#S.3 - Bab 36

96 5 10
                                    

Gadis tanpa busana di atas ranjang itu bergerak ringan, bangun perlahan-lahan karena seluruh tubuhnya mati rasa dan remuk. Ringisan serta rintihannya mengisi keheningan ruangan, wajah cantiknya sangat pucat. Selama tiga hari penuh, dia terus terjalin erat diranjang bersama Kim Taehyung.

Tidak makan atau minum.

Tenggorokannya sangat sakit.

Chou Tzuyu menatap kulit tubuhnya sendiri, tidak menahan diri untuk bersedih. Seluruh tubuhnya hancur, banyak bekas gigitan, ada luka merah keunguan karena dicengkeram terlalu erat. Ia menggosok lengannya, berdecak benci, "Apanya yang lembut. Pria itu masih memiliki insting binatang jika berhubungan dengan ranjang."

Lalu bayangan Kim Taehyung dan Nangong Yifei melintasi benaknya tanpa aba-aba. Selama ini Pamannya memang sering bermain dengan banyak perempuan. Jadi mengapa dia harus merasa masam?

Mungkin karena Kim Taehyung adalah pria pertama baginya, sedangkan bagi pria tersebut, dia adalah perempuan yang sudah entah ke berapa.

Chou Tzuyu beranjak dari ranjang, mengenakan hoodie milik Kim Taehyung, ukurannya lumayan besar jika dia menggunakannya. Ia menatap bajunya dengan nanar, semua dirobek pria itu. Kakinya bergerak ke setiap ruangan yang ada di rumah ini, meski bangunannya tidak terlalu besar, tapi cukup luas untuk ditinggali oleh dua orang.

"Kenapa mereka membawaku ke sini? Tidak ada tetangga disekitar rumah, tidak ada telefon juga. Bagaimana aku bisa menghubungi orang mansion?" Monolognya khawatir. Tzuyu beralih memasuki kamar lain, ada lemari di sana. Ia mengecek apa yang ada di dalamnya, sesaat setelahnya terkejut kecil, "Banyak baju? Ini sepertinya juga baju baru."

Firasatnya sangat buruk.

Pakaian di dalam lemari ukurannya sangat pas untuk tubuhnya, masih ada jenis pakaian pria.

"Bajunya seukuran dengan tubuh Kim Taehyung," suara lirihnya bergetar ketika sebuah dugaan muncul dalam benak. Tubuhnya nyaris jatuh meluruh ke atas lantai. Lengan kirinya berpegangan pada pintu lemari, "Tidak ... Yifei berniat membuangku dan membuang Kim Taehyung dari mansion Nangong ..."

Meski begitu, hal ini sudah terhitung sangat murah hati karena Nangong Yifei bersedia memberikan mereka berdua bekal hidup setelah di isolasi dari mansion Nangong ataupun dari masyarakat. Suasana disekitar rumah sangat sepi, tidak ada apa-apa selain pepohonan tinggi nan rindang.

Jejak manusia di sini hanya ada dia serta Kim Taehyung.

"Aku tidak boleh khawatir, semua masalah akan selalu memiliki solusi ... benar .... aku tidak bolah berhenti di sini," gadis itu beranjak dari posisi awal. Pergi ke ruang kamar mandi yang lebih kecil dan sederhana dibandingkan mansion Nangong. Ia membersihkan diri, memakan waktu agak lama karena membersihkan tubuhnya lebih sulit dari yang dia pikirkan.

Kim Taehyung mengeluarkan banyak di dalam tubuhnya dan dia harus membersihkan semua itu. Walau ini bukan masa suburnya, dia tidak bisa memiliki anak dengan pria itu. Tidak boleh.

Selang satu jam, Chou Tzuyu baru keluar dari kamar mandi. Seluruh tubuhnya sudah bersih dan aroma Kim Taehyung menghilang sepenuhnya dari sosoknya. Kebersihan ini memberikan kelegaan besar dengan rasa kenyamanan. Tzuyu berjalan ke dapur dan mencari sesuatu yang bisa dia makan. Sudah tiga hari sejak terakhir kali dia mengisi perut.

"Semua bahan makanan sangat lengkap," gumamnya terkejut. "Stocknya sangat banyak." Lalu ketika dia membuka lemari pendingin, ada banyak sekali jenis makanan dan sayuran.

"Yah," helaan nafas keluar dengan lelah, "Setidaknya aku masih bisa bertahan hidup dengan ini sampai Kakak Lie menemukan lokasi kami."

Di ruangan lain, Kim Taehyung terbangun dari tidurnya karena mendengar suara gaduh dari area dapur. Surai hitam panjangnya yang lebat sangat berantakan, jemarinya meraba di samping, tetapi tidak ada orang lain selain dia di ranjang. Pria itu terlonjak kaget, "Chou Tzuyu!" Serunya khawatir.

Suara spatula terbentur besi terdengar sesaat setelahnya.

