Part 27 - Tidak Perlu Cemburu

766 92 13
                                    

Bisa update cepet gara-gara indihome bermasalah wkwk jadinya gaada kerjaan selain nulis cerita wkwk..

okedehh langsung aja yee, jangan lupa vote and comment ya.. gak capek apa jadi silent reader? canda silent.. ku doakan aja yang terbaik buat temen-temen yang udah support karya ini hanya dengan satu kali klik saja, semoga hari-hari kalian menyenangkan..

.

Part 27Tidak Perlu Cemburu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Part 27
Tidak Perlu Cemburu

2 Bulan kemudian

Hari demi hari terus terlewati, tidak terasa kandungan Arin sudah menginjak usia 9 bulan, itu berarti tidak lama lagi Gung Abim dan Arin sudah resmi menjadi orang tua. Rasa cemas dan deg-degan selalu Arin rasakan tiap harinya, walaupun Dokter Panca sudah menginfokan kalau HPL (Hari Perkiraan Lahir) yaitu 3 minggu lagi tetapi rasa khawatir itu mulai ia rasakan saat ini. Gung Abim pun harus kembali menjalani coass-nya di Singaraja, dan ia berjanji pada Arin untuk menemaninya saat melahirkan nanti.

Di usia 9 bulan ini, Dokter Panca memberikan saran kepada Arin untuk sering bergerak, sehingga ia tidak boleh terus menerus merebahkan dirinya di tempat tidur. Terkadang Arin juga ikut Gista olahraga pagi di rumah. Usia kandungan mereka hanya selisih 1 bulan sehingga apapun yang Gista lakukan, pasti ia akan mengajak Arin. Seperti hari ini, pagi-pagi Gista sudah mengunjungi kamar Arin.

"M-maaf kak, Arin baru bangun.. mau olahraga pagi lagi ya kak?", Tanya Arin.

"Oh enggak Rin, kali ini beda, bukan olahraga pagi, tapi senam hamil.. ikut Kak Gis yukk", Ajak Gista.

"A-apa? Senam hamil kak? tapi kan biasanya harus ngajak suami kak"

"Nggak harus suami sih, bisa saudara atau temen juga kok", Ujar Gista.

"Terus Arin ngajak siapa dong kak?"

Gista melihat di sekeliling halaman Jero, tiba-tiba tatapannya teralihkan pada seseorang yang sedang menyiram tanaman.

"Nah itu ada Gus Anan", Celetuk Gista.

Arin seketika membulatkan matanya tak percaya. "Hah, sama dia kak? e-enggak deh kak, kalo gitu Arin olahraga di rumah aja", Tolak Arin mentah.

"Gus sini gus..", Akan tetapi Gista justru memanggil Gus Anan.

Gus Anan yang merasa terpanggil pun langsung menoleh dan menghampiri Gista di depan kamar Arin dengnan sedikit berlari.

"Nggih ada apa bu?", Tanya Gus Anan ramah.

"Sibuk gak?", Tanya balik Gista.

"Nggak sama sekali bu, ada yang bisa saya bantu?"

"Bisa anter Arin nanti ikut senam hamil gak?", Tanya Gista.

"Bisa banget bu, memang tugas saya mengantar Bu Arin kemanapun", Balas Gus Anan.

Love Your ImperfectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang