Part 23 - Maternity Shoot

853 111 9
                                    

Holaa guys, udah 10 hari lebih ni gak update wkwk, maaf bgt yaaa huhu..

Semoga kaliannn gak bosen yaa hikss, jangan lupa vote and comment jugaa guyss,, komen menarik akan aku bacakan nnti di instagram..

Thankyouu so much buat pembacaa setiaa yang gak bisa aku sebutin satu persatu sampe aku hafal karena ada beberapa orang yg selalu reply snapgram akuu, hohoo love u so muchh guys, tanpa kalian aku gak berartii apaa-apa

.

Part 23Maternity Shoot

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Part 23
Maternity Shoot

.

Maternity shoot. Kedengarannya seru dan menarik apabila dilakukan oleh pasangan suami istri yang tengah menanti kelahiran buah hatinya. Semua proses yang akan dilakukan pada saat pemotretan tentu saja sudah direncanakan jauh hari, namun berbeda dengan pasangan suami istri yang satu ini. Gung Abim secara tiba-tiba menghubungi Arin untuk kegiatan pemotretan tepat satu hari sebelumnya. Tentu Arin sangat terkejut dan kesal pada Gung Abim karena memberitahu secara mendadak, namun Gung Abim sudah mengatur semua rencana agar Arin tidak perlu repot menyiapkan apapun sebab semuanya sudah dipersiapkan oleh pihak studio, mulai dari MUA, dan pakaian yang akan mereka kenakan.

Tepat di hari itu pukul 08.30 pagi, Arin tengah bersiap-siap. Acara pemotretan memang masih lama yaitu pukul 12.00 ia harus sudah berada di studio. Gung Abim pun juga belum tampak kehadirannya, karena ternyata ia masih di Singaraja.

Baru saja Arin selesai mandi, tiba-tiba ponselnya berdering. Begitu ia melihat nama yang muncul adalah Gung Abim, seketika Arin bergumam dalam hati.

"Awas aja sampe mendadak bilang acaranya batal, bener-bener aku suruh dia tidur di luar aja"

Setelah menerka-nerka, Arin kemudian menjawab panggilan Gung Abim.

"Om Swastyastu Bim"

"Swastyastu sayangku"

"Iya kenapa Bim?"

"Rin aku masih di Singaraja, tadi ada pasien tiba-tiba dateng dan aku harus bantu nanganinnya", Balas Gung Abim.

"Berarti gajadi nih photoshoot-nya?"

"Ya jadi lahh, aku nanti langsung ke studio-nya, kamu gapapa kan kalo dianter sama Gus Anan aja kesana? Soalnya supaya gak lambat, kan kita janjinya jam 12 udah disana", Sahut Gung Abim.

Arin menghela nafas panjang, ia sebenarnya sudah sangat merindukan Gung Abim dan berharap bisa bertemu secepatnya, namun jika sudah seperti ini, ia pun tidak berhak untuk marah, karena Gung Abim sedang mengutamakan nyawa seseorang disana.

"Iya gapapa Bim, aku nanti ke studio sama Gus Anan aja", Balas Arin dengan nada pelan.

"Maaf ya sayang, tapi aku janji habis itu kita bakal lakuin banyak hal karena aku dapet libur 4 hari setelah selesai tugas di UGD", Ucap Gung Abim.

Love Your ImperfectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang