Bab 22 - The Bodyguard

899 114 17
                                    

Jangan ngamokk guys wkwk, maaf ya masih suka lama update huhuhu, tapi sekarang aku udah mulai lagi nulis di laptop, doain ya semoga tetep semangat karena cerita ini juga belum masuk ke masalah inti wkwk, kita kumpulkan dulu pasukannya Arin yaa wkkw, hah pasukan? ups..

Jangan lupa vote and komen guyss please.. komen kalian itu mood bangett, tapi jangan spam komen next wkwk.. komen yang menarik bakal aku post ke snapgram dalam konten, author berbicara.. wkwk paansih

Oke pkoknya vote dan komen sebanyak-banyaknya...

*nb : maaf ni ye makin ngadi-ngadi aja editanku🤣

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*nb : maaf ni ye makin ngadi-ngadi aja editanku🤣

Part 22
The Bodyguard

.

Hari demi hari begitu cepat berlalu, seperti putaran jarum jam yang tiada habisnya, kehidupan-pun akan terus berjalan. Arin memulai aktivitasnya kembali seperti biasa setelah 1 minggu acara 7 bulanan itu terlewati. Selama kehamilan ini, Arin tidak diijinkan bekerja oleh Adi Jayana dan Wagiswari, apalagi Gung Abim sedang menjalani Coass di Singaraja, sehingga lebih baik jika Arin tetap diam di rumah agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Terutama setelah kejadian terror misterius yang menyangkutpautkan Gung Abim, membuat Arin kini harus diberikan pengawalan khusus. Adi jayana sudah mempekerjakan seorang bodyguard untuk mengawal Arin kemanapun ia pergi. Awalnya Arin merasa itu agak berlebihan, namun ia tidak bisa berbuat banyak selain menerimanya, toh itu untuk kebaikannya pula.

Bosan, itulah kata pertama yang selalu terucap dalam batin seorang Arin. Entah apa lagi kegiatan yang ia lakukan dalam kesendiriannya. Siang itu situasi Jero tampak sepi, sepertinya semua orang memiliki kesibukan. Wagiswari sedang menemani Adi Jayana dinas ke luar kota, Gung Sena beserta keluarga kecilnya yang sedang menghadiri acara pernikahan, Gung Erlin yang sedang sekolah dan Esa yang tidak pernah absen mengunjungi restoran vegetarian yang baru saja launching beberapa hari yang lalu.

Arin hanya ditemani oleh Pak Nyoman dan bodyguard pribadinya yang bernama Gus Anan. Mereka berdua selalu stay di pintu masuk Jero jika ada tamu yang datang dan kadang juga merangkap sebagai tukang kebun. Semenjak kedatangan Gus Anan, Arin jadi enggan bepergian kemanapun, ia malu dan canggung jika harus pergi berdua. Gus Anan memanggilnya 'Bu Arin' , padahal jelas-jelas perbedaan usia mereka tidak terlalu jauh, bahkan sepertinya seumuran. Gung Abim sudah mengetahui keberadaan Gus Anan di Jero sebagai pengawal pribadi Arin, ia pun tidak mempermasalhakan hal itu, baginya keselamatan Arin nomor 1 dibandingkan egonya.

Siang itu Arin merasa lapar, ia tahu kalau hari ini tidak ada yang memasak, sehingga mau tidak mau ia harus membeli makanan sendiri, tapi kembali ke permasalahan awal, Arin malu jika bepergian harus bersama Gus Anan. Akhirnya ia memutuskan untuk memesan makanan melalui gojek. Saat ia duduk di ujung bed hendak memesan makanan, tiba-tiba matanya teralihkan pada sebuah box di pojok lemari. Ia baru menyadari keberadaan box itu sehingga timbulah rasa penasaran.

Love Your ImperfectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang