Desmevméni Psychí✔

22

Besoknya...
Di kantin sekolah...

' Temui aku di taman belakang gedung asrama. Jeon Wonwoo '

Kamu menatap bingung pesan yang baru saja masuk ke ponselmu, "Wonwoo? Bagaimana bisa dia tahu nomor ponselku?" Gumammu..

"Ada apa,Y/n?"

"Hah? Ah tidak bukan apa-apa. Eum.. Goeun aku ke toilet dulu ya"

Goeun yang tengah mengantri untuk mengambil makan siang bersamamu ke kantin hanya menganggukkan kepalanya...

"Baiklah, mau ku pesankan makan siangmu?"

"Tidak usah, aku rasa aku akan sedikit lama di toilet. Perutku sangat melilit, kita ketemu saat pulang saja, bye Goeun"

Kamu langsung meninggalkan Goeun. Gadis itu membawa makan siangnya dan duduk di depan Jaehyun yang hanya memesan minuman di hadapannya...

"Ku dengar kakakmu bertindak bodoh hingga membuat Tuanku marah kemarin" Ujar Goeun dengan suara pelan sambil memakan makan siangnya...

Jaehyun hanya diam, menatap ke arah lapangan sekolah. "Kau.. Juga sama bodohnya dengan kakakmu itu"

Jaehyun menoleh dan menatap Goeun yang kini menggeser nampan makan siangnya ke kiri...

"Apa maksudmu?"

"Kau dan kakakmu menyukai orang sama, Byun—Y/n, gadis itu. Aku benarkan?"

Kemudian terdengar tawa remeh dari Goeun sebelum gadis itu melanjutkan ucapannya. Sementara Jaehyun hanya diam menatap dingin kearah Goeun...

"Manusia memang menjijikan, menyakiti dan membodohi perasaannya sendiri dengan mengatas namakan nafsu bernama cinta, Ck"

"Kau sadar jika kau juga seorang manusia bukan, Kim Goeun. Hanya saja bedanya adalah jiwamu yang sudah benar-benar mati karena terlalu lama mengabdi pada Tuan mu itu" Ujar Jaehyun...

Goeun berdecak sambi tersenyum miring, "Ya, kau benar. Perasaanku memang sudah sejak lama mati, setidaknya kini aku tidak semenjijikan manusia-manusia seperti kalian yang lebih mementingkan nafsu bernama Cinta sementara daripada logika dan akal sehat kalian"

Jaehyun lebih memilih untuk pergi darisana meninggalkan Goeun yang kini terdiam, bohong rasanya jika perasaannya telah mati buktinya dia sendiri benar-benar sudah jatuh hati pada Jaehyun selama ini...

Meskipun perbedaan usianya yang mungkin jauh di atas Jaehyun sekali pun...

Kita tunggu saja sampai mana gadis itu bisa hidup di sini Pikir Goeun...

***

Taman...

Kamu datang dan melihat Wonwoo tengah duduk di kursi taman dengan posisi membelakangimu...

"Apa yang kau lakukan di sini? Kenapa tidak masuk sekolah?"

Kamu duduk di samping Wonwoo, kamu baru sadar jika wajah Wonwoo terlihat lebih pucat dari sebelum-sebelumnya..

"Kau.. Baik-baik saja?"

Wonwoo menatapmu dan tanpa di duga-duga untuk pertama kalinya Wonwoo tersenyum padamu. Bukan senyum yang dingin seperti biasanya tapi ini senyuman hangat yang tulus Wonwoo perlihatkan walaupun tertutupi dengan bibir pucatnya...

"Aku baik. Sebenarnya ada beberapa hal yang ingin aku sampaikan padamu, Y/n"

"Apa itu?" Tanyamu sambil mengambil susu coklat kotak kesukaanmu di dalam tas...

Lalu tangan Wonwoo terlihat merogoh saku jaket yang di pakainya dan mengeluarkan sebuah gelang rajutan berwarna hitam. Sama seperti gelang yang kamu pakai selama ini...

"I-itu.. Ba-bagaimana bisa.. K-kau—"

"Bocah Changwon itu bukan lagi seorang bocah yang cengeng,Y/n" Ujar Wonwoo sambil terus tersenyum..

"K-kau—"

Wonwoo tersebut kecil lalu menganggukkan kepalanya, "Eum, aku Wonu. Teman masa kecilmu di Changwon dulu, seharusnya kau sadar saat mendengar persamaan nama kami sejak kita bertemu di sini"

Kamu langsung memeluk tubuh Wonwoo, Wonwoo juga tersenyum sambil membalas pelukanmu...

"Kau benar-benar Wonu? Ah sial.. Aku benar-benar merindukanmu. Tapi tunggu"

Kamu melepaskan kembali pelukanmy, "Lalu kenapa selama ini kau bersikap dingin dan acuh padaku, huh? Dasar menyebalkan"

Wonwoo menghela nafas pelan, "Maaf"

"Ck aku hampir saja membenci dirimu karena sikap dingin dan datar itu" Ujarmu..

Kamu dan Wonwoo tergelak pelan, hingga Wonwoo memegang tanganmu...

"Y/n, eum sebenarnya aku menyuruhmu ke sini juga karena aku.. Ingin meminta tolong padamu"

"Hm? Minta tolong apa?"

***

Tbc

***

~ 25O821 ~