Hari lomba memanah tiba.
Chou Tzuyu sejak pagi sibuk dengan perasaan gugup setiap detiknya. Nayoung dan Ayeong sampai dibuat heran sebab baru kali ini sang Nona bertindak terlalu gugup seolah sedang mempersiapkan diri untuk berangkat ke pernikahannya bersama seorang pria.
"Nona, mohon tenang. Anda bukannya ingin menikah, jadi jangan terlalu gugup atau anda akan terus membuat kesalahan," Nayoung menasihati secara lembut sambil memasukan makanan ringan yang bisa dimakan Chou Tzuyu ketika merasa gugup.
Ayeong berlari dari luar lalu masuk ke dalam, menggendong banyak sekali botol susu rasa strawberry. Setelah Tuan tahu bahwa Nona menyukai susu strawberry secara fanatik belum lama ini, Tuan langsung membeli satu pabrik yang memproduksi susu kesukaan Nona.
Keren bukan?
"Uh, maafkan aku. Dari tadi aku terus membuat kesalahan dan justru merepotkan kalian. Terima kasih sudah membantuku berkemas."
"Itu sudah tugas kami, Nona!" Seru Ayeong bahagia dengan semangat membara. "Nona kami pasti menang! Anda adalah yang terbaik!"
Tertawa sebentar, Chou Tzuyu berujar bahagia, "Baik, terima kasih pujiannya. Aku sekarang sudah lebih tenang."
Nayoung dan Ayeong refleks membuang nafas lega bersamaan. Keduanya mengantar Chou Tzuyu keluar dari kamar. Beriringan dikedua sisi berbeda sembari berbincang mengenai banyak hal.
Rumah sudah menjadi damai.
Waktunya untuk sarapan bersama Paman.
Meja makan sudah dipenuhi oleh makanan favoritnya. Seperti hari-hari biasa, Kim Taehyung selalu berusaha membuat dia merasa nyaman dan bahagia disetiap tempat. Chou Tzuyu tersenyum kian lebar tatkala hari ini nanti Paman akan datang melihatnya berlomba. "Selamat pagi, Paman!"
"Oh? Selamat pagi, gadis kecil."
"Paman sakit?" Menyentuh kening Kim Taehyung, Tzuyu tidak merasakan suhu panas diluar batas. Sebenarnya suhu tubuh Kim Taehyung selalu tinggi dan tubuhnya terasa hangat meski musim dingin, jadi Chou Tzuyu kadang sedikit bingung karena suhu tubuh Kim Taehyung saat sehat atau sakit terasa sama saja.
"Tidak, aku baik-baik saja. Makanlah yang banyak sebelum berangkat. Aku akan datang pukul sepuluh pagi," sahut pria dikursi kepala keluarga. Jemari panjangnya menarik telapak tangan Chou Tzuyu untuk dia cium dengan lembut. "Maaf karena tidak menemanimu semalam."
"Paman juga punya kesibukan. Aku bisa mengerti."
Kim Taehyung tersenyum. Iris hitamnya bergetar ketika migrain parah menyerang kepalanya. Ia terus merasakan migrain ini sejak beberapa tahun lalu, dia pikir penyebabnya hanya kurang tidur dan terlalu banyak berpikir keras. Namun nyatanya bukan.
Mengingat tentang tubuhnya diracuni untuk pencucian otak, sudut matanya memerah. Di masa depan, mungkin dia tidak bisa lagi mengenali gadis kecilnya, perempuan yang dia cintai melebihi dirinya sendiri.
"Paman? Kamu melamun lagi." Cetus Chou Tzuyu. Kedua alis tipisnya terangkat bersama, tumben sekali Paman melamun dipagi hari?
"Aku harus pergi lebih awal. Kamu sarapan sendiri dulu untuk hari ini."
Meski kecewa, Chou Tzuyu tetap tersenyum. "Oke, Paman. Hati-hati saat perjalanan ke kantor. Jangan terlambat melihat aku!"
"Aku berjanji."
Kim Taehyung membelai puncak kepala Chou Tzuyu kemudian mencium keningnya lama sebelum pergi meninggalkan kediaman.
Seperginya Kim Taehyung. Ruang makan dirasa begitu sepi. Madam datang membantu mempersiapkan sarapan yang akan dimakan oleh sang Nona. Namun belum lama Madam berdiri di sana, sebuah sup panas tiba-tiba tumpah karena senggolan siku Chou Tzuyu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Paman, Jangan Terobsesi Padaku! [ END ]
Fiksi Penggemar[Mature🚧] [Taetzu] [Psycho - fanfiction] Dulu, dia sangat senang hidup bersama Paman ketika orang tuanya masih hidup di dunia ini, sehat, dan memberikan banyak kasih sayang untuknya. Namun setelah orang tuanya meninggal, Kim Taehyung mendadak beru...