Desmevméni Psychí✔

35

"A-ayah"

Uhuk!

Chanyeol menahan tangisnya sambil menghapus darah yang baru saja keluar dari mulut Wonwoo...

"Iya, ayah di sini Wonwoo" Ujar Chanyeol lirih...

"A-aku.. Minta ma-af"

Chanyeol hanya menggelengkan kepalanya, "Bukan salahmu, Wonwoo. Ayah yang salah, ayah yang telah membuat keluarga kita seperti ini"

Tak lama Jaehyun datang sambil menangis, "Kak Wonu.. Hiks.. Kak.. Maaf.. Maafkan aku.. Hiks"

Wonwoo hanya tersenyum lalu menggelengkan kepalanya lemah kearah adiknya itu, Jaehyun tentu saja tak bersalah dia melakukan hal itu bukan atas kesadarannya sendiri...

"Bo-boleh.. A-aku Minta ses-suatu pada A-ayah?" Ujar Wonwoo sambil menatap sendu dengan nafas mulai tersendat-sendat pada ayahnya...

Chanyeol menganggukan kepalanya, "Bisakah... Ayah Biarkan Won—Woo.. Per—gi?"

Tangisan Chanyeol akhirnya pecah juga mendengar ucapan lirih Wonwoo, dia terus memeluk tubuh Wonwoo yang terasa sangat dingin tersebut...

"Maafkan ayah, Wonwoo.. Hiks... Maafkan ayah.. Hiks"

Wonwoo hanya tersenyum lirih sambil tangannya meremas erat baju jubah hitam milik Chanyeol, Wonwoo harap semuanya telah berakhir...

Uhuk!

Lagi-lagi darah keluar dari mulutnya membuat darah tersebut mengotori baju depan yang Wonwoo pakai..

"Di-dingin, Ayah"

Chanyeol semakin merengkuh badan gemetar Wonwoo...

"Maaf karena.. Hiks.. sudah membuatmu menahan ini terlalu lama, hiks.. Sekarang.. Kamu bisa beristirahat, Wonwoo" Ujar Chanyeol walaupun berat rasanya mengatakan semua itu...

Wonwoo menghela nafas, matanya terasa kian memberat, badannya juga terasa semakin mati rasa saat ini...

"Teri-ma.. Kas-sih, A-aku menya-yangi.. Ka-lian"

Tak lama Chanyeol merasa remasan tangan Wonwoo pada jubah yang di pakainya melemah dan jatuh begitu saja ke tanah seiring dengan ke-2 mata rubah mirip dengan istrinya itu menutup secara perlahan-lahan...

"Ayah juga.. Hiks.. Menyayangimu, Wonwoo... Hiks"

***

Sementara itu..

Goeun tiba-tiba merasa tubuhnya terbakar begitu saja, dia berteriak karena rasa sakit yang tengah di rasakannya saat ini...

Ada apa ini?! Kenapa seperti ini? Pikir Goeun...

"Arrrgghh!!"

Tubuh Goeun terjatuh dan terbaring begitu saja, perlahan-lahan rambut basahnya memutih dan menipis begitu saja begitu pula dengan kulitnya yang mengkeriput hingga kini penampilannya seperti seorang lansia renta...

Badannya terlihat kejang juga matanya yang perlahan terbalik hingga menyisahkan putihnya saja, lalu berakhir dengan hembusan nafas terakhir di sana seorang diri...

Di sisi lain, kamu yang sempat mendengar suara teriakan menghentikan langkahmu. Namun tak jauh dari sana kamu seperti melihat sesuatu seperti lampu..

Kamu segera menghampiri cahaya tersebut hingga lambat laun mulai terdengar suara kendaraan. Dan benar saja itu adalah jalan raya dengan segera kamu berlari hingga keluar dari hutan tersebut...

Kamu tidak tahu dimana atau jalan apa yang ada di hadapannya saat ini, yang kamu pikirman saat ini adalah segera meminta bantuan...

Hingga sebuah mobil terhenti di sana, kamu segera meminta tolong pada si pemilik mobil. Si pemilik mobil tersebut segera menghubungi polisi...

Beberapa menit kemudian polisi ada di sana, kamu segera menceritakan semua hal yang terjadi. Awalnya polisi dan pengendara itu ragu dan mengira jika kamu tengah mengada-bgada saat ini...

Karena mereka baru mendengar nama sekolahan yang kamu sebutkan tadi..

"Aku bersumpah, teman-teman ku masih ada di sekolahan tersebut"

Akhirnya polisi tersebut percaya dan menyuruhmu untuk masuk mobil juga memberitahu jalanan menuju ke sekolahan tersebut...

***

Tbc

***

~ O8O921 ~

A/n : Aku sengaja gak mencantumkan nama sekolahannya di ceritanya, soalnya aku bingung cari nama yang pas buat namain sekolahannya ini...

Ah soal gambaran bangunannya kalian bayangin aja rumah sakit jiwa bekas yang terkenal angker di Korea, ada kok filmnya "Gongji-nam" kalo gak salah nama filmnya. Ya pokoknya gambarannya kayak gitulah, cuman gak terlalu serem kaya di film...

Maaf ya kalo nama filmnya salah..

...

{ Spo.. 2 Chap lagi menuju ending }