13.

418 95 1
                                    

Kamu tengah berjalan di sebuah lorong gelap yang hanya di terangi oleh beberapa obor api yang tertempel di dinding untuk menerangi lorong tersebut...

Kain-kain tipis berwarna merah banyak menjuntai di ruangan besar tersebut, lantainya juga sangat kotor bahkan berlumut. Kamu tidak tahu tengah ada di mana sekarang yang kamu ingat kamu tengah belajar di kamar asramamu bersama Goeun...

Hawa dingin sangat terasa dan semakin membuat suasana di sana menjadi menakutkan. Jendela yang tak tertutup menampilkan bulan yang berbentuk bulat sempurna dan berukuran sedikit lebih besar—Bulan purnama...

Langkahmu terhenti saat tak jauh dari posisimu berdiri kamu melihat seseorang juga ada di sana berdiri membelakangimu...

Tak lama orang itu menengok kearah samping, dan memperlihatkan sisi wajah seseorang yang kamu kenal tersosot cahaya remang dari cahaya bulan dari luar jendela...

Tunggu.. Orang itu...

"Wonwoo?"

Wonwoo kembali menatap ke depan dan berjalan meninggalkanmu, "Wonwoo!"

Kamu pun segera mengikuti langkah Wonwoo, hingga saat kamu berbelok ke arah kiri lorong namun kamu hanya mendapati sebuah pintu di sana sebagai ujung lorong tersebut. Tak ada siapa pun selain dirimu di sana, bahkan Wonwoo yang kamu yakin berbelok kearah sana juga tak ada di area tersebut...

"Kemana dia? Mungkinkah.. Dia masuk ke dalam sana?" Gumammu...

Kamu mencoba membuka pintu tersebut pintu tersebut tak di kunci kamu berpikir jika Wonwoo mungkin memang benar masuk ke dalam ruangan itu...

Kamu membuka perlahan pintu tersebut dan melangkah memasuki ruangan yang tak jauh berbeda suasananya dengan lorong yang kamu lewati sebelumnya, ruangan tersebut juga hanya di terangi oleh lilin-lilin juga kain merah yang menjuntai di sana...

"Tempat apa ini?"

Namun semakin masuk ke dalam dan saat menyingkap kain yang menjuntai lebih tebal kamu melihat ada 4 orang berjubah hitam dengan tudung yang menutupi kepala dan wajah mereka, 4 orang bertudung dan berjubah hitam itu seperti tengah berdiri melingkari sebuah meja besar dengan sesuatu yang tertutup kain di atasnya...

Kamu menelan ludah kasar, badanmu meremang dan bergetar karena suasana dingin menyeramkan yang begitu sangat mencekam di sana...

Orang-orang itu nampak tak menyadari kehadiranmu di sana, hingga tatapanmu teralihkan pada sebuah lukisan besar yang terpajang di depan sana...

Lukisan besar sosok iblis bertanduk layaknya bateng berkepala seperti kambing namun memiliki badan seperti seorang manusia dengan semua kulit hingga pakaian yang di pakai sosok itu berwarna merah...

Sial tempat apa ini? Pikirmu...

Tatapan mu kemudian kembali terarah pada 4 orang tersebut yang kini bergerak karena sosok yangbada di lukisan tersebut datang entah darimana dan kini berdiri di tengah antara 2 orang berjubah lainnya...

"Buka Kainnya"... Terdengar sosok itu bersuara dengan suara serak yang berat...

Kamu langsung membelalakkan matamu sambil menutup mulutmu saat melihat ternyata kain tersebut menutupi badan seseorang yang kamu kenal...

"Won—Wonwoo?"

Ya, saat ini kamu melihat Wonwoo terbaring tak sadarkan diri dengan wajah pucat di sana. Iblis itu nampak berseringai, lalu iblis itu mengangkat salah satu tangannya yang setiap jarinya memiliki kuku runcing yang sepertinya sangat tajam...

Sosok itu nampak bergumam dengan bahasa yang tidak dapat kamu mengerti sambil menjulurkan lidah panjangnya...

Tangan berkuku runcing itu di angkat tinggi-tinggi tepat di atas dada Wonwoo...

"Ti-tidak.. Jangan.." Lirihmu...

Dengan cepat iblis itu menghujamkan kuku tajamnya tersebut kearah dada Wonwoo hingga...

"Jangan!"

***

Tbc

***

~ 15O821 ~

Desmevméni Psychí✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang