisnya memanggil ayah dan ibu dengan sebutan akung dan eyang putri__pangilan yang disematkan oleh seorang cucu kepada Kakek dan neneknya.
Atau jangan-jangan, orang tuaku sedang membayangkan jika Husain adalah cucu mereka? Jangan dulu deh, jangan kan anak pasangan saja belum punya?!
"Tergantung apa?"
"Tergantung aku mintanya sama siapa? Di kabulin oleh siapa,"
"Memang beda?"
"Bedalah...Kalau aku mintanya ke kamu, terus kamunya nolak ya aku gak gimana-mana. Tapi, kalau aku mintanya ke orangtua atau orang terdekatku ya... Kadang maksa, bahkan sampai ngambek juga. Hehehe..."
"Berarti aku bukan orang yang buat kamu nyaman, ya?"
"Eh ... Apa hubungannya?"
Harus super cak cek kalau berbincang dengan Reyhan. Otak harus siapa berbalik ke Kenan, ke kiri dan ke depan, belakang. Alias kadang tidak tahu dimana tujuan dan apa penyebabnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Undesirable (On Going)
RomanceNimas Khirun Nisa, gadis yang telah menyimpan perasa terhadap kakak sepupunya_Alshad selama bertahun-tahun. Dia tidak memberitahukan perasaannya itu kepada siapapun. Diam itu membuat dia mengalami patah hati yang cukup dalam. Sebab dia harus menerim...