Setelah satu tahun pernikahannya, akhirnya Gung Abim dan Arin diberi kepercayaan oleh Tuhan untuk memiliki keturunan. Namun ternyata masih ada tantangan yang harus mereka lewati. Akibat kewajiban yang tidak bisa dihindari, dengan terpaksa Gung Abim...
Haii semuaa.. Kangen gak sama kelanjutan cerita ini? Maaf banget yaa kayaknya udah sebulan gak update hikss, aku habis Ujian Proposal Skripsi kemarin-kemarin jadinya fokus kesana dulu
Semoga kalian gak lupa sama part-part yang kemarin yaa😭
Ohya jangan lupa vote ya wajib lohh, kemarin lama update juga karena vote gak sampe 100 huhu tapi setelah aku cek lagi akhirnya sekarang semua part udah 100++ ❤ 1 Vote + komen = 1 semangat untukku melanjutkan cerita ini❤❤ jadi jangan cuma dibaca aja ya😍
.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Part 7 Long Distance Relationship (LDR)
Hari ini, tepat sehari sebelum Gung Abim melangsungkan kegiatan Coass di Singaraja. Segala persiapan telah dilakukannya. Tidak banyak barang yang ia bawa sebab ia yakin akan sering pulang. Walaupun berat rasanya meninggalkan Arin disaat gadis itu benar-benar membutuhkan kehadirannya, namun karena Arin selalu meyakinkan Gung Abim, maka kekhawatiran lelaki itu pun berangsur sirna.
Gung Abim yang tengah membaca pedoman Coass di ujung tempat tidur tiba-tiba menarik Arin dan membuatnya terduduk di pangkuan lelaki itu. Sontak Arin kaget dibuatnya.
"Kebiasaan ih suka narik-narik", Kesal Arin.
"Soalnya kangen", Celetuk Gung Abim.
Arin terkekeh dibuatnya.
"Ini kan lagi bareng, bisa-bisanya masih kangen", Balas Arin.
"Berarti kamu nggak kangen aku?", Tanya Gung Abim.
"Nggak"
"Yaudah kalo gitu aku gak pulang-pulang ya", Canda Gung Abim.
"Terserah"
"Kok cuek sih, bercanda sayang", Gung Abim lalu memeluk Arin dengan tangannya yang mengelus-elus perut Arin.
"Aku udah berat loh"
"Gapapa kamu gendut aku makin suka", Balas Gung Abim.
"Kok gitu?"
"Kalo kamu gendut artinya adeknya banyak makan"
"Yang penting adek sehat", Sahut Arin kemudian ia menyenderkan tubuhnya di dada Gung Abim. "Berat kan?", Sambungnya.
"Lebih berat juga ninggalin kamu sendirian", Balas Gung Abim.
"Kalo kamu gabisa sering pulang, gapapa jangan dipaksa. Singaraja jauh loh, nanti kalo kamu kenapa-napa di jalan kan gak lucu, yang ada aku malah makin stress", Ucap Arin.
