[4•] Fairy Tale 💮

6.1K 792 17
                                    

TUBUH Mark sudah terbaring di atas ranjang besar di dalam kamar pribadi miliknya sendiri. Haechan belum memberitahu Mark bahwa dirinya tidak bisa untuk menyembuhkan sebuah kutukan, apalgi kutukan abadi seperti yang diperoleh olehnya. Setelah ini dia harus mengatakan apa pada sang raj? Untuk saat ini, biarkan dia untuk menyembuhkan luka yang terdapat di tubuhnya saja. Dia akan melakukannya secara perlahan, setelah itu dia akan mencari tahunya pada perpustakaan rahasia di hutan tersembunyi tempat tinggalnya. Dia akan memberitahu Mark lain kali saja. Semoga saja Mark tidak akan marah dan mau bekerja sama.

Tangannya ditempelkan pada dada Mark yang terdapat seperti luka terbakar di sana, kulitnya memerah sedikit melepuh dan berkelupas dengan noda darah serta nanah yang terlihat amat jelas. Haechan tidak tahu sudah berapa lama Mark menahan kutukan ini di tubuhnya, Rasa sakitnya pasti amat dahsyat, cahaya dengan kabut tipis menutupi luka yang terdapat di tubuh bagian depan sang raja. Mark meringis. Meremat lapisan tipis yang menutupi ranjangnya yang lebar, tangan besarnya bahkan tidak sadar jika kini telah menggengam pergelangan tangan Haechan yang sedang bebas. Haechan membiarkan sang raja melakukan itu padanya, walaupun ia yakin. Pergelangan tangannya pasti akan meninggalkan bekas merah.

"Sudah berapa lama kau menahan ini semua yang mulia?" Haechan menurunkan tangannya, kali ini dia beralih ke bagian perut Mark yang tidak jauh beda kondisinya dengan luka yang terdapat di dada Mark.

"Aku tidak tahu sudah berapa lama aku hidup. Yang pasti, sebentar lagi aku akan mati. Itu kepercayaanku sebelum aku menemukanmu. Aku tidak ingin lenyap dengan kondisi seperti sekarang."

Haechan mengangkat tangannya, menghentikan pengobatannya, sudah cukup pikirnya untuk saat ini. Ia juga melepaskan cengkraman Mark pada pergelangan tangannya, membiarkan Mark menetralkan rasa perih yang baru saja dia rasakan.

"Bagaimana jika aku tidak bias menyembuhkanmu dari kutukan itu?" Haechan berdiri, menatap Mark yang masih memejamkan matanya. Ia berjalan mendekati tabung kaca yang sedari tadi membuatnya penasaran, matanya terpaku dengan bunga yang berada di dalamnya, begitu indah. Di skeliling istana tidak ada taman bunga kecuali bunga peony yang berada di belakang istana. Lalu darimana Mark mendapatkan bunga mawar merah sepekat darah ini. Satu kelopaknya jatuh.

"Maka aku akan menahnmu di sini. Selamaya, tinggal bersamaku."

Tubuh sepenuhnya terpaku. Dia tidak menyangka dengan apa yang dibicarakan oleh Mark, jika dia tinggal di sini, dikurung. Lalu siapa yang akan menjaga hutan rahasia. Jika bukan dia, maka hutan itu juga akan menghilang begitu saja. Semuanya akan hancur. Ia membenamkan kepalanya lebih dalam, melihat rantai yang masih membelenggu kakinya. Bagaimana caranya untuk pergi dari sini. Untuk saat ini dia akan menuruti semua perkataan dari sang raja. Kepalanya kembali ia tegakkan, kali ini dia mengangkat tangannya untuk menyentuh tabung bercahaya itu, ia sangat ingin menyentuhnya. Seperti sesuatu sedang menariknya.

Tangannya tertahan ketika jemari lwntik Haechan akan menyentuh ujung tabung yang melindungi sang bunga mawar, tangannya kembali dicengkram oleh Mark. Rasa nyeri kembali terasa dipergelangan tangannya. Ia beralih dari tabung kaca menatap ke arah Mark yang kini tengah menatapnya tajam.

"Jangan pernah menyentuh bunga ini atau mendekat padanya. Sekarang pergilah ke ruangan sebelah. Kau keluar!" Mark menghempaskan tangan Haechan hingga peri hutan itu terhuyung sedikit menjauhi Mark dan juga bunga mawar itu, Haechan tidak mengalihkan tatapannya dari bunga itu. Ada kekuatan mistis yang dimilikinya, "aku bilang keluar!"

Haechan terperajat ketika mendengar raungan dari sang raja, ia segera memundurkan tubuhnya berjalan medekati pintu besar itu. Dengan sekuat tenaga Haaechan menariknya, meningalkan Mark di dalam kamarnya sendiri. Sang raja meraung hebat, Haechan dapat mendengar raungan Mark walau ia sudah menutup pintu kamarnya.

[10] The Last Aurora FairyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang