Part 31 - Maaf yang Tertunda

951 87 9
                                    

Haii guyss.. masih pada bernafas kan?? kembali lagi di cerita tidak berkesudahan ini wkwk.. eits jangan pergi dulu, surprise-nya belum muncul lhoo.. makanya tungguin terus yaa.. sebisa mungkin aku bakalan rajin updatee..

Jangan lupaa untuk vote and comment yaa guyss.. apapun komen kalian, aku seneng banget bacanya.. thanks buat yang rajin vote & comment, rejeki kalian akan berlipat ganda.. Amin Astungkaraa..

Happy reading..

.

Part 31Maaf yang Tertunda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Part 31
Maaf yang Tertunda

Gung Abim benar-benar kewalahan selama beberapa hari ini. Bayangkan, setelah ia menjalani shift malam di rumah sakit tempatnya coass, paginya ia harus segera balik ke Badung dan menemani Arin seharian sampai akhirnya bayi laki-laki hadir ditengah mereka. Belum sampai disana, Gung Abim juga bolak-balik dari rumah sakit menuju jero untuk melakukan prosesi menanam ari-ari bayi-nya itu dan mengambil beberapa barang utuk dibawa ke rumah sakit. Namun, rasa lelahnya seketika sirna begitu melihat pemandangan indah di depan matanya yaitu disaat Arin menggendong baby Asta, putra mereka.

Banyak ucapan yang datang membanjiri sosial media, ataupun pesan whatsapp dari teman-teman yang seakan ikut merasakan kebahagian papa dan mama muda itu. Seakan tidak mampu membalas semuanya satu persatu, Gung Abim lalu memosting foto kebersamaannya dengan Arin sambil menggendong baby Asta, dengan posisi bayi mereka yang membelakangi kamera seakan masih merahasiakan wajah dari baby Asta.

Hari ini merupakan hari terakhir Arin dirawat di rumah sakit sehingga mereka pun mulai bergegas untuk pulang. Seketika barang-barang yang akan mereka bawa sangat membludak, sejak 2 hari yang lalu, banyak tamu yang datang, khususnya keluarga Gung Abim dan Arin yang memang bertujuan untuk menjenguk Arin dan baby Asta.

Packing hari itu dibantu oleh Gus Anan dan Esa yang dengan tulus mau mengorbankan waktunya demi Gung Abim dan Arin. Mulai saat itu, semua rasa kecurigaan Gung Abim menghilang begitu saja pada kedua lelaki itu.

Siang itu, mereka berempat sudah siap meninggalkan rumah sakit untuk pulang ke jero. Barang yang lainnya sudah diangkut lebih dulu menggunakan mobil box, sehingga beban bawaan mereka lebih sedikit. Arin beserta bayi-nya akan diantar pulang oleh Gus Anan menggunakan mobil Gung Abim, sementara itu Gung Abim dan Esa sedang menyelesaikan administrasi dan akan menyusul untuk pulang.

"Gus, hati-hati yaa.. jangan ngebut bawa mobilnya.. lecet dikit, ini bisa melayang di mukakmu", Ucap Gung Abim pada Gus Anan, ia seolah mengancam dengan mengepalkan tangannya. Sementara itu Gus Anan tampak membulatkan matanya panik, begitupun Esa yang juga masih ada disana.

"B-baik pak, saya pastikan Bu Arin dan bayi-nya sampai dengan selamat", Balas Gus Anan gugup.

"Canda Gus, jangan tegang gitu dong.. saya percaya kok sama kamu..", Sahut Gung Abim mematahkan ancamannya.

Love Your ImperfectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang