Part 6 - One day in Ubud

2.1K 199 45
                                    

Haiii.. Masih pada nungguin? Atau sudah mulai bosan? 😆

Maaf yaahh updatenya lama banget, lagi fokus proposal skripsi, doakan bisa Ujian Proposal Desember ini yahh😘

Masih inget gak part sebelumnya? Supaya nyambung gitu lo baca part yg ini maksudnya xixi

WAJIB VOTE & COMMENT YA!! xixi 100 vote + 50 comment , next part 7 semakin cepat sampai target, semakin cepat update xixi

.

Part 6

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Part 6

One Day in Ubud


Kedatangan Clara secara tiba-tiba mengagetkan Naren. Ia tak menyangka kekasihnya itu datang secara tak terduga apalagi mendatangi rumahnya langsung.

Di ruang tamu, seluruh keluarga Arin berkumpul. Mereka berbincang-bincang sambil menikmati kudapan yang disediakan oleh Rastini, ibu Arin.

"Kok Aren gak bilang aja sama bapak ibu kalo punya pacar? Ngapain
dirahasiain?", Tanya Rastini. Aren merupakan nama panggilan Naren di rumahnya.

Naren sedikit tersedak mendengarnya. "Iya karena belum waktunya aja bu"

"Padahal ibu udah nunggu dari dulu, tak kira kamu nggak punya pacar, hampir aja ibu mau jodohin sama anak temennya ibu", Sahut Rastini.

"Ibu ni mainnya jodoh-jodohan aja, emangnya kayak Gung Abim sama Mang Arin", Celetuk Daran.

Gung Abim yang tengah menyantap setupan buatan Rastini tiba-tiba tersedak begitu mendengar ucapan Daran.

"Ran! Sembarangan kali ngomong", Bentak Supriyana, ayah Arin.

Arin refleks mengambil tisu dan mengusap bibir Gung Abim.

"Maaf Gung, bercanda..", Sahut Daran merasa bersalah.

"Iya gapapa bli.. Kan emang bener kita dijodohin", Balas Gung Abim.

"Iya walaupun dijodohin kan akhirnya sekarang saling cinta, apalagi hasilnya udah keliatan", Sahut Supriyana.

Seketika wajah Gung Abim dan Arin merah merona menahan malu. Diantara kakak-kakaknya disana, justru merekalah yang lebih dulu membina rumah tangga, walaupun diawali dari perjodohan.

"Iya lho masih gak nyangka adik kecil kita udah mau jadi ibu", Celetuk Naren.

"Makanya cepet nyusul kak", Ledek Arin.

Love Your ImperfectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang