#S.1 - Bab 6

1.4K 111 53
                                    

Sudah satu bulan lamanya semenjak Chou Tzuyu pertama kali bertemu dengan pasien 235, sekarang hubungan keduanya mulai terbangun sedikit demi sedikit. Hasil kerja kerasnya di bantu Cha Eunwoo membuahkan hasil sempurna.

Seperti saat ini, Chou Tzuyu baru saja kembali dari Rumah Sakit Jiwa Hongso. Jas sekolah merah maroon tersampir di lengan kirinya, menyisakan seragam putih berdasi kupu-kupu merah lebar di bagian tengah leher. Surai coklat tuanya yang panjang berkilauan tergerai anggun.

Kim Taehyung keluar dari pintu rumah di temani dua pria asing bersetelan formal.

Chou Tzuyu menutup pintu mobil, berlari mendekat ke teras. Menyapa dengan ramah dua pria asing yang sepertinya adalah rekan bisnis Pamannya, "Hello, Sir."

Dua pria asing tadi membalas senyuman ramah tersebut dengan tindakan serupa. Kemudian pamit pergi dari kediaman.

Kim Taehyung menarik pinggang gadis kecilnya, memajukan wajahnya ke telinga Tzuyu, berbisik rendah, "Aku tidak suka kau tersenyum pada pria lain, bukankah aku sudah bilang tentang hal ini sebelumnya? Kau tidak boleh menunjukkan diri ketika ada klien penting datang ke rumah. Cukup Nangong Lie yang bisa dekat denganmu, aku tidak bisa mentolerir pria lain lagi."

Terkekeh sejenak, Chou Tzuyu melepas lengan Kim Taehyung dari pinggangnya yang kecil. Paras cantiknya mendongak menatap wajah rupawan Pamannya, "Aku hanya tersenyum, bukan mengajak mereka berkencan. Kenapa Paman sangat sensitif?"

Dengan salah satu alis tebalnya terangkat tinggi, senyuman menggoda muncul di temani dengan tatapan nakal dari iris hitam obsidiannya, "Gadis kecilku sekarang lebih berani, merindukan hukuman lagi, heh?"

Menahan wajahnya untuk tidak memerah, Tzuyu mencium rahang bawah Taehyung yang sangat sempurna, lalu berlari masuk ke dalam rumah. Mengambil langkah lebar ketika menaiki anak tangga, sebelum menutup pintu kamar, lidah kecilnya terjulur mengejek pria di lantai bawah.

Nangong Lie baru saja datang dari perusahaan Kim Taehyung, ia terkejut melihat pemandangan romantis yang anehnya terlihat tidak benar. Sejak kapan keduanya mulai sedekat ini? Apalagi kali ini adalah Tzuyu sebagai penyerang aktif! Apakah itu pertanda bahwa bumi akan hancur?

Terjatuh dalam lamunan, Nangong Lie tidak sadar bahwa dokumen di kedua tangannya telah berpindah ke tangan lain.

"Kau bisa berhenti hari ini, aku akan mengambil alih kembali urusan perusahaan." Ujar Kim Taehyung tanpa menatap lawan bicara. Tatapan matanya fokus meneliti laporan pendapatan perusahaan yang meningkat pesat dalam waktu dua mingguan.

Kalimat Kim Taehyung menyadarkan Nangong Lie dari lamunannya. Mungkin karena dia tidak fokus, dia belum mendengar jelas kata-kata tiran tua. Bibirnya terbuka hanya untuk bertanya sesuatu, "Kau dan Tzuyu menjadi lebih dekat? Benarkah? Cara apa yang kau gunakan untuk membuat dia luluh? Selama ini gadis kecil itu selalu malu-malu setengah mau."

Kaki panjang Kim Taehyung berjalan ke arah sofa, menjatuhkan tubuhnya dengan nyaman di sana. Dia menjawab malas, "Memangnya kenapa jika aku dan dia semakin dekat? Kau tidak melihat wajahku yang sangat tampan? Tidak ada perempuan yang bisa menolak pesonaku."

"Tiran tua," Nangong Lie memanggil seraya mencibir, "Tampangmu memang menarik banyak perempuan, tapi bagaimana reaksi gadis kecilmu saat dia tahu berapa banyak perempuan yang sudah kau permainkan?"

Mata tajam Kim Taehyung menyipit penuh ancaman, menilik sengit pada sosok pemuda di dekat pintu masuk. "Coba saja, besok harinya, aku memastikan hidupmu jauh lebih buruk dari pengemis jalanan."

Ingin melawan tiran tua? Lebih baik berpikir dua kali. Atau hidup bisa menjadi taruhan.

Nangong Lie tersedak oleh kata-katanya. Hidungnya mendengus keras seperti babi kemusuhan, pemuda itu mengalihkan topik segera, "Kakak perempuan mengundang kalian bergabung makan malam di kapal untuk malam ini. Kau mau atau tidak? Sudah lama semenjak Tzuyu keluar rumah untuk bermain, kau semakin sibuk dari hari ke hari. Setidaknya pikirkan kebahagian eksternal keponakan kecilmu, dia butuh hiburan luar juga."

Paman, Jangan Terobsesi Padaku! [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang