Yipii update lagi.. Semoga bisa bagi waktu antara nyusun dan update cerita huhu, antusias kalian ternyata masih tinggi dan aku jadi semangatt😍😍
Jangan lupa yuk guys vote & comment , comment menarik aku post di sg😍😍
.
.
.
Part 17
Pencarian DimulaiMalam itu, sesuai rencana. Gung Abim, Gung Erlin, Adi Jayana, Esa dan satu supirnya menuju ke beji terdekat untuk mengambil tirta.
Dengan berpakaian adat madya (menggunakan baju kaos biasa dengan kain di bawahnya dan selendang di pinggang), Gung Abim dan Gung Erlin siap turun ke beji.
Sebelum benar-benar turun ke beji, mereka berdua diberi arahan terlebih dahulu oleh Adi Jayana.
"Medannya pasti licin, kalian hati-hati saja ya turunnya", Pinta Adi Jayana.
"Elin takut Ji.. Gelap banget soalnya", Lirih Gung Erlin begitu ia menatap sekilas ke arah beji yang sama sekali tidak ada pencahayaan.
"Gapapa sayang, kamu percaya aja sama kakakmu ya"
Adi Jayana lalu mencium puncak kepala Gung Abim dan Gung Erlin bergantian.
"Keselamatan keluarga kita ada di tangan kalian. Berhasil atau tidak, itu urusan belakangan, yang penting kalian cepat kembali kalau sudah mendapatkan tirta itu", Ucap Adi Jayana kemudian ia memeluk kedua putra dan putrinya itu.
"Kalau kita gak balik-balik gimana Ji?", Cemas Gung Erlin.
"Hush jangan ngomong yang aneh-aneh", Sahut Gung Abim.
"Nanti kalau 1 jam kalian juga belum balik, Aji bakal menyusul kalian kesana", Tutur Adi Jayana.
Mereka berdua lalu mengangguk paham. Sebuah senter kecil dengan cahaya redup sudah digenggam oleh Gung Abim, walau mereka sebenarnya memiliki senter yang lebih besar dengan cahaya putih menggelegar, tapi mereka tetap mematuhi syarat dari Ida Pedanda Sakti yaitu tidak boleh ada penerangan. Jika sama sekali tidak ada penerangan, maka itu akan membahayakan keselamatan Gung Abim dan Gung Erlin sehingga mau tidak mau, mereka harus membawa senter kecil.
"Aji percaya dan aji bangga dengan kalian berdua", Sekali lagi Adi Jayana memeluk Gung Abim dan Gung Erlin.
Gung Abim lalu memberikan kode pada Gung Erlin untuk segera turun.
"Kak Esa doain Elin sama Kak Abim ya", Celetuk Gung Erlin.
"Iya Lin, Kak Esa selalu doain kalian dari sini", Balas Esa lalu ia memberi pelukan singkat untuk Gung Erlin.
Gung Erlin dibuat kaget dan speechless akibat pelukan dari Esa. Ia langsung semangat dan menggandeng tangan Gung Abim.
"Yok kak cuss", Ajak Gung Erlin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Your Imperfection
Roman d'amourSetelah satu tahun pernikahannya, akhirnya Gung Abim dan Arin diberi kepercayaan oleh Tuhan untuk memiliki keturunan. Namun ternyata masih ada tantangan yang harus mereka lewati. Akibat kewajiban yang tidak bisa dihindari, dengan terpaksa Gung Abim...