Kim Taehyung pun mendengarnya juga. Kemudian melihat ke lantai dimana hoodienya ternyata hilang, menyisakkan celana panjang santai yang sering dia gunakan saat dirumah. Ia bergegas mengenakkan celana tersebut dan pergi ke sumber suara. Tak lama setelahnya, dia menemukan Chou Tzuyu sedang sibuk berkutat di dapur.

Hatinya merasa lega. Sangat lega. Gadis itu tidak pergi atau menghilang dari pandangannya. Tatapan Kim Taehyung terpaku pada leher jenjang Chou Tzuyu yang terekspos sebab rambut hitam panjangnya dibentuk sanggul tinggi. Paras rupawannya tanpa sadar kembali memerah saat mengingat seberapa brutal mereka berdua selama tiga hari terakhir.

"Paman?" Chou Tzuyu memiliki kebencian samar dari nada bicaranya.

Kim Taehyung yang cukup peka bisa mendeteksi kebencian sang keponakan. Ia bingung harus mengatakan apa, selama tiga hari ini dia menyiksa Chou Tzuyu. Seluruh tubuh putihnya pasti banyak memiliki bekas gigitannya. "Aku ... aku ... maaf, aku sangat kasar padamu selama tiga hari terakhir."

Menarik nafas panjang, menghela nafas setelahnya, jikalaupun dia marah-marah. Kondisi mereka berdua sekarang juga tidak akan berubah. Jadi Chou Tzuyu menahan emosinya, bertahan hidup lebih penting untuk mereka berdua sekarang.

"Itu bukan salah, Paman. Seseorang menjebak kita dengan obat perangsang khusus. Paman bisa mandi dulu dan bersihkan tubuhmu. Sebentar lagi masakanku selesai, kita perlu makan untuk bertahan hidup. Sisanya kita bahas nanti setelah selesai makan."

Senang, Kim Taehyung sangat patuh dan menuruti semua perkataan Chou Tzuyu. Pria itu mulai sadar bahwa apabila dia menurut, Chou Tzuyu akan melembutkan nada suaranya ketika mereka berdua saling berbicara.

Pukul 11.00 tepat, Chou Tzuyu selesai memasak, menata semua makanan ke atas meja makan. Duduk di sana sembari menunggu Kim Taehyung yang baru berganti pakaian. Pikiran gadis itu sedang memperkirakan, berapa hari bagi Nangong Lie untuk bisa menemukan mereka berdua.

"Mengingat Kakak Lie dan Yifei berselisih, Kakak Lie akan segera tahu siapa dalang yang membuatku hilang. Tapi menurut kepribadian Yifei, dia pasti akan mengulur waktu dan sedikit bermain-main dengan Kakak Lie. Apa yang dilakukan Xiao Chen hingga dia tidak bisa mendengar informasi rencana ini dari Yifei, bukankah Yifei sangat mempercayai dan mencintainya?"

"Tzu? Kamu berbicara dengan siapa?"

"Tidak," sanggah Chou Tzuyu, menghindari basa-basi lalu berkata lagi, "Duduk dan makan dulu. Wajahmu sudah sangat pucat."

"Baik." Kim Taehyung menarik kursi di dekat Chou Tzuyu. Menahan wajahnya supaya tidak memerah lagi. Namun usahanya seperti sia-sia, setiap kali keduanya berdekatan— wajah tampannya akan segera memerah dengan mudahnya.

"Paman demam?"

"Ah?" Taehyung panik, melambaikan kedua tangannya terburu-buru, "Tidak, tidak! A-aku—"

"Sudahlah, Paman makan dulu."

Mereka berdua sarapan bersama dengan damai, ditengah suasana canggung, Kim Taehyung sesekali akan mengajak berbicara Chou Tzuyu atau memberikan pujiannya pada masakan gadis tersebut. Respon Chou Tzuyu belum terlalu baik, tapi selama ucapannya masih ditanggapi, artinya Kim Taehyung tidak mendapatkan kebencian terlalu banyak. Jadi tidak masalah jika Chou Tzuyu kembali dingin.

Sarapan sudah selesai, Kim Taehyung berkata akan mencuci piring karena Chou Tzuyu sudah melakukan tugas memasak.

"Lakukan sesuka Paman."

"Kamu istirahatlah di sini, aku akan cepat!"

"Um." Sahut Chou Tzuyu acuh tak acuh. Ia melihat antusiasme Kim Taehyung terhadapnya sepertinya meningkat. Mungkinkah karena mereka terjalin erat selama tiga hari? Kim Taehyung juga tahu bahwa dia adalah sosok pertama baginya, sehingga lebih berhati-hati saat bertindak.

Tetapi bukankah tindakannya sedikit aneh? Seharusnya Kim Taehyung hanya berpusat pada Yifei dan tergila-gila padanya karena pencucian otak.

"Kecuali jika efek racunnya mulai luntur karena seberapa bagus sebuah racun, jika tidak diberikan secara bertahap, lama-kelamaan khasiatnya juga bisa memudar di masa depan," ini adalah kemungkinan yang bisa dipikirkan gadis Chou.




***
10 Vote dan 10 Comment untuk double up yuk!♥️

Paman, Jangan Terobsesi Padaku! [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang