"Tzu, tolong tenang! Kamu mengalami delusi, kita tahu situasi saat ini sedang tidak baik bagi kesehatan mentalmu, tapi aku mohon--aku mohon jangan menyakiti dirimu sendiri!" Shin Lina berusaha kembali merayu, dan rayuan ini sudah entah keberapa kalinya.
Sedangkan Nayeon justru ketakutan, memilih berlindung dibelakang tubuh Lina yang lebih tinggi darinya. Gadis bergigi kelinci itu menahan isak tangis karena dibuat syok oleh tindakan nekat Chou Tzuyu yang sama sekali berbeda dari Chou Tzuyu sahabatnya. Ia nyaris berpikir gadis tinggi di sana ialah orang asing dengan wajah teman baiknya.
Chou Tzuyu berteriak frustasi dengan sekuat tenaga, "AAAA!!!! KALIAN BERDUA TIDAK MENGERTI!!! KALIAN BERDUA TIDAK MENGERTI!!!" Wajah cantiknya berantakan oleh air mata yang mengalir deras layaknya anak sungai. Tertawa dan menangis dalam satu waktu, memukuli kepalanya sendiri. Ia sungguh akan gila karena keadaan yang menimpanya.
Shin Lina berinisiatif mengambil satu langkah ke depan, tetapi terpaksa berhenti begitu melihat serpihan kaca menutup seluruh jalan, ada bercak darah di sana. Cairan merah di bawah merupakan darah Chou Tzuyu dan darah milik Nayeon yang jatuh tercecer karena terlukai tanpa sengaja ketika berdebat.
"Tzu, ada kami di sini, kami akan menemanimu. Eonni sudah menceritakan semuanya, saat ini delusimu sangat parah, marah-marah tidak akan memberikan manfaat apapun, jadi berhenti dan kemari. Mendekatlah dengan hati-hati karena ada banyak serpihan kaca, kakimu bisa terluka," tutur Lina disertai senyuman tulus, tangan kanannya terulur ke depan.
Namun tepisan keras datang, Chou Tzuyu meraih sisa benda kaca yang belum disingkirkan oleh pelayan karena sebelumnya Nangong Lie masuk ke kamar dengan buru-buru. Tzuyu melemparkan kaca ke depan, "PERGI!"
Prang!
"CHOU TZUYU! KAU GILA!" Refleks berteriak sembari memeluk tubuh lemas Nayeon, Lina melotot ngeri pada kaca yang pecah didekat pintu. Mengalihkan pandangan pada gadis gila di depannya, Lina kini benar-benar kehilangan kesabaran. Meski mereka bertiga adalah teman baik, tapi melukai satu sama lain sudah tidak bisa dia maklumi. "AKU TAHU KONDISIMU BURUK, NAMUN MELUKAI TEMANMU SENDIRI—"
"GILA?! AKU GILA?! YA! AKU GILA! HAHAHAHA! KALIAN SAMA SEKALI TIDAK TAHU APA YANG AKU LALUI SELAMA INI! KALIAN BAHKAN TIDAK PERCAYA DENGAN APA YANG AKU KATAKAN! AKU TIDAK DELUSI! AKU TIDAK BERIMAJINASI! ORANG-ORANG DIRUMAH INI, MEREKA IBLIS!"
Dua penjaga berseragam datang ke dalam kamar dan membawa keluar Lina serta Nayeon. Saat melihat pintu terbuka, Chou Tzuyu hendak berlari dan keluar dari kamar memuakkan ini, tapi usahanya sia-sia. Dua penjaga mendorong mundur Chou Tzuyu hingga terjatuh, dia tidak perduli jika telapak kaki dan tangannya terluka lagi oleh serpihan kaca dilantai sesaat setelah terjatuh.
Suara gaduh pelayan terdengar sampai ke dalam kamar. Chou Tzuyu menundukkan kepalanya dalam-dalam, iris caramelnya yang selalu terlapisi topeng keceriaan dan keluguan murni telah berubah selayaknya jurang tak berdasar yang telah menelan begitu banyak kegelapan.
"Kalian semua tidak tahu," gumamnya diselingi isak tangis. Buliran air mata tampak mengalir dengan lembut dari balik rambut coklat panjangnya yang berantakan, "Kalian semua tidak tahu apapun tentangku," ulangnya sekali lagi.
"KALIAN SEMUA TIDAK TAHU APAPUN TENTANGKU!!!" Teriak Tzuyu putus asa. Wajahnya berubah merah dengan nafas tidak stabil, sesekali tersedak oleh air matanya sendiri, "Aku--aku bahkan harus melihat mutilasi pada manusia hidup-hidup sebelum aku genap berusia sepuluh tahun, aku tidak memiliki teman baik yang bisa mengerti segala hal yang aku alami, aku tidak bisa merasakan kebebasan dunia dengan baik, hiks--ketika semua anak yang beranjak dewasa menghabiskan waktu bersama teman-teman sebaya mereka, aku hanya bisa berdiam seorang diri di dalam kamar. Mengapa? Mengapa tidak ada yang bisa mengerti aku? Uhk–aku juga manusia ... aku ingin diperlakukan sebagai manusia normal ... aku ingin bebas ..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Paman, Jangan Terobsesi Padaku! [ END ]
Fanfic[Mature🚧] [Taetzu] [Psycho - fanfiction] Dulu, dia sangat senang hidup bersama Paman ketika orang tuanya masih hidup di dunia ini, sehat, dan memberikan banyak kasih sayang untuknya. Namun setelah orang tuanya meninggal, Kim Taehyung mendadak beru...