Mobil silver berhenti di dekat gerbang. Sally bersama Chou Tzuyu muncul sesaat setelahnya, berjalan bersama melewati halaman sekolah yang luas dan panjang. Bercerita selama semalam dan nyaris tidur tidak lebih dari dua jam tak pelak memunculkan kelelahan pada wajah mereka.
Sally masih seperti biasa dengan karakter membara dan penuh canda dan Tzuyu dengan sifat pendengar yang baik.
Shin Lina merangkul lengan Im Nayeon lebih erat, berlari kencang hendak menyusul Sally yang jauh di depan. Perempuan bersurai hitam panjang itu nampak berdecak kesal, "Yak! Im Nayeon! Apa kakimu selembek itu? Larilah lebih cepat!"
"Yak! Yak! Yak!" Nayeon berteriak nyolot, "Kau kira aku atlet lari jadi bisa berlari dengan sangat cepat?!"
"Aish!" Desis Shin Lina jengkel. Menjepit lengan Nayeon menggunakan ketiaknya, kedua kakinya berlari lagi dan kali ini lebih cepat. Terpaksa gadis bergigi kelinci tersebut harus mengeluarkan energi ekstra jika tak mau jatuh terjerembab hingga giginya jadi pongah.
Sally mengangkat tangan kirinya, meluruskan semua jari lalu menempatkan telapak tangan tersebut di atas alis. Menghalau cerahnya sinar mentari yang mengganggu fokus objek jarak jauh, banyak sekali anak gadis bergerombol di lapangan basket.
"Kira-kira ada hal apa di sana?" Sally menoleh untuk menatap Chou Tzuyu dengan tatapan tanda tanya sekaligus perasaan ingin tahu.
"Aku tidak tahu," sahut Tzuyu sambil mengangkat kedua bahunya bersamaan. Mengalihkan tatapan mengikuti arah pandangan Sally. Benar sekali, banyak anak perempuan bergerombol bagaikan semut melihat remahan roti.
"Kalian berdua!"
Merasa terpanggil, keduaya memutar tubuh ke belakang serentak.
Nayeon menarik lengannya keluar dari kapitan kejam Shin Lina, jatuh terduduk tak bertenaga. Tidak perduli apakah roknya bisa kotor, dia perlu nafas, dia perlu oksigen, paru-parunya tengah kehabisan stok udara. Inilah alasan Nayeon kurang suka olahraga, tubuhnya ini mudah letih! Yang mana merugikan dia ketika mengikuti mapel olahraga.
Ngomong-ngomong, bukankah hari ini nanti ada mapel olahraga? Nayeon rasanya ingin pingsan saja agar bisa bolos dan tiduran di UKS!
Chou Tzuyu membantu Im Nayeon berdiri, tidak lupa gadis tersebut membersihkan debu dari rok bagian belakang Nayeon, "Kalian lari untuk menyusul kami?"
Shin Lina mengatur nafas dibantu Sally yang sedang asik memukuli punggungnya, dia sempat berpikir jika Sally menyimpan dendam padanya. Shin Lina mendorong Sally ke samping, menjawab usai nafasnya kembali normal, "Ya, kami mengejar kalian berdua. Aku ada info sangat penting."
Sally memasuki topik, menyahut begitu saja sembari menunjuk pemandangan ricuh lapangan basket memakai ibu jari, menunjuk tanpa memutar badan, "Ada kaitannya dengan keramaian itu?"
Shin Lina menyembulkan kepala dengan posisi menyamping, menghindari tubuh Sally karena gadis tersebut menghalangi pandangan. Ia mengangguk sesaat setelah melihat kejadian tak beraturan di lapangan basket.
"Dari group gosip sekolahan, hari ini ada guru olahraga baru karena guru olahraga lama tiba-tiba undur diri dan merekomendasikan beliau. Bagusnya lagi, mapel olahraga kita hari ini akan dibimbing oleh guru itu!Dia sangat tampan, dan jangan lupakan poin penting, dia masih lajang. Ah, ah, padahal aku sudah berjanji dalam hati akan setia menjadi pengagum berat Paman Tampan!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Paman, Jangan Terobsesi Padaku! [ END ]
Hayran Kurgu[Mature🚧] [Taetzu] [Psycho - fanfiction] Dulu, dia sangat senang hidup bersama Paman ketika orang tuanya masih hidup di dunia ini, sehat, dan memberikan banyak kasih sayang untuknya. Namun setelah orang tuanya meninggal, Kim Taehyung mendadak beru...