- PROLOG -

4.3K 184 29
                                    

Di dalam ruangan bernuansa hitam, dua sosok duduk saling memangku di atas sofa putih. Isakan tangis menjadi sumber suara utama yang ada di sana. Suara guntur dari luar jendela besar terdengar menggelegar memekkakan telinga, menciptakan guncangan pada hati setiap orang untuk sesaat.

"Angkat wajahmu, Chou Tzuyu," ujar seorang pria bersuara rendah.

Gadis bersurai coklat yang sedari tadi menunduk dengan tubuh duduk di atas pangkuan pria bersetelan hitam, mulai memberanikan diri mengangkat wajahnya yang cantik.

Kim Taehyung— adik laki-laki dari mendiang Ibunya. Memandang keponakan kecilnya yang begitu cantik dari tahun ke tahun, wajah bulatnya yang menawan berwarna kemerahan usai menangis ketakutan.

Ujung pisau kecil mengkilap memantulkan bayangan cahaya lampu di langit-langit dinding. Kim Taehyung menurunkan gaun yang di kenakan gadis kecilnya, memperlihatkan setengah dari belahan dada lembut kesukaannya, iris hitam pekat memikat menatap iris caramel yang ketakutan sekali lagi.

"Sebutkan kesalahan yang telah kau buat, Paman ingin dengar."

Suara berat dengan hembusan nafas maskulin bertiup di depan wajah Chou Tzuyu, gadis itu menutup mata, badannya semakin gemetar ketakutan. "Berbohong kepada Paman, bermain keluar dengan seorang pemuda, sengaja mematikan ponsel agar Paman tidak mengganggu Tzuyu."

"Gadis kecil, kira-kira hukuman apa yang harus Paman berikan khusus untukmu?"

"Paman ... maafkan aku."

"Kamu sudah tahu Paman bukan orang lembut yang mudah memaafkan kesalahan orang lain."

"Aku berjanji tidak akan mengulangi tindakan itu. Aku—akh!"

Kim Taehyung tersenyum normal, berbanding terbalik dengan tangan kirinya tidak bersikap tidak bermoral. Pria tersebut menusuk kulit putih halus selembut untaian kapas menggunakan ujung pisaunya.

Menggambar goresan melintang tidak terlalu dalam, Kim Taehyung menurunkan kepalanya kemudian mencium aliran garis luka. Menusuk kulit lembut beraroma mawar dengan hidungnya yang mancung.

Chou Tzuyu menggigit bibir bawahnya, hukuman kali ini masih bisa di bilang sangat ringan karena Kim Taehyung sepertinya sedang berada pada suasana hati yang baik. Sehingga menorehkan satu luka tidak terlalu dalam di dadanya.

"Sekarang saatnya tidur, mulai besok, jauhi pemuda tadi siang atau Paman akan membunuh dia hingga keluarganya tidak akan bisa mengenali sosoknya."

"Baik. Tzuyu mematuhi Paman."

"Gadis kecilku sangat pintar."







🦋🦋🦋
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Vote, comment, dan share. Ini sedikit-sedikit aku revisi lagi untuk berburu kalau-kalau masih ada typo. Terima kasih atas dukungannya🎀✨

Paman, Jangan Terobsesi Padaku! [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang