Part 34 - Meresahkan

1K 81 8
                                    

Hai guys, seperti biasa aku selalu lama update huhu.. apalagi aku udah mulai belajar di bulan Februari nanti, karena aku lanjut studi selama 1 tahun. Entah kapan cerita ini ending, tapi kalo ada waktu luang, sebisa mungkin aku lanjut nulis..

Thankyou so much buat kalian yang gak pernah bosen dan selalu setia nunggu akuu huhu, kalo aku lama update, kalian sentil aja aku di IG plis, spam DM juga gapapa 🙁

Thanks juga yang udah bersedia support aku dengan vote and comment, tanpa kalian aku gak berarti apa-apa.. Really love u guyss❤

.

Kali ini gaada foto dulu ya karena nggak ada Arinnya sama sekali di part ini xixixi, konflik udah mulai muncul guys..

.

Part 34
Meresahkan

.

Satu minggu kemudian, Gung Abim akhirnya kembali melanjutkan coass di Singaraja. Ia berjanji akan mencari pengganti yang mau bertukar lokasi coass, selagi masih mengurus surat-surat kepindahannya. Jujur, meninggalkan Arin dan Gung Asta adalah keputusan yang sangat berat, namun hanya itulah satu-satunya solusi yang bisa Gung Abim terapkan agar mereka bertiga bisa kembali bersama. Kira-kira semua perlu waktu 1 hingga 3 bulan lamanya.

Sore itu, ketika Gung Abim bersiap untuk pulang, tiba-tiba sebuah notifikasi masuk di ponselnya. Ia pun langsung mengeceknya dan ternyata ada pesan WhatsApp dari Arin. Gadis itu mengirimkan foto dimana terlihat Gung Erlin yang tengah menyandai Gung Asta. Sebuah senyuman kemudian terukir indah di wajah Gung Abim. Ia senang adiknya itu sudah mulai pulih dan ceria.

Beberapa waktu lalu, Gung Abim sempat mengajak Gung Erlin untuk berbicara face to face dan mengatakan apa yang terjadi sebenarnya. Gadis itu pun akhirnya mengungkapkan dengan sejujur-jujurnya keresahan yang dialaminya belakangan ini.

"Aku kan pernah bilang sama Kak Abim kalo aku suka sama Kak Esa..", Ucap Gung Erlin.

"Jadi beneran kamu suka sama Esa? nggak cuma candaan aja?", Tanya Gung Abim.

"Nope kak, aku beneran suka sama Kak Esa, bahkan till now", Ujar Gung Erlin dengan serius.

"Terus alasanmu selama ini kabur-kaburan dari rumah itu cuma karena Esa? kamu diapain sama dia? Biar Kak Abim hajar tu orang", Sahut Gung Abim dengan nada bercanda.

"Sebenarnya gara-gara Kak Esa deket sama Kak Yuje sih, makanya Elin kesel dan males ke rumah, nanti ketemu dia", Ungkap Gung Erlin.

Gung Abim pun memajukan tubuhnya tanda memasuki pembicaraan yang lebih serius. "Lin, kamu suka, kagum, atau cinta sama Esa?", Tanya Gung Abim.

"Ih kok pertanyaannya Kak Abim gitu.. ya semuanya lah..", Balas Gung Erlin.

"Kagum belum tentu suka, suka belum tentu cinta, dan cinta belum tentu terbalaskan.. Cinta gak harus memiliki.. inget itu..", Tutur Gung Abim. Seketika Gung Erlin langsung terdiam mendengar ucapan kakaknya itu.

"Aku tau kak, bahkan banyak yang belum Kak Abim tau.. aku udah ungkapin perasaanku langsung ke Kak Esa, tapi.. yaudahlah emang cinta gak bisa dipaksa..", Dengus Gung Erlin.

Gung Abim sedikit takjub dengan adik perempuannya itu, bisa-bisanya ia mengungkapkan perasaan lebih dulu pada laki-laki. "Salut sih Kak Abim sama kamu Lin.. tapi sebaiknya jangan Esa.. masa depanmu masih panjang sedangkan Esa? di umurnya yang sekarang, dia bukan lagi nyari pacar, tapi langsung nyari istri..", Sahut Gung Abim.

"Iya kak Elin tau.. Kak Esa juga udah nasehatin Elin tentang perbedaan umur kita, tapi masalahnya sekarang, gimana caranya supaya Elin bisa lupain Kak Esa? Sedangkan dia tinggal di rumah kita dan kadang sering papasan kalo berangkat.."

Love Your ImperfectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